Sikap dan Bahasa Tubuh Anjing yang Normal dan Bisa Didekati

Sikap dan Bahasa Tubuh Anjing yang Normal dan Bisa Didekati

Perilaku anjing normal dapat dinilai dari postur tubuhnya secara keseluruhan. Mata, telinga, mulut, dan ekor anjing akan memberikan sinyal yang jelas bahwa semua baik-baik saja dan ia merasa nyaman.

Mata

Dalam keadaan senang atau santai, pupil mata anjing biasanya tidak terlihat.

Sorot mata anjing dapat memberikan gambaran tentang perasaannya. Biasanya, bagian putih mata mereka tidak akan terlihat, ini juga dikenal sebagai “mata paus”.

Pupil akan berukuran rata-rata, tidak terlalu besar dan tidak terlalu kecil.

Pupil (bagian tengah hitam) mata anjing dapat melebar atau membesar dan terlihat seperti kaca ketika mereka bersemangat atau takut.

Ketakutan juga dapat menyebabkan mata mereka terbuka lebar sehingga kita dapat melihat bagian putihnya. Selain itu, alis yang berkerut bisa menjadi sinyal bahwa anjing merasa gugup.

Telinga

Pada dasarnya, telinga anjing bervariasi dalam bentuk, ukuran, dan posisi tergantung pada jenisnya. Ada yang menunjuk ke atas dan ada pula yang bentuknya jatuh terkulai. Jika telinga berada di tempat biasa, maka itu adalah pertanda normal.

Telinga berkedut dapat menunjukkan bahwa anjing tengah mendengarkan dengan cermat. Beberapa anjing menjadi kesal ketika mereka mendengar suara keras atau suara yang tidak dikenal, seperti suara kembang api atau petir.

Ketakutan dapat menyebabkan anjing menahan telinganya ke belakang dan ke samping. Sementara seekor anjing yang sangat waspada dan merasa terancam mungkin telinganya menghadap ke depan.

Baca juga :  GP Jamu Nasional: Selamat Hari Jamu Nasional

Mulut

Posisi mulut yang sedikit terbuka dan napas yang ringan, bahkan sedikit terengah-engah sambil menjulurkan lidah, menunjukkan anjing yang santai. Beberapa anjing bahkan terlihat seperti sedang tersenyum.

Mulut yang sedikit terbuka adalah pertanda anjing yang merasa santai dan nyaman. Sebaliknya, saat rahang anjing tertutup rapat itu berarti ia bersikap waspada atau tidak mempercayai sesuatu di dekatnya.

Mulut yang kencang dan air liur yang keluar bisa menjadi pertanda anjing merasa ketakutan, gugup, tegang, atau kesal. Adapun bibir yang terangkat hingga menunjukkan gigi dan gusi, merupakan sinyal bahwa anjing merasa terancam.

Ekor

Memahami bahasa tubuh anjing dari gerakan ekor. Meski bentuk ekor sangat berbeda pada setiap ras, umumnya jika ekor mereka berada pada posisi biasanya, maka itu merupakan pertanda bahwa semuanya baik-baik saja.

Ekornya mungkin berayun dengan lembut, menggulung longgar, atau menggantung dalam posisi santai. Itulah pertanda anjing yang ramah, tidak mengancam, dan nyaman dengan lingkungannya.

Sementara itu, ekor yang bergoyang cepat cenderung menunjukkan bahwa anjing merasa senang dan bersemangat.

Posisi ekor anjing yang berdiri tegak bisa menjadi pertanda ia siap menyerang.

Mengibaskan ekor dengan rendah bisa berarti bahwa seekor anjing merasa terancam. Biasanya, posisi ekor yang berdiri tegak adalah tanda bahwa anjing siap untuk menyerang.

Seekor anjing yang cemas atau ketakutan dapat memiliki ekor yang terselip di antara dan di bawah kaki belakangnya yang menunjukkan perilaku anjing yang patuh.

Baca juga :  Satpam Seragam Cokelat, Makin Membuat Rasa Aman Warga Kompleks

Rasa takut dapat ditunjukkan anjing dengan bergoyang ke belakang mencoba untuk menjauh dari hal menakutkan yang baru saja mereka lihat. Beberapa anjing mungkin memalingkan kepala, bertindak seolah-olah hal yang menakutkan itu tidak ada di sana.

Postur Tubuh

Anjing yang ramah dan nyaman dengan lingkungannya juga menunjukkan sikap percaya diri. Seekor anjing yang percaya diri berdiri tegak dengan kepala terangkat tinggi, telinga tegak, dan mata cerah.

Kadang-kadang kaki depan direntangkan ke depan, kepala lurus ke depan, dan ujung belakang terangkat ke udara dan mungkin bergoyang. Ini merupakan pertanda anjing yang ceria sekaligus mengajak untuk bermain.

Menggonggong

Semua anjing akan menggonggong atau menggeram karena berbagai alasan. Ini adalah salah satu cara mereka berkomunikasi dengan anjing lain dan dengan manusia.

Menggonggong bisa menjadi cara anjing menunjukkan kegembiraan, ingin bermain, atau membutuhkan olahraga. Namun di sisi lain, itu juga bisa menjadi peringatan bahaya bahwa ada penyusup di rumah.

Menggeram

Perilaku ini bisa menjadi peringatan dini bahwa ada sesuatu yang salah, tetapi itu tidak selalu berarti bahwa anjing bersifat agresif dan akan menyerang.

Saat menggeram, maka anjing mencoba memberitahu bahwa ada sesuatu yang membuatnya kesal, dan dia mencoba memberi kita kesempatan untuk membantunya keluar dari situasi yang menyebabkan ketakutan atau kecemasannya.

Menggeram juga bisa menjadi cara untuk menunjukkan dominasi atas anjing lain. Misalnya, ketika kedua anjing menginginkan tulang yang sama dan tidak ingin berbagi.

Baca juga :  Pakar: 'Saya Setuju Pengedar Di Hukuman Mati. Apalagi Jika Pelakunya Adalah Aparat Penegak Hukum'

Anjing juga mungkin mencondongkan tubuh ke depan, memindahkan berat badannya ke kaki depannya saat ia merasa terancam. Posisi menyerang ini untuk membuat dirinya siap bertahan dan melompat ke depan untuk melakukan serangan.

Puji dan hargai ketika anjing menunjukkan perilaku baik, kebiasaan ini juga akan membangun kedekatan emosional dengan hewan peliharaan. Selain itu, anjing yang terbiasa diajak berkoumnikasi cenderung lebih mudah diatur.

Tetap tunjukkan sikap positif, cara ini dapat membantu mereka mengatasi perilaku tertentu. Misalnya, jika anjing menunjukkan rasa takut, pelukan lembut atau sekadar berada di sisinya dapat membantu meredakan kecemasannya.

Alihkan dari gangguan, mengalihkan perhatian anjing dari hal yang menyebabkan mereka kesal dengan mainan atau camilan favorit dapat menjadi salah satu cara yang dapat  lakukan.

Berikan kasih sayang dan penuhi kebutuhannya, memberikan anjing tempat yang aman, hangat, dan bersih untuk tidur akan membantu mereka merasa aman dan santai.

Ajak anjing bersosialisasi, latih anjing untuk bermain dengan anjing lain di lingkungan yang aman. Ini juga dapat membantu mereka membangun kepercayaan diri.

Kalau mau nasehati, tatap matanya, kemudian bicara. Anjing laiknya anak manusia berusia empat tahun. Jadi, bicara pelan-pelan. Jangan teriak dari jauh. Elus kepala anjing, agar ia mengerti dari apa yang dibicarakan.

Gimana, ada masukan lain?

Tinggalkan Balasan