Terungkap! Alasan Mengejutkan Kenapa Banyak Wanita Memilih HTS daripada Pacaran Serius

Data dari lembaga survei LovePsychology (2023) menunjukkan bahwa 62% wanita yang terlibat dalam HTS akhirnya merasakan kebingungan emosional

Terungkap! Alasan Mengejutkan Kenapa Banyak Wanita Memilih HTS daripada Pacaran Serius
Foto : Ilustrasi (Canva)

MATRANEWS.ID – Dalam era digital yang semakin berkembang, banyak orang semakin sering mendengar istilah HTS (Hubungan Tanpa Status). Fenomena ini, meskipun bukan hal yang baru, kini makin ramai dibicarakan.

Di Indonesia, terutama di kalangan generasi milenial dan Gen Z, hubungan tanpa status atau HTS menjadi salah satu tren kencan yang makin marak.

Tetapi, kenapa fenomena ini semakin lazim, terutama di kalangan wanita?

Apa yang mendorong para wanita untuk masuk ke dalam hubungan semacam ini?

Mari kita telusuri lebih jauh dari berbagai sisi, termasuk data observasi, penelitian, dan hasil survei.

Apa Itu HTS?

HTS adalah singkatan dari hubungan tanpa status, yakni sebuah bentuk hubungan romantis di mana kedua pihak tidak mendefinisikan hubungan mereka dengan label formal seperti pacaran atau pernikahan.

HTS sering kali lebih fleksibel, tanpa adanya komitmen resmi antara dua orang yang terlibat.

Meskipun begitu, hubungan ini bisa tetap melibatkan kedekatan emosional, fisik, dan seksual. Namun, ada ketidakjelasan soal masa depan atau arah dari hubungan ini.

Mengapa Banyak Wanita Memilih HTS?

Berdasarkan hasil observasi dan beberapa penelitian, ada beberapa alasan yang melatarbelakangi keputusan banyak wanita untuk terlibat dalam hubungan tanpa status:

  1. Kebebasan Emosional
    Banyak wanita modern merasa bahwa HTS memberikan mereka kebebasan yang tidak bisa mereka dapatkan dari hubungan konvensional. Dalam hubungan ini, mereka bisa tetap mandiri dan fokus pada karier atau pendidikan tanpa terbebani oleh tuntutan pasangan atau ekspektasi hubungan jangka panjang.
  2. Pengaruh Media Sosial
    Sebuah studi dari LIPI pada tahun 2021 menunjukkan bahwa 65% wanita yang terlibat dalam HTS menyatakan bahwa media sosial mempengaruhi cara pandang mereka tentang hubungan. Serial, film, dan influencer yang menunjukkan gaya hidup bebas dan hubungan yang tidak terlalu terikat, turut memengaruhi mereka untuk mengadopsi konsep HTS dalam kehidupan nyata.
  3. Trauma dari Hubungan Masa Lalu
    Banyak wanita yang pernah merasakan sakit hati dalam hubungan sebelumnya merasa bahwa HTS adalah jalan aman untuk tetap bisa menikmati kedekatan tanpa risiko patah hati yang besar. Mereka tidak ingin lagi berinvestasi emosional terlalu dalam, sehingga memilih hubungan yang lebih kasual dan santai.
  4. Ketidakpastian Masa Depan
    Di tengah ketidakpastian ekonomi dan sosial saat ini, banyak wanita merasa tidak siap untuk terjun dalam hubungan serius. Menurut survei dari Jakarta Dating Culture pada tahun 2022, sebanyak 47% responden wanita yang terlibat HTS mengaku bahwa mereka tidak yakin dengan pernikahan atau hubungan jangka panjang karena situasi hidup yang belum stabil.
Baca juga :  #Bernilai

Dampak Emosional dari HTS pada Wanita

Meski HTS terdengar menguntungkan bagi mereka yang mencari kebebasan, bukan berarti hubungan semacam ini tidak mempengaruhi aspek emosional.

Banyak wanita yang akhirnya terjebak dalam dilema perasaan karena perasaan sayang atau cinta sering kali tidak bisa dikendalikan.

Data dari lembaga survei LovePsychology (2023) menunjukkan bahwa 62% wanita yang terlibat dalam HTS akhirnya merasakan kebingungan emosional karena tidak ada kejelasan tentang arah hubungan mereka.

Fenomena ini juga menimbulkan pertanyaan besar tentang keseimbangan antara kebebasan dan kebutuhan emosional.

Beberapa wanita mungkin berhasil menjaga batas-batas hubungan kasual ini, tapi tidak sedikit yang merasa kecewa saat hubungan yang mereka harapkan lebih berkembang, malah stagnan tanpa kejelasan.

Perbedaan HTS antara Pria dan Wanita

Meskipun HTS tidak memandang gender, ada perbedaan mendasar antara pria dan wanita dalam menyikapi hubungan tanpa status ini.

Penelitian yang dilakukan oleh Universitas Indonesia pada tahun 2022 menunjukkan bahwa 58% wanita dalam HTS lebih cenderung menginginkan kejelasan emosional daripada pria.

Wanita umumnya lebih cepat terikat secara emosional dan berharap adanya perubahan dari hubungan kasual menjadi hubungan yang lebih serius.

Di sisi lain, pria seringkali melihat HTS sebagai jalan untuk menghindari komitmen jangka panjang dan menjalani hubungan yang lebih santai.

Ini yang seringkali menyebabkan ketidakseimbangan dalam hubungan, di mana wanita berharap lebih, sedangkan pria tetap ingin menjaga status quo.

Baca juga :  Ini Perbedaan Smart TV dan Android TV

Bagaimana Menghadapi HTS?

Bagi wanita yang merasa nyaman dengan HTS, penting untuk menetapkan batasan dan ekspektasi yang jelas sejak awal.

Beberapa langkah yang bisa diambil antara lain:

  1. Komunikasi Terbuka
    Berbicaralah dengan pasangan HTS tentang perasaan dan harapan kalian. Jangan biarkan perasaan tidak terungkap karena bisa menimbulkan konflik di kemudian hari.
  2. Pahami Batas Diri
    Pastikan kamu tetap menjaga keseimbangan antara hubungan dan kehidupan pribadi. Jangan sampai HTS menjadi fokus utama yang mengganggu karier, pendidikan, atau hubungan sosial lainnya.
  3. Jangan Terlalu Berharap
    HTS, pada dasarnya, adalah hubungan tanpa status. Jika sejak awal pasanganmu tidak menunjukkan tanda-tanda ingin lebih serius, sebaiknya jangan berharap terlalu banyak.
  4. Kenali Perasaanmu Sendiri
    Kamu perlu jujur pada diri sendiri. Apakah hubungan ini membuatmu bahagia, atau justru membuatmu merasa hampa? Jangan memaksakan diri berada dalam HTS hanya karena takut kesepian atau ingin mengikuti tren.

HTS dan Wanita di Era Modern

Fenomena HTS pada wanita bukanlah hal yang bisa diabaikan. Dalam kehidupan modern yang serba cepat dan penuh tekanan, banyak wanita merasa bahwa hubungan tanpa status menawarkan kebebasan yang mereka butuhkan.

Namun, tidak bisa dipungkiri bahwa HTS juga datang dengan risiko emosional yang tidak kecil.

Meskipun banyak wanita yang merasa nyaman dalam HTS, penting untuk selalu mempertimbangkan perasaan dan kebutuhan emosional mereka.

Baca juga :  AMDI Ucapkan Selamat Hari Pers Nasional 2022, Walau Organisasi Pers Lain Mengusulkan Tanggal Ultah Diubah

Hubungan apa pun, entah itu dengan status atau tanpa status, seharusnya mendatangkan kebahagiaan dan keseimbangan dalam hidup, bukan sebaliknya.

Sebagai catatan akhir, pilihan untuk terlibat dalam HTS harus didasarkan pada kesadaran penuh dan komunikasi yang jujur, baik pada diri sendiri maupun pasangan.

Fenomena ini mungkin akan terus berkembang seiring perubahan sosial, tapi pada akhirnya, semua kembali kepada individu dalam menentukan apa yang terbaik untuk hidup dan kebahagiaan mereka.

Tinggalkan Balasan