MATRANEWS.ID – Sebanyak 350 prajurit TNI Angkatan Darat dikerahkan untuk menjaga keamanan di perbatasan antara Indonesia dan Timor Leste.
Pasukan ini terdiri dari Yonif 741/Garuda Nusantara, Satgaspur Yonarhanud 15/Dahana Bhaladika Yudha, Satgas Intel, dan Satgas Bantuan.
“Hari ini, saya menerima Satgas Pengamanan Perbatasan (Pamtas) pengganti yang akan ditempatkan di Sektor Barat dan Sektor Timur,” ujar Komandan Korem 161/Wira Sakti Kupang, Brigjen Joao Xavier Barreto Nunes, seusai upacara penerimaan di Mako Lantamal VII Kupang, Nusa Tenggara Timur, pada Selasa (17/9/2024).
Nunes menjelaskan, pasukan tersebut akan menggantikan Yonif 742/Satya Wira Yudha dan Yonkav yang sebelumnya bertugas di wilayah yang sama.
Tugas utama mereka adalah mengamankan perbatasan sekaligus bersinergi dengan masyarakat setempat.
Selain itu, mereka juga akan melanjutkan berbagai program sosial, seperti penyediaan air bersih, bedah rumah, penanggulangan stunting, dan ketahanan pangan.
“Saya sudah instruksikan kepada para Komandan Batalyon (Danyon), ketika tiba di wilayah yang tandus, saya ingin dalam waktu tiga bulan sudah bisa memanen hasil pertanian seperti cabai, tomat, terong, dan sawi,” tegas Nunes.
Nunes juga menekankan pentingnya penghijauan dengan menanam minimal 50 pohon di setiap pos penjagaan.
Penanaman pohon, termasuk kelapa, bertujuan untuk menjaga lingkungan dan memastikan ketersediaan air.
“Saya sudah tegaskan, apa yang kita lakukan bukan hanya untuk kepentingan pribadi, melainkan untuk kesejahteraan masyarakat,” tambahnya.
Lebih lanjut, Nunes memastikan bahwa situasi di perbatasan Indonesia-Timor Leste saat ini dalam kondisi aman.
Patok perbatasan juga tetap terjaga dengan baik. Meski demikian, Nunes meminta prajuritnya tetap waspada dan introspeksi diri agar tidak menimbulkan masalah.
“Tidak ada ancaman besar, namun jika seorang prajurit, meskipun berpangkat rendah, melakukan kesalahan di perbatasan, hal tersebut bisa menjadi masalah nasional hingga internasional,” jelas Nunes.
Ia juga menyebutkan bahwa masih ada beberapa individu yang mencoba melintas melalui jalur ilegal atau ‘jalan tikus’.
Namun, TNI terus memperketat pengawasan dan pengamanan di sepanjang perbatasan.
“Memang ada jalan tikus, tapi pelaku kegiatan ilegal itu sudah kami tindak dengan baik,” tutup Nunes.