Kebudayaan Kopi & Perkembangannya.

Kebudayaan Kopi & Perkembangannya.

MATRANEWS.id — Café Show Seoul 2018 merupakan pameran yang ke 17 yang digelar rutin. Berlangsung di ruang Convention Center Grand Ballrooms Gedung Coex, kota Seoul, Korea Selatan.

Pameran itu sudah berjalan pada 8 November – 11 November 2018. Sampai saat ini, menjadi “barometer” juga terhadap kebudayaan kopi dan perkembangannya. Menjadi trend di Asia, para pemimpin kopi dunia serta para pecinta kopi berkumpul di Cafe Show.

Indonesia memiliki island booth tersendiri, yakni Indonesia Pavillion dengan nomor booth/stand C611.

Di ruangan seluas 90 m2 itu, diisi oleh 10 perusahaan yang menjual dan mempromosikan produk buatan Indonesia. Ada sekitar 600 exhibitors, 2000 stand dari 40 negara, serta 160 ribu pengunjung dari 80 negara berkumpul.

Pemerintah Indonesia, melalui Kementerian Perdagangan menggunakan pameran ini untuk mempromosikan produk buatan Indonesia khususnya produk kopi.

Selain memiliki Indonesia Pavilion dalam Café show, kopi Indonesia diperkenalkan ke para pemimpin kopi di dunia dan pecinta kopi di dalam acara World Coffee Leader Forum.

Di momen forum itu, terdapat acara seminar “Origin Travel” yang digunakan untuk mempromosikan dan meng-edukasi tentang kopi Indonesia.

“Kita tentu mengenal kopi sebagai olahan minuman, atau sebagai bahan pelengkap berbagai macam varian penganan,” ujar Steve Gani Putra Hidayat kepada majalah eksekutif dan Majalah MATRA

Rangkaian acara di World Café Forum merupakan hasil kerja KBRI Seoul untuk mempromosikan kopi Indonesia dan mengundang investasi ke Indonesia.

Baca juga :  Wakil Walikota Depok Dukung Komunitas Pasar Online BSI

“Saya diundang oleh Kedutaan Besar Republik Indonesia di Seoul untuk mengisi acara di World Coffee Leader Forum 2018,” jelas pecinta kopi dan merasa telah menjadi bagian dari pemimpin kopi dunia itu.

Berbagi cerita tentang beragam kopi Indonesia, kekayaan budaya dan sejarah kopi di Indonesia. Selain itu, Steve juga berbagi tentang perkembangan yang telah dicapai oleh pemerintah Indonesia sejak 2014 sampai 2018.

“Ini semua untuk menumbuhkan kepercayaan dan ketertarikan dunia terhadap kopi Indonesia dan investasi bisnis ke Indonesia,” ujar pria yang mengaku bangga bisa memimpin acara coffee testing dalam mengisi acara World Coffee Leader Forum 2018.

Pada momen itu, Dirut Selera Indah Perdana memperkenalkan tujuh jenis kopi yang mewakili kopi Indonesia. Dari kopi dari Gayo Arabica-Aceh, Lintong Arabica-Sumatera Utara, dan Jawa Arabica-Jawa. Juga Kintamani Arabica-Bali, Toraja Arabica-Sulawesi Selatan serta Wamena Arabica-Papua, Jawa Robusta-Jawa.

Disediakan juga minuman espresso, americano, cappuccino dan latte yang menggunakan kopi Wamena Arabica selama acara World Coffee Leader Forum 2018.

Semua kopi di dalam acara World Coffee Leader Forum didukung sepenuhnya oleh PT Selera Indah Perdana dan Pimpinan Media Digital Indonesia

Di dalam acara ini juga terjadi beberapa business matching dengan perusahaan-perusahaan Korea seperti dengan Lotte International, SPC group, Scentone dan lainnya.

Pria yang dikenal dengan brand “kopi Presiden”nya ini mengaku bangga, bisa menjadi bagian pameran yang terkenal dalam fokusnya terhadap produk kopi dan peralatannya di Korea.

Baca juga :  Pemprov DKI Bersama Pemprov Bali dan PSF Tangguhkan IYC 2021 Serta Soft Launching JIS, Karena Virus Omicron?

baca juga: Majalah MATRA cetak (print) terbaru — klik ini

Selain memiliki Indonesia Pavilion dalam Café show, kopi Indonesia diperkenalkan ke para pemimpin kopi di dunia dan pecinta kopi di dalam acara World Coffee Leader Forum.

Tinggalkan Balasan