“Kami alumni SMA PL 87, bersama ribuan alumni lainnya lintas angkatan mulai tahun 1968 sampai 2018 menyatakan dukungan untuk Presiden Joko Widodo dan Maruf Amin,” ujar Didit, rekan Sandiaga Uno ketika di SMA Pangudi Luhur, Jakarta Selatan.
“Tidak mendukung teman seangkatan kami, BroSandiaga Salahuddin Uno, karena kami tidak mau egois dan tidak mau mementingkan kelompok. Kami lebih mementingkan kepentingan bangsa, negara dan seluruh rakyat Indonesia,” masih menurut Didit Budiraharjo.
Saat ini yang terbaik untuk kembali menjadi Presiden Indonesia adalah Jokowi, karena sudah jelas terbukti hasil kerja dan prestasinya.
“Berbeda, tapi berSATU. Cuma PL yang bisa begini,” demikian upload media sosial dari anak-anak Pangudi Luhur dengan hastag #GuePLGueJokowi Berbeda tapi berSATU.
Perwakilan Alumni PL Bersatu, Rosan Perkasa Roeslani mengatakan, dia melihat sosok Jokowi sebagai presiden yang selalu mengutamakan kepentingan negara, bangsa, dan rakyat di atas kepentingan pribadi dan golongan.
Calon presiden nomor urut 01 Joko Widodo (Jokowi) mengaku kaget ketika mendapatkan dukungan dari para alumni yang terdiri dari perwakilan 50 angkatan alumni SMA Pangudi Luhur (PL) Jakarta.
Sekolah itu, merupakan tempat pesaing Jokowi, Sandiaga Uno, menuntut ilmu semasa remajanya.
“Malam hari ini, saya betul-betul kaget menerima dukungan dari anak-anak PL, alumni-alumni PL,” kata Jokowi saat berpidato dalam acara Deklarasi Alumni PL Bersatu di Jakarta, Rabu (6/2/2019) malam.
“Kagetnya bukan apa-apa, sebenarnya tadi mau saya tanyakan, kok yang didukung saya?” Jokowi senyum sembari geleng-geleng kepala.
Sebanyak 848 orang hadir dalam acara malam ini. Jokowi pun menyambut baik digelarnya deklarasi tersebut dan banyak tertawa menjelang pidato.
Mantan wali kota Solo itu juga menerima suvenir berupa sebuah sapu sebagai tanda amanat baginya jika terpilih kembali agar melakukan bersih-bersih di lingkup birokrasi.
“Yang hadir 848 alumni tapi kalau saya dengar suaranya seperti kayak suara 84.800 yang berkumpul di stasiun. Suara kenceng sangat militan, itulah tanda lelaki sejati. Tanda-tandanya seperti itu teriakannya kenceng,” ucap Jokowi.
Begitulah, perwakilan Alumni PL Bersatu, Rosan Perkasa Roeslani mengatakan, dia melihat sosok Jokowi sebagai presiden yang selalu mengutamakan kepentingan negara, bangsa, dan rakyat di atas kepentingan pribadi dan golongan.
Rosan mengaku, tidak pernah mendengar Jokowi mendahulukan kepentingan pribadi.
“Kak Jokowi, sosok yang tidak mempunyai beban masa lalu sehingga kebijakan yang diambil selalu untuk kepentingan bangsa dan negara,” ujar Rosan berpromosi capres 2019-2024.
Malam itu, Jokowi didampingi oleh Ketua TKN, Erick Thohir, anggota Dewan Pengarah TKN, Pramono Anung, dan politisi PPP yang juga menjabat Menteri Agama, Lukman Hakim Saifuddin.
Para alumni PL dari berbagai angkatan juga terlihat memenuhi ruang deklarasi tersebut. Mereka terlihat mengenakan kaos hitam bertuliskan ‘BERBEDA tapi BERSATU’ serta sarung dan aksesoris seperti peci hingga blangkon.
Dalam kesempatan itu, alumni PL juga menyerahkan cinderamata berupa sapu kepada Jokowi.
Ketua Koordinator Alumni PL Bersatu, Kepra, mengatakan sapu itu merupakan simbol agar Jokowi membersihkan koruptor jika kembali terpilih menjadi Presiden.
“(Sapu) ini untuk bersih-bersih. Ini sapunya Pak Salam jadi ini bersih,” ujar Kepra disambut gelak tawa alumni PL.
‘Pak Salam’, kata dia, merupakan legenda yang ada di PL. Kepra menambahkan pihaknya akan turut mengkampanyekan Jokowi lewat slogan ‘lelaki sejati, bersinergi membangun negeri’.
baca juga: Majalah Eksekutif print/cetak (terbaru) — klik ini —
” Lelaki Sejati Bersinergi Membangun Negeri “