MATRANEWS.id — Ada sebuah fenomena new normal di tengah pandemi Covid-19 yang menarik saat ini. Dimana masyarakat era baru, dihadapkan pada kebiasaan baru yang belum pernah dilakukan sebelumnya.
Kebiasaan itu menjadi sebuah keniscayaan yang lambat laun akan menjadi budaya baru dalam kehidupan bermasyarakat. Budaya-budaya seperti pertemuan tatap muka yang semasa pandemi ini diganti virtual.
Demikian banyak webinar online melalui Zoom Meeting dan Youtube streaming. Mendadak digital, tak hanya dalam belanja atau jualan secara on line.
“Sudah dua bulan ini, aku jadi moderator di empat kegiatan seminar online terkait anti-narkotika,” ujar Hj. Erie Vitria Trisanty, MA, menyebut physical distancing dan social distancing telah mengubah perilaku manusia.
Mantan diplomat/officer di ASEAN Secretariat itu mengaku “ikut arus” dalam webinar dan sering dimintai tolong dalam menggagas ide hingga membuat rilis untuk wartawan.
Padahal, jam terbangnya Erie, ia justru 17 tahun mengelola berbagai program kerjasama multilateral G2G bidang anti-narkotika, kejahatan lintas batas, hukum, media/komunikasi, sosial-budaya dan bencana alam tingkat Asia Tenggara
Mantan Putri Kebaya dan finalis Putri Ayu di awal tahun 90-an itu aktif dalam pelbagai kegiatan “off air”.
Menjadi bagian dari Bhayangkari (organisasi istri polisi), Erie kini malah masuk sebagai bagian dari webinar sebagai “budaya” organisasi baru, merupakan singkatan dari web dan seminar.
Dimulai dari web yang dimaksudkan artinya adalah penggunaan jaringan internet sementara seminar adalah kata lain untuk menunjuk istilah pertemuan.
Mantan anggota Paskibraka di KJRI Melbourne dan memiliki hobi musik jazz, bermain piano, kolintang, menari dan menyanyi itu mengaku, “Sekarang lagi sering diminta bantu purnawirawan yang hebat-hebat untuk sharing ilmu dan wawasan.”
Untuk Bangsa dan Negara, Erie mengaku mengerjakan semua itu tanpa pamrih.
Menyiapkan TOR dan program dalam webinar, istri dari perwira Polisi Kombes Pol H Chaidir SH, MSi, MPP itu serius dan semangat “Padamu Negeri” mem-buzzer info ragam kegiatan aktivis anti narkoba.
Sebagai istri “diplomat muda” yang punya background ragam organisasi ini, Erie mengaplikasikan “semangat padamu negeri”saat aktif dengan organisasi kemasyaratan di Ormas Granat.
Ormas Granat memang dalam situasi covid-19 ini konsen dalam edukasi cegah narkoba melalui digital melalui software atau layanan webinar.
Penerima beasiswa British Chevening Award ini sejatinya, sudah aktif di cegah narkotika dan obat-obat berbahaya sejak LSM Bersama, masih eranya Bakolak Inpres 71.
Sebelum menjadi istri polisi, Erie sudah kerja di Asean Secretariat sampai 2017. Kemudian setelah menikah ia juga mengerjakan banyak program di bawah Perserikatan Bangsa Bangsa (PBB), Bank Dunia (World Bank) serta lembaga donor asing untuk kawasan Asia Pacific.
Bekerja di US Embassy-Jakarta menangani program kepemudaan, Erie mengaku ikut berbagai ormas anti-narkotika sejak tahun 1998.
Kini, Dewan Pakar Granat ini disebut-sebut, rela keluar biaya dari kocek pribadi, jatah belanja dapur untuk semua kegiatan baik dengan misi sosial itu.
“Ya, saya memang menjadi moderator sukarela, tanpa fee dan tidak komersil,” ujar perempuan yang mengaku, sikapnya ini sebagai bagian dari kontribusinya sebagai penggiat anti narkotika di Asia Tenggara.
Sebagai “The Moderator” untuk isu anti-narkotika dan obat-obatan terlarang. Dimana spesialisasinya, menyusun dan mengembangkan konsep untuk seminar/training, memfasilitasi berbagai sesi untuk narasumber, diskusi, tanya jawab dan quiz.
“Kami juga punya jaringan jurnalis yang bersemangat dan idealisme untuk cegah narkoba di situasi darurat Covid-19 ini,” ujar Erie panjang lebar.
Tradisi ini sudah berlangsung lama dan mempunyai kelanjutan, yang jejaknya terlacak dengan jelas sekarang.
Hingga Hj. Erie Vitria Trisanty lagi-lagi kerap diberi mandat lain selain moderator, “Diminta bantu untuk sebagai jubir di aktivitas sosial untuk mensosialisasikan ke media massa hingga influencer. Alhamdulillah”
baca juga: Tiga Mantan Duta Besar RI Mengungkap Mata Rantai Jaringan Narkotika Dunia
baca juga: majalah MATRA edisi cetak — klik ini —