Terobosan Bulog Jual Beras Sachetan

Terobosan Bulog Jual Beras Sachetan
Foto diperagakan oleh model Bulog

“Beras ini pun memiliki kualitas premium. Dengan 200 gram dibanderol cuma 2.500 per sachet maka setiap masyarakat dari kalangan bawah hingga atas bisa menikmatinya,” ujar Eko Pranoto, di Sulut mengutip pernyataan Budi Waseso alias Buwas.

MATRANEWS.id — Sosialisasi dan promo penjualan beras sachetan 200 gram seharga Rp 2.500 sudah mulai dilakukan lewat media sosial.

Hal ini, melanjutkan dari ide dan kebijakan yang merupakan terobosan dari Direktur Utama Perum Bulog Budi Waseso, mengatasi “mafia pangan”.

Beras ukuran sachet 200 gram untuk menjamin ketersediaan beras kepada masyarakat. Saat ini, beras sachet masih dijual untuk tahap uji coba pasar dan promo-nya demikian viral di media sosial.

Uji coba ini dilaksanakan sejak awal Juli di beberapa daerah dan rencananya di bulan September, sudah tersedia semua jalur distribusi di seluruh Indonesia.

Pemasaran beras sachet ini, menurut Buwas alias Budi Waseso, dimaksudkan memotong langsung mata rantai distribusi beras yang selama ini sangat panjang. Dengan demikian, beras yang dinilai tetap berkualitas meski dalam ukuran sachet ini bisa dinikmati dengan harga murah oleh masyarakat.

“Dengan dibanderol 2.500 per sachet maka setiap masyarakat dari kalangan bawah hingga atas bisa menikmatinya,” ujar Eko Pranoto, mengutip pernyataan Budi Waseso alias Buwas.

Direktur Utama Perum Bulog Budi Waseso menyatakan, beras sachet dijual dengan ukuran 200 gram seharga Rp2.500 per bungkus. Beras ini pun memiliki kualitas premium.

Baca juga :  Universitas Pramita Indonesia Jalin Kerjasama Dengan IPDN.

Ukuran ini, menurut Buwas, beras jenis premium ini setara dengan tiga piring nasi. “Ini premium kualitasnya. Jadi kalau punya uang Rp 10.000 ambil Rp 2.500 ini sudah bisa jadi tiga piring sudah kita cek, kita praktikan jadi kenyang nih sehari,” jelasnya panjang lebar.

Buwas menjamin beras sachetan Bulog kualitasnya baik. “Ini kan kualitas ada dengan jaminan kemasan ini tidak kena udara, setahun tahan, kutu juga enggak masuk,” pungkasnya.

“Nanti kebutuhan rill masyarakat seperti apa, apa 200 gram, 250 gram, 300 gram misalnya nanti kita cocokan seperti apa,” ungkap Direktur Pengembangan Bisnis dan Industri Perum Bulog Imam Subowo.

Imam pun berharap, produksi beras sachet tersebut bisa menjadi solusi untuk ketersediaan beras di masyarakat. “Harapannya pasti target ketersediaan beras terwujud,” paparnya mengenai tes pasar yang sedang berlangsung.

Beras sachet dijual di warung-warung

Buwas menyatakan, beras kemasan ini bisa dibeli pada toko-toko ritel BUMN dan ritel keseluruhan pasar. Sementara untuk kualitasnya, tentu dijamin yang terbaik.
“Itu hanya kemasan 200 gram, yang harganya relatif murah tapi terjamin kualitasnya dan itu nanti ada di warung-warung rokok, di warung kecil ada,” kata dia.

Beras sachet sudah diproduksi di Jawa dan Sulawesi
Direktur Pengembangan Bisnis dan Industri Perum Bulog Imam Subowo mengatakan, saat ini banyak terdapat di Jawa Barat Jawa Timur, Jawa Tengah, dan meluas ke Sulawesi Selatan hingga Sulawesi Utara.

Baca juga :  "Koperasi Dalam Pandangan Saya"

Dalam waktu dekat NTB dan Bengkuli produksi beras sachet
Imam menyatakan, dalam waktu dekat produksi beras dengan merek KITA yang berukuran kecil ini, akan juga dilakukan di Nusa Tenggara Barat (NTB) dan Bengkulu.

“Dalam waktu dekat NTB, Bengkulu juga sudah akan mulai produksi,” katanya.

Buwas menjamin beras sachetan Bulog kualitasnya baik. “Ini kan kualitas ada dengan jaminan kemasan ini tidak kena udara, setahun tahan, kutu juga enggak masuk,” pungkasnya menyebut daerah NTB dan Bengkulu juga sudah berproduksi.

baca juga: Majalah MATRA cetak (print) terbaru – klik ini

Tinggalkan Balasan