Hashim Sujono Djojohadikusumo: Jabatan Saya Saat Ini Tukang Pos

Hashim Sujono Djojohadikusumo: Jabatan Saya Saat Ini Tukang Pos

MATRANEWS.idPenetapan Prabowo Subianto sebagai Presiden dan Gibran Rakabuming Raka sebagai Wakil Presiden di bulan Oktober mendatang, menandai era baru kepemimpinan yang diharap mampu membawa perubahan signifikan dalam tata Kelola perekonomian Indonesia.

“Jabatan saya sekarang ini, sangat terhormat, yakni tukang pos,” ujar Hashim Sujono Djojohadikusumo kepada S.S Budi Raharjo, CEO majalah EKSEKUTIF, yang juga Pemred Majalah MATRA tentang posisinya sebagai adik dari Presiden RI terpilih Prabowo Subianto.

Dihadapan pebisnis dan pengusaha KADIN di acara APEC BAC Indonesia, Hashim blak-blakan tentang dirinya menolak jadi Menteri di kabinet. Ia justru lebih suka menjadi tukang pos atau korespondensi aja.

“Kalau ada macet-macet di birokrasi, karena mungkin protokoler saya bantu,” ujar suami dari Anie Hashim Djojohadikusumonya juga sangat sadar namanya kerap dicatut oknum, katanya bisa menyampaikan pesan ke Presiden lewat jalur khusus, tukang pos termahal.

Ya, bantu urusan kebijakan-kebijakan ekonomi yang akan diusung oleh pemerintahan baru termasuk reformasi peraturan yang mendukung iklim usaha, insentif untuk sektor-sektor strategis dan langkah-langkah untuk meningkatkan efisiensi birokrasi.

“Kalaupun saya bantu tidak ada namanya uang pelicin atau apapun masuk kantong pribadi, tapi untuk bangsa ini,” putra bungsu dari Prof. Dr. Sumitro Djojohadikusumo dan Dora Sigar mengaku sangat dipengaruhi oleh nilai-nilai patriotisme dan nasionalisme yang ditanamkan dalam didikan keluarganya.

Segala sesuatu ingin dilakukannya demi kecintaannya pada Indonesia. Sentuhan langsung dari kakeknya dan kesetiaannya mengikuti sang ayah ke mana-mana telah membentuk sosok Hashim yang telah mengenal ekonomi kerakyatan sejak kecil.

Hashim adalah yang termuda dari empat bersaudara. Penganut agama Kristen Protestan ini memiliki dua kakak perempuan, yaitu Biantiningsih dan Maryani Ekowati, serta satu kakak laki-laki yaitu Prabowo Subianto.

Adik kandung Presiden terpilih Prabowo Subianto ini mengungkapkan contoh kongkrit. Bahwa Indonesia bisa mengantongi penerimaan negara hingga Rp300 triliun. Dana tersebut dijelaskan bisa didapat dari perkebunan sawit ilegal.

Hasim menjelaskan, Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP) melaporkan kepada pemerintah bahwa di Indonesia ada sekitar 7,7 juta hektare lahan perkebunan sawit ilegal. Hal itu diketahui berdasarkan pemantauan yang dilakukan oleh BPKP melalui lacakan drone dan satelit.

Baca juga :  Penguatan Mental Spiritual, Kita Mantapkan Jati Diri ASN dan Praja Yang Lebih Beriman, Bertakwa dan BerAKHLAK

Cucu dari  R. M. Margono Djojohadikoesoemo yang direktur utama pertama dari Bank Negara Indonesia memaparkan. Ada catatan, industri sawit sumbang devisa negara Rp151 triliun pertahun. Memang belum memenuhi 450 Triliun rupiah anggaran makan gratis untuk anak-anak Indonesia dan ibu hamil. Ternyata, ada imbuhan pemasukan Rp 300 triliun, yang siap digelontorkan.

Keturunan dari Raden Joko Kaiman yang merupakan pendiri Kabupaten Banyumas, sekaligus Bupati Banyumas yang pertama ini menegaskan, “Daripada memasukkan para pengusaha itu ke penjara. Akan lebih baik mereka, diberikan kesempatan untuk membayar denda.“

Hashim mengklaim, setelah diajak berbicara, para pengusaha-pengusaha “nakal” mengakui bersedia membayar denda tersebut.

“Pak Prabowo dapat laporan, ternyata, semua beliau-beliau itu sanggup setelah diberikan warning mereka sudah sanggup untuk bayar, dan bayar berapa? Rp300 triliun, dan minggu-minggu pertama pemerintah akan dapat Rp300 triliun daripada penjara penuh,” ucapnya menjelaskan, itu merupakan salah satu contoh untuk menggenjot penerimaan negara.

Oleh karena itu, menurutnya, pemerintah hanya tinggal menegakkan aturan hukum yang berlaku saat ini tanpa perlu membuat aturan baru maka uang akan masuk ke dalam negeri.

Tak cuma itu, ternyata ada manipulasi-manipulasi komoditi tertentu. Namun ia ia tak mau membicarakan dan menyebut komoditi tersebut secara spesifik. “Jadi saya optimistic, target pertumbuhan delapan persen bisa dicapai,” ujarnya.

Pasalnya, kata pria yang dikaruniai tiga orang anak: Aryo, Sara, dan Indra ini, “Yang terpenting adalah pemerintah menegakkan aturan-aturan maka akan dapat mengantongi penerimaan negara secara besar-besaran.”

“Kita sudah hitung di sana, ada ratusan triliun selain daritadi itu kita bisa mendapat penerimaan negara yang luar biasa,” kata pria kelahiran Jakarta pada 1 Januari 1953 ini.

Saat masih Sekolah Dasar, Hashim bersekolah di Jakarta, sedangkan SMP di London, dan SMA di Singapura. Setelah lulus SMA, Hashim melanjutkan kuliah di Amerika Serikat, di Pmonoa College, Claremont University, California, dengan mengambil jurusan ilmu politik dan ekonomi sampai mendapatkan gelar sarjananya.

Sebelum terjun ke dunia bisnis, Hashim bekerja sebagai analis keuangan di Lazard Frères & Cie di Paris. Sekembalinya ke Indonesia, ia merintis karirnya di Indo Consult dan mendirikan PT Era Persada.

Baca juga :  Selalu Ingat Prinsip Ini Agar Hidup Memuaskan

Saat membeli Bank Papan Sejahtera, yang sebelumnya sebagian sahamnya adalah milik Bank Indonesia, ia usianya belum genap berusia dua puluh tahun saat bekerja sebagai Junior Officer di Bank khusus pemberi pinjaman kredit kepemilikan rumah itu.

Karena instingnya dalam bisnis sangat tajam, perusahaannya mengalami kemajuan cukup fantastis yang ditandai dengan akuisisi PT. Semen Cibinong lewat perusahaannya yang bernama PT. Tirta Mas.

Agaknya ia belajar dari taipan Sudono Salim yang sukses usai mendirikan pabrik semen pertama bermerek Indocement. Perlahan, tak hanya semen, Hashim juga tercatat bisnis sektor lain.

Pengusaha yang menjelma menjadi konglomerat dengan gurita bisnis di berbagai sektor, seperti semen, perkebunan sawit, hutan tanaman industri, batu bara, dan migas ini mengaku sejak kecil bercita-cita menjadi pilot tempur, namun kandas karena matanya minus.

Hashim Djojohadikusumo adalah sosok inspiratif dengan perjalanan hidupnya yang penuh liku.

Diketahui dia memiliki PT Tidar Kerinci Agung yang bermain di industri sawit. Lalu, ada PT Prahabima yang memiliki Bank Perkembangan Asia.

Ada pula PT Tirtamas Majutama yang bergerak di bidang sumber daya, manufaktur, dan perdagangan. Terakhir dia memliki PT Bank Universal dan PT Ina Persada.

Disebut bisnis Hashim juga sampai ke luar negeri, bahkan sempat memiliki ladang minyak di Kazahstan dan sumur emas hitam di Azerbaijan dan Amerika Serikat.

Ada yang menyebut pembangunan apartemen di Jakarta terdapat 153 pasar milik PD Pasar Jaya. Program 3 juta hunian per tahun terbagi ke dalam dua bagian, yakni pembangunan 2 juta rumah di pedesaan dan 1 juta unit apartemen di perkotaan. Kolaborasi dengan pemerintah daerah diharapkan dapat membantu percepatan realisasinya di seluruh Indonesia.

Nantinya, apartemen ini kan terkoneksi dengan pasar. Hashim mencontohkan, misalnya lantai 1-3 disediakan untuk pedagang, baru sisanya hunian. Termasuk Prabowo mau bangun tanggul laut raksasa dari Jakarta sampai Gresik, urusannya karena Hashim punya pabrik semen.

Baca juga :  Erwin Suryadi Dilantik Jadi Ketua Pelti DKI, Fokus Bina Atlet Muda

“Pabrik-pabrik itu saya sudah dijual 20 tahun lalu, saat melunasi BLBI,” ujar pemilik Arsari Group yang berdiri pada 2013 sempat dinobatkan Forbes sebagai orang terkaya ke-40 di Indonesia dengan harta US$ 685 juta atau Rp 10,4 triliun.

Bersama dengan Prabowo, ia membeli pabrik Kiani Kertas, perusahaan eks-Bob Hasan yang bermarkas di Kalimantan Timur. Dia pun memperluas bisnisnya ke berbagai sektor; perkebunan dan hutan, tambang batubara, dan ladang migas.

Mengenai  komitmen Prabowo dalam memberantas tempat-tempat kumuh di perkotaan. Ditargetkan melalui program 3 juta rumah per tahun, dalam 10 tahun total ada 30 juta hunian, baik rumah maupun apartemen, yang bisa dihasilkan lewat program ini.

“Menurut BTN, saat ini di samping itu ada 27 juta rumah tidak layak huni, RTLH. Saya baru tahu pak, saya baru tau itu RTLH ini banyak yang saya harus tampung ya. Dan ternyata berarti ada 37 juta rumah atau apartemen yang kita harus bangun. Jadi itu adalah tantangan dan itu adalah target Pak Prabowo. Dia ingin membangun, selama dia menjadi presiden, insyaallah bisa dua periode,” terang Hashim.

Tak hanya fokus bisnis, Hashim pun kini merambah di sektor politik dan filantropis. Di politik dia menjadi petinggi Partai Gerindra yang menjadikannya sebagai politisi terkaya Indonesia. Sedangkan di filantropis, dia aktif dalam rehabilitasi Harimau Sumatera dan penyelamatan benda-benda bersejarah yang ada di luar negeri.

Terlibat dalam akan mengelola pusat suaka untuk Orangutan Kalimantan (Pongo pygmaeus) yang berlokasi di daerah Kenangan;

Reboisasi lahan seluas 172.000 ha untuk mencetak hutan kembali; mengembangkan proyek air bersih ini yang mungkin akan dialirkan ke IKN Nusantara, dan tengah merencanakan proyek biofuel dengan perusahaan asal Amerika Serikat, LanzaTech.

Biorefinery merupakan bidang terbarukan mengubah bahan baku (misalnya tanaman, limbah kehutanan, dan proses- proses lain dengan-produk dan limbah) ke biomaterial yang berguna, biokimia dan bahan bakar bio dalam satu fasilitas terpadu.

Di balik kesibukannya sebagai pengusaha, Hashim memiliki hobi unik, yaitu mengoleksi barang antik.

BACA JUGA: majalah EKSEKUTIF edisi SEPTEMBER 2024

Tinggalkan Balasan