Aksi Anarki “May Day” Di Empat Kota. Digerakan Paham, Kelompok atau Kepentingan Siapa?

Aksi Anarki “May Day” Di Empat Kota. Digerakan Paham, Kelompok atau Kepentingan Siapa?

MATRANEWS.id — Massa “nyentrik” menyusup demo buruh di empat kota, termasuk di MH Thamrin Jakarta, berbaju hitam-hitam dengan bendera hitam berlogo. Mereka memprovokasi massa, beraksi perusakan di saat penyampaian aspirasi buruh.

Wajah mereka ditutupi oleh masker atau topeng kain hitam. Mereka melakukan aksi vandalime terhadap mobil dan fasilitas umum.

Untuk yang di Bandung, di sekitar Monumen Perjuangan.

Kelompok yang bernama Anarko ini bergerak berkelompok dari Cikapayang menuju Gedung Sate menyusup aksi buruh. Menjadi riak, dinamika, terutama mereka-mereka yang memanfaatkan kegiatan buruh 1 Mei ini.

Karena memperkeruh suasana, rusuh, polisi pun bergerak. Alat-alat sepeti cat semprot hingga double stik disita. Dari total 619 orang, ada 605 pria dan 14 wanita. Di antara jumlah itu, 326 orangnya berusia dewasa dan 293 orang di bawah umur.

Mereka kemudian digunduli oleh polisi, kecuali yang perempuan. Mereka dikumpulkan di Polrestabes Bandung, Jalan Jawa, Kota Bandung. Mereka akan dipindahkan ke Mako Brimob Polda Jabar di Jatinangor.

Di Surabaya sama juga, massa berpenampilan hitam-hitam. Ulah massa berpakaian hitam-hitam ini langsung melakukan aksi duduk di depan Gedung Negara Grahadi tempat massa buruh merayakan May Day, Selasa (1/5/2019).

Massa berjaket hoodie warna hitam yang menyusup ke dalam aksi buruh di depan Gedung Grahadi Surabaya, adalah kelompok Anarko berbendera merah-hitam dengan simbol A dalam lingkaran.

Baca juga :  Ini Negara Yang berlakukan Wisatawan Pakai Baju Didenda, Malah Harus Telanjang Dada

Mereka dihalau polisi. Karena terdesak, massa berpakaian hitam-hitam akhirnya mundur.

Saat mundur tersebut, beberapa awak media yang mengabadikan mundurnya mereka kemudian mendapat teriakan dari seseorang yang diduga bagian dari massa tersebut yang menolak difoto.

“Ojok foto hei, ojok foto,
” teriak seseorang kepada puluhan awak media dan polisi.

Di Makassar, massa berpakaian hitam-hitam juga beraksi. Kata juru parkir di wilayah Panakukang, 20 orang berpakaian hitam merusak spanduk reklame, mencoret dinding, dan melempar batu serta balok. Mereka juga melontarkan kata-kata makian.

Gerombolan tersebut terlihat membawa bendera hitam dengan logo huruf ‘A’. Simbol seperti itu umum dipahami sebagai simbol kelompok penganut anarkisme.

Ragam anarkisme bervariasi. Paham ini menentang setiap kekuatan negara. Entah apakah lambang yang mereka usung sesuai dengan ideologi mereka atau tidak, belum ada kepastian sejauh ini.

Pemerintah belum mendeteksi, ini merupakan kelompok atau paham anarkisme.

Kabarnya, Anarko Sosialisme, yaitu formasi Sosialisme Libertarian yang menolak keberadaan negara maupun semua aturan.

Kemudian ada juga kelompok kedua, yakni Anarko Sindikalisme. Kelompok ini lebih fokus pada gerakan buruh anti-otoritarian, membangun solidaritas pekerja, dan juga membangun aksi langsung secara militan seperti mogok kerja massal.

baca juga: majalah MATRA edisi cetak terbaru — klik ini–

Anarko Sosialisme, yaitu formasi Sosialisme Libertarian yang menolak keberadaan negara maupun semua aturan.

Tinggalkan Balasan