MATRANEWS.id — Informasi, narasi yang dilempar Matra News (fanpage) di medsos menimbulkan banyak complain ke redaksi matranews.id. Pilpres usai, tapi masih ada agenda lain dalam Pilkada mendatang.
Untuk itu, saya menegaskan Matra News di Facebook bukan menjadi bagian dari keberadaan MATRANEWS.id dan bukan dari produk jurnalistik majalah MATRA.
Matra News di FB “disoroti” dan karena rutin pemegang akun melempar video, atau foto-foto dan informasi yang dinilai sebagian orang, hal itu adalah “memprovokasi”.
Menyoroti situasi politik yang sedang berkembang di Indonesia, tanpa konfirmasi sehingga riskan hoax.
Akun Matra News di Fanpage, bukan produk jurnalistik sebagaimana diatur dalam pasal 2 dan pasal 12 Undang-undang No.40 tahun 1999.
Pemegang akun Matra News adalah pribadi Yul, di medsos sebagai pemegang admin Forum Hiburan Indonesia. Bukan pers, tapi sekedar mengambil nama Matra News, bukan bagian redaksi MATRANEWS dan Majalah MATRA yang menyatakan akun itu bukan perusahaan pers.
Redaksi MATRA tidak bertanggung jawab, jika mengandung hoaks dan info-info tak perlu.
Silahkan unfollow, atau melaporkan ke kepolisian bila ada yang keberatan untuk menindak berdasarkan undang-undang hukum pidana, bukan undang-undang pers.
Website MATRANEWS.id dalam hal ini menegaskan bahwa, Matra News di Fanpage diikuti oleh 25.671 orang, merupakan akun “aspal”.
Kemarin akun Matra News palsu, telah berhasil mendukung kandidat capres tertentu dan di complain berbagai pihak. Sekarang mulai lagi, dengan menohok kepala daerah, tapi dengan pesanan tertentu.
Pemegang akun Matra News sudah diingatkan untuk tidak memakai akun MATRANEWS. Beliau mengaku bertanggung jawab secara pribadi, dalam hal setiap postingnya.
Majalah MATRA dan MATRANEWS.id dalam hal ini sudah mengingatkan dan menyatakan bila terjadi proses hukum, yang bersangkutan adalah pribadi.
Terus terang, saat akun Matra News banyak dikomplain dan masuk ke redaksi Majalah MATRA dan MATRANEWS.id.
Mereka menyayangkan, mengapa MATRA menjadi bagian media campaign atau mem-buzzer dengan mebuat rumors, dengan cara memposting sesuai keinginan yang menggaji. Buzzer ya begitu, loyalitasnya terhadap siapa yang membayar.
Ditegaskan sekali lagi, MATRANEWS tetaplah media yang independen, netral dan tidak berpihak. Kebenaran adalah yang utama, mengabarkan kabar baik.
Akun Matra News di FB yang beredar sekarang hanyalah produk akun MATRA palsu, yang mengatasnamakan Matra News.
Akun dipegang oleh Yul Adriansyah, fotografer freelance MATRA, yang mengaku sebagai netizen.
Pemegang akun FB Matra News sudah diingatkan berkali-kali, untuk tidak memakai nama Matra News. Tapi, namanya mencari makan, kadang pertemanan dan profesionalisme diterabas juga.
Akun Facebook Matra News dianggap yang bersangkutan sudah menghasilkan dan menghidupi dirinya.
Memproduksi posting tanpa ada urusannya dengan media massa, sudah bagian dari permintaan klien. Jadi, bagi yang merasa keberatan silahkan dituntut saja berdasarkan UU ITE. Karena Matra News di Facebook bukan produk jurnalistik.
Pemegang akun Matra News seolah-olah menyandang status ‘selebriti’ dalam jejaring sosial tersebut. Dalam jejaring sosialnya, memiliki ribuan teman dan pengikut. Bahkan, banyak orang yang menganggap orang-orang ini sebagai idola.
Postingan apapun yang mereka unggah setiap harinya akan mendapatkan ratusan Like, Comment, dan dibagikan kembali oleh teman-teman maupun pengikutnya. Pemegang akun Matra News merupakan individu yang biasa disebut buzzer.
Ada juga yang menyebutnya sebagai micro influencer, atau KOL (Key Opinion Leader). Mereka mampu mempengaruhi pikiran teman-teman dan pengikut mereka, lalu secara tidak langsung mempengaruhi keputusan mereka mengenai suatu hal.
Pada umumnya, buzzer ini memiliki 2-3 ribu orang pengikut dan bahkan bisa mencapai jutaan pengikut. Mengambil nama Matra News, karena yakin bahwa pembaca akan tersamar dengan media massa Majalah Matra atau Matranews.id.
Kini, para buzzer memang mencari kiat agar, brand-brand besar atau pemilik akun buzzer itu digaji. Maklum, kerjaan sulit. Proposal menjadi tim sukses namun dengan tersembunyi, “di bawah tangan”.
Redaksi MATRA tidak bertanggung jawab, jika mengandung hoaks dan info-info tak perlu.
Silahkan unfollow, atau melaporkan ke kepolisian bila ada yang keberatan untuk menindak berdasarkan undang-undang hukum pidana, bukan undang-undang pers.
Demikian penjelasan redaksi Majalah MATRA (print)/MATRA NEWS.id dan majalahmatra.com
S.S Budi Rahardjo (Pemimpin Redaksi)
baca juga: majalah MATRA edisi terakhir — klik ini