MATRANEWS.id — Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menggelar buka puasa bersama jurnalis dari Forum Pemred, Asosiasi Media Digital Indonesia dan Forum Wartawan Jakarta serta jurnalis yang mangkal di Balai Kota.
Memberi kata sambutan di awal acara adalah Karni Ilyas, jurnalis senior yang terkenal menjadi host di ILC TV One.
“Dalam perjalanannya sebagai gubernur, pak Anies membuktikan sebagai sosok yang adil untuk semua agama di Jakarta,” ujar Karni bersaksi untuk sang Gubernur.
Sementara Anies Baswedan juga bersaksi dan menyebut media sebagai teman seiring. Dimana, ia menyebut dirinya sempat mendapat stigma negatif di media massa sebagai sosok yang intoleran dan itu sempat muncul di awal-awal ia memimpin ibukota.
Memimpin Gubernur DKI sejak 16/10/2017 lalu. Ada periode, Anies pun mengaku karena stigma itulah, ia selama 1,5 tahun belum pernah memberikan wawancara ke media asing. Semua permintaan wawancara tidak diterima.
Namun seiring waktu, stigma negatif terhadap Anies pun mencair. Bekerja dengan konsep membenahi Jakarta, dengan wajah baru, bukan berarti tanpa kritik pedas dan nyinyir yang diterima di media mainstream atau medsos.
Jadi, “Saya hanya bertanya. Bisakah ditunjukkan sikap intoleran yang ditorehkan ke saya selama ini.”
Kerja bersama dengan seluruh SKPD di Balaikota, Anies mengaku komit untuk Jakarta terus ke depan menggemban amanat yang dititipkan.
Menurut Anies tugas yang diemban bukan kecil. Tapi, mudah-mudahan bukan amanat yang besar dan berat. “Kami ingin masyarakat di Jakarta punya perasaan optimis terhadap kota kita,” papar Anies, dalam sikap santun.
Ilustrasinya, dalam membangun infrastruktur transportasi di Jakarta itu ada empat.
Yang pertama, prioritas adalah pembangunan infrastruktur untuk pe-jalan kaki. Kemudian, kendaraan-kendaraan bebas polusi seperti sepeda dan lain-lain. Baru kemudian, kendaraan umum atau kendaraan pribadi.
Dalam bincang-bincang santai itu, Anies Baswedan juga memaparkan rencananya untuk kaum pekerja atau memasyarakatkan kendaraan tanpa polusi, misalnya, akses untuk mereka yang membawa sepeda ke MRT dibolehkan.
“Sedang dipikirkan, untuk ada satu gerbong yang akan membawa sepeda ke Jakarta, kemudian melakukan aktivitasnya ke kantor dengan naik sepeda,” ujar Anies yang mengaku juga penggemar gowes.
Banyak hal yang diceritakan ke beberapa pemimpin redaksi saat itu. Anies pun berjanji, komunikasi semacam ini akan terus dilakukan secara kontinyu, termasuk ke medsos Buncis Balaikota dan segala lini jaringan jurnalis.
baca juga: majalah MATRA edisi cetak — klik ini —
baca juga: Wawancara Anies Baswedan Ekslusif