Hadi Pranoto sudah menunjukkan ‘obat Corona’ di Bogor. Dia menyebutnya ramuan herbal untuk antibodi pencegah COVID-19. Botolnya kecil, polos tanpa merk dan berisi cairan ramuan herbal.
Ramuan herbal ini diketahui telah didaftarkan ke Balai POM RI serta sudah mendapat Surat Izin Edar Nomor POM TR203636031 tanggal 14 April 2020.
MATRANEWS.id — Ikatan Dokter Indonesia sudah menegaskan bahwa klaim terhadap obat apa pun, termasuk untuk Covid-19, harus melalui tahapan uji klinis. Pernyataan itu sekaligus menyanggah klaim seorang yang mengaku sebagai ahli mikrobiologi bernama Profesor Hadi Pranoto.
Data Obat Herbal Bio Nuswa di BPOM Foto: (Screenshot)
|
Produk Bio Nuswa. Obat herbal ini pertama kali diperkenalkan oleh Laskma TNI Dr Suradi AS. Menurut Hadi, dia dan Suradi saling mengenal karena memang satu tim.
Terkait hal ini, sebelumnya pihak TNI AL pun enggan dikaitkan dengan Laksma Suradi terkait ramuan anti Corona ini. Menurut mereka itu adalah urusan pribadi yang bersangkutan.
“Dalam hal ini bahwa berita tersebut tidak dirilis resmi oleh Dinas Penerangan Angkatan Laut (Dispenal), melainkan murni atas nama pribadi. Dengan demikian apa yang disampaikan oleh yang bersangkutan dalam pemberitaan tersebut, sama sekali tidak ada hubungannya dengan kedinasan TNI AL dan tidak berkaitan dengan Dinas Kesehatan TNI AL,” jelas Kadispenal Laksma Mohamad Zaenal dalam keterangan resminya, Rabu 29 April 2020 silam.
Seorang perwira tinggi TNI Angkatan Laut (AL) mengaku punya ramuan herbal . Mantan Kabiro Umum Bakamla menyatakan, ramuan herbal ini merupakan hasil kerja keras ahli mikro biologi Indonesia.
“Semua bahannya dari herbal, ada satu persen yang rahasia. Masa expirednya lima tahun. Jadi ini herbal. Bayi, anak kecil, ibu hamil dan menyusui, orang tua nggak apa-apa mengonsumsi,” ujar Dr Suradi tentang ramuan herbal yang telah didaftarakan ke Balai POM RI serta sudah mendapat Surat Izin Edar Nomor POM TR203636031 tanggal 14 April 2020.
BPOM Foto: DOk BPOM
|