Apresiasi PBNU Berhentikan Nusron Wahid dan Gus Falah, Nahdliyyin United Berharap NU Struktural dan Banom NU Juga Netral di Pilpres 2024

Apresiasi PBNU Berhentikan Nusron Wahid dan Gus Falah, Nahdliyyin United Berharap NU Struktural dan Banom NU Juga Netral di Pilpres 2024

 

JAKARTA-Diberhentikannya Nusron Wahid dari Ketua PBNU yang tertuang dalam Surat Keputusan PBNU Nomor 01.c/A.II.04/11/2023 tentang Pengesahan Pergantian Antar Waktu PBNU Masa Khidmat 2022-2027 dan juga Nasyirul Falah Amru atau Gus Falah mendapat apresiasi dari berbagai kalangan, termasuk dari Nahdliyyin United.

“Diberhentikan dan dikeluarkannya Nusron Wahid dan Gus Falah dari kepengurusan PBNU dengan alasan rangkap jabatan di kepengurusan partai politik menurut Nahdliyyin United sudah sangat tepat dan sangat patut diapresiasi. Karena NU sebagai ormas Islam, termasuk pengurusnya, memang harus netral dengan tidak merangkap di partai politik bahkan juga tidak terlibat dalam dukung mendukung calon capres dan cawapres di Pilpres 2024,” ujar Leader Nahdliyyin United, Muhammad Rofi’i Mukhlis alias Cak Rofi’i dalam siaran persnya.

Menurut Cak Rofi’i, jika di partai politik ada fatsoen politik, di ormas juga ada etika berormas yang diperkuat dalam peraturan ormas. Keduanya, partai politik dan ormas, harus saling menghormati dan menjaga garis untuk tidak bercampur aduk sehingga dapat mencederai dan memecah belah kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara.

“Partai politik jangan sampai memperalat ormas, seperti NU, untuk mencapai tujuan politiknya dan ormas NU juga jangan mau menyerahkan diri untuk diperalat oleh partai politik, seperti untuk Pilpres 2024 ini karena jika terjadi maka NU akan ditinggal pengurus dan anggotanya yang tidak setuju dengan dukungan politik ormasnya kepada salah satu paslon capres dan cawapres. Dan ini jelas sangat merugikan dan membahayakan buat NU” Tegas Cak Rofi’i.

Baca juga :  KOMISI VI Kunjungi Gudang BULOG, Stok Jelang Nataru Aman

Menurut Cak Rofi’i sikap PBNU yang menyatakan NU tidak berpolitik dan netral di Pilpres 2024 seharusnya juga diikuti dan ditaati oleh badan otonom-badan otonom NU untuk bersikap netral juga, tidak ikut dalam dukung mendukung Paslon capres dan cawapres di Pilpres 2024.

“Kasus dukungan resmi Muslimat NU Jawa Timur kepada paslon capres dan cawapres tertentu seharusnya disikapi juga oleh PBNU sebagai kasus yang tidak boleh terulang lagi oleh banom-banom NU lainnya. Kita dukung PBNU untuk memberikan sanksi tegas kepada para pengurus banom-banom NU yang tidak netral di Pilpres 2024!” Pungkas Cak Rofi’i.

Tinggalkan Balasan