Blackberry Disuntik Mati, Karena BlackBerry OS RIM Tak Inovasi?

MATRANEWS.id — Blackberry (BB) disuntik mati. Artinya apa?  Pemegang ponsel Blackberry, dengam perangkat lunak versi lama pada Selasa, 4 Januari 2022 kemarin.

Ponsel yang sempat berjaya di era 2000-an ini tumbang.

Kini, sudah tidak bisa lagi melakukan panggilan telepon, mengirim SMS, bahkan melakukan panggilan darurat sekalipun.

Ponsel BlackBerry yang terkena dampak dari kebijakan ini adalah BlackBerry 10. Ini adalah Blackberry versi terakhir dari OS seluler yang dirilis oleh RIM keluaran tahun 2013.

RIM menghentikan lini BlackBerry-nya pada tahun 2016 dan mengalihkan fokusnya ke perangkat lunak keamanan dengan nama BlackBerry Limited.

Pada tahun 2016, pabrikan Cina TCL mengambil lisensi untuk merek BlackBerry Mobile dan merilis BlackBerry KeyOne dan BlackBerry Key2. Kedua ponsel terbaru itu tidak terpengaruh oleh kebijakan ini.

Namun TCL berhenti membuat ponsel BlackBerry pada tahun 2020 dan mengatakan akan mendukung perangkat hingga Agustus 2022.

Startup keamanan OnwardMobility kemudian mengambil alih BlackBerry Mobile. Onward mengatakan akan merilis ponsel Android BlackBerry 5G baru pada paruh pertama tahun 2021. Sayangnya rencana tersebut belum terwujud hingga kini.

Seperti diketahui, ponsel Blackberry pernah berjaya di era tahun 2000-an. Ponsel ini bahkan populer di kalangan masyarakat dengan aplikasi perpesanan instan Blackberry Messenger (BBM).

Namun, seiring munculnya smartphone android, kejayaan BB menurun hingga terhitung sejak kemarin benar-benar dinyatakan tidak berfungsi lagi.

BlackBerry lahir di Kanada pada 19 Januari 1999, dengan debut pertamanya BlackBerry 850 yaitu pager yang dibuat oleh RIM.

BlackBerry 850 menampilkan keyboard kecil, layanan akses e-mail nirkabel, memungkinkan pengguna untuk mengirim dan menerima pesan saat bepergian.

Segera setelah itu, RIM merilis perangkat yang lebih cepat dan lebih bertenaga, RIM 857.

Dalam beberapa tahun kemudian, merek tersebut populer karena menawarkan hal baru di era teknologi.

Saat itu, meski Anda tidak memiliki BlackBerry, Anda bisa melihat pemakainya dengan memencet tombol QWERTY beberapa kali dan terdengar bunyi “tap, tap, tap”.

BlackBerry yang awalnya hanya banyak digunakan kalangan eksekutif kantoran yang banyak bekerja dengan email dan pesan singkat, lambat laun juga dipakai siapa saja dari semua kalangan.

BlackBerry yang pada periode 2001-2007 sempat menguasai pasar ponsel, kini seolah tersengal-sengal untuk melangsungkan hidupnya.

Berawal dari Pager Sebelum berganti nama menjadi BlackBerry Limited pada 2013, BlackBerry merupakan perangkat yang diproduksi oleh perusahaan asal Kanada dengan nama Research In Motion (RIM) sejak tahun 1998.

Cerita kesuksesan BlackBerry ini tidak berlangsung lama hingga kedatangan ponsel Apple dan Android. Tumbang oleh iOS dan Android Apple sudah ancang-ancang untuk merebut hati pengguna ponsel pintar dari Blackberry dengan merilis iPhone generasi pertama atau dikenal dengan iPhone 2G pada 2007.

iPhone 2G benar-benar menjadi semacam pijakan baru bagi industri ponsel pintar kala itu, karena menggunakan desain layar touchscreen secara penuh dengan mengurangi banyak tombol fisik.

iPhone generasi pertama yang diluncurkan pada 2007(Apple) Dengan sistem operasi iOS, iPhone memiliki berbagai macam fitur menarik yang bisa menggabungkan antara urusan bisnis dengan hiburan.

Melalui iPhone, Apple mampu menyatukan berbagai kalangan untuk menggunakan produk ponselnya. Begitu pula dengan Google yang merilis sistem operasi untuk ponsel pintar, bernama Android.

Android pertama kali dirilis tahun 2008 pada ponsel T-Mobile G1. Meski masih terdapat keyboard fisik di ponsel ini, tapi T-Mobile G1dengan Android 1.0 mampu menawarkan segudang fitur menarik yang berlum hadir di iPhone 2G.

Fitur tersebut seperti menggubah tampilan home screen, widget, notification drawer, serta fungsi copy and paste. Sebagai sistem operasi, Android juga bersifat open source atau bisa digunakan pada ponsel dengan merek apa pun.

Dua sistem operasi ponsel yang dihadirkan kedua perusahaan berbeda tersebut terus bersaing merebut pasar ponsel dengan inovasi-inovasinya.

Sementara itu, BlackBerry OS besutan RIM tak memberikan banyak perubahan.

Tinggalkan Balasan