Pemerintah telah memulai vaksinasi tahap 3 untuk tenaga kesehatan (nakes). Terkait hal itu, Kementerian Kesehatan (Kemkes) memastikan vaksinasi tersebut bisa dituntaskan secepatnya agar memberikan perlindungan tambahan kepada para nakes.
Adapun yang diumumkan, syarat terkait vaksinasi untuk penyintas Covid-19 berlaku secara umum. Nakes yang mengikuti vaksinasi tahap 3 adalah nakes sudah mengikuti vaksinasi dosis 1 dan 2 secara lengkap, nakes tidak dalam kondisi sedang menderita Covid-19, dan nakes penyintas baru bisa mendapatkan vaksin 3 bulan setelah dinyatakan sembuh.
Rilis Kemenkes menyebut, vaksin Moderna untuk vaksinasi nakes tahap ketiga memiliki efikasi sampai 94%, sedangkan vaksin Sinovac memiliki efikasi 65%.
Sesuai emergency use authorization (EUA) dari Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM), efikasi vaksin Moderna 94% dan efikasi vaksin Sinovac 65%. Ini keduanya sudah memenuhi syarat WHO.
Dalam catatan MATRA, vaksinasi pertama dilakukan terhadap nakes di Rumah Sakit Umum Pusat Nasional Dr Cipto Mangunkusumo (RSCM), Jakarta, Jumat (16/7/2021).
Sebanyak 50 guru besar FKUI dan sejumlah dokter mendapatkan vaksinasi di rumah sakit tersebut. Pelaksanaan vaksinasi ini ditinjau langsung oleh Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin dan Wakil Menteri Kesehatan (Wamenkes) Dante Saksono Harbuwono.
Juru Bicara Vaksinasi Covid-19 Kementerian Kesehatan (Kemkes) Siti Nadia Tarmizi mengatakan, jumlah data sasaran vaksinasi Covid-19 dosis pertama lebih 100% untuk tenaga kesehatan dan petugas pelayanan publik karena ada penambahan jumlah penerima vaksinasi pada 2021 ini.
Sebanyak 3.000.060 dosis vaksin Moderna dari Amerika Serikat tiba di Indonesia melalui Bandara Soekarno-Hatta, Minggu (11/7). Vaksin tersebut akan diprioritaskan bagi tenaga kesehatan sebagai vaksinasi tahap ketiga atau booster.
Vaksin Moderna dikirim melalui COVAX Facility yang merupakan bukti nyata bahwa pemerintah terus berupaya keras menghadirkan vaksin COVID-19 untuk memenuhi kebutuhan vaksin di Indonesia.
Menteri Kesehatan RI Budi Gunadi Sadikin mengapresiasi dukungan dari rakyat dan Pemerintah Amerika Serikat yang mau membantu program vaksinasi Indonesia dengan mengirimkan vaksin Moderna.
“Tenaga kesehatan mengalami tekanan yang luar biasa terutama di gelombang kedua dari penularan pandemi ini, sehingga kami ingin memastikan mereka terlindungi secara maksimal,” kata Menkes.
Program vaksinasi di Indonesia sudah berjalan cukup cepat akhir-akhir ini. Data terakhir sudah menembus 50 juta suntikan.
10 juta suntikan pertama dicapai dalam waktu 8 Minggu, 10 juta berikutnya dalam waktu 4 Minggu, dan 10 juta yang terakhir sudah dicapai dalam 12 hari.
Total ketersediaan vaksin seluruhnya menjadi lebih dari 100 juta dosis.
Menteri Luar Negeri Retno Marsudi mengatakan Indonesia telah menerima 3.000.060 dosis vaksin Moderna hasil hubungan kerjasama internasional dari pemerintah Amerika Serikat melalui jalur multilateral COVAX Facility.
“Ini merupakan pengiriman tahap pertama vaksin modern dari pemerintah Amerika Serikat. Vaksin Moderna yang berbasis MRNA ini telah mendapatkan Emergency Use Autorization dari Badan POM pada 2 Juli 2021,” kata Menteri Luar Negeri Retno Marsudi.
Amerika Serikat berkomitmen memberikan dosis sharing vaksin kepada Indonesia berjumlah 4.500.160 dosis yang akan dikirim bertahap. Mekanisme dosis sharing atau berbagi dosis vaksin adalah bagian dari mekanisme multilateral untuk memastikan akses setara terhadap vaksin untuk semua negara.
Hotline Virus Corona 119 ext 9. Halo Kemenkes melalui nomor hotline 1500-567, SMS 081281562620, faksimili (021) 5223002, 52921669, dan alamat email [email protected])
Indonesia secara konsisten mendukung mekanisme berbagi dosis tersebut guna mempercepat pencapaian prinsip kesetaraan akses vaksin bagi semua negara.
Dengan ketibaan vaksin Moderna hari ini, Indonesia telah mengamankan 122.735.260 dosis vaksin baik berupa vaksin curah maupun vaksin jadi.
“Kini Indonesia juga telah menerima tawaran dukungan dari beberapa negara antara lain Jepang akan mengirimkan tahap kedua vaksin Astrazeneca, kemudian tawaran serupa datang dari Belanda, Inggris, Australia, dan Uni Emirat Arab,” ucap Menlu.
Jutaan vaksin dari jalur pengadaan komersial maupun dari dukungan internasional dan bilateral akan tiba pada bulan Juli ini. Pemerintah akan terus bekerja keras untuk memastikan ketersediaan vaksin bagi Indonesia.
Tak hanya vaksin, berbagai dukungan datang dari negara tetangga untuk membantu memenuhi kebutuhan ventilator, oksigen, obat-obatan, dan peralatan medis di Indonesia.
“Berbagai tawaran dukungan telah kita terima dari negara sahabat lain yaitu dalam bentuk ventilator, oxygen concentrator, obat-obatan dan peralatan medis lain,” kata Menlu
Info lain untuk Hotline Virus Corona 119 ext 9. Halo Kemenkes melalui nomor hotline 1500-567, SMS 081281562620, faksimili (021) 5223002, 52921669, dan alamat email kontak@kemkes.go.id.
“Tenaga kesehatan mengalami tekanan yang luar biasa terutama di gelombang kedua dari penularan pandemi ini, sehingga kami ingin memastikan mereka terlindungi secara maksimal” — Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin.