MATRANEWS.id — Viral foto anak Papua tersenyum, menengadah kepala menghadap ke atas. Wajah polosnya, disamping tulisan: “Jangan Biarkan Senyum dan Kebahagiaan Kami Terhapus Karena Narkoba.”
Terobosan Badan Narkotika Nasional (BNN) saat ini, menjadi Diskusi Trending Topik P4GN (Pencegahan dan Pemberantasan Penyalahgunaan dan Peredaran Gelap Narkotika).
Relawan Anti Narkoba di Pelosok Tanah Air Bekerja Ihklas
“Jajaran BNN beserta relawan anti narkoba mengantisipasi narkoba. Agar cegah narkoba bisa dilakukan oleh semua komponen pedesaan dan kawasan terujung dan titik-titik terluar bangsa ini,” ujar Irjen Pol. Drs. Anjan Pramuka, Deputi Bidang Pencegahan Badan Narkotika Nasional (BNN).
Polisi berbintang dua itu menjelaskan, bahwa BNN selalu sinergi dengan pelbagai komponen di masyarakat. Ada sekitar 25 relawan di masing-masing provinsi yang sudah disaring dan kini dibina oleh BNN.
“Mereka secara ikhlas bekerja dan bekerja dengan rekam juang yang tinggi, khusus cegah di bidang narkoba pedesaan hingga pelosok ujung bangsa ini,” ujar Anjan, dengan bangga.
Relawan yang terdiri dari pelbagai unsur masyarakat dibentuk di desa, kabupaten, untuk sementara ada di empat provinsi. Menjadi konsen BNN adalah daerah-daerah yang terluar dan terdepan, semacam Aceh, Sumut dan Papua Barat.
Lewat program Desa Bersih Narkoba (Bersinar) melibatkan tiga pilar yaitu TNI (Babinsa), Polri (Bhabinkamtibmas), dan pemerintah daerah (kepala desa, lurah, dan puskesmas). “Kami juga melibatkan tokoh agama dan petinggi ormas, kami asesmen,” ujar Anjan.
Pencegahan dan Pemberantasan Penyalahgunaan dan Peredaran Gelap Narkotika (P4GN itu dilatih, diberi pemahaman, kemudian diberi penugasan. Dengan Siparel (sistem pelaporan relawan), menggunakan gadget, aplikasi dengan target satu bulan minimal 15 kali kegiatan.
Milenial & Keluarga Juga Menjadi Program BNN 2020
Anjan menjelaskan, gerakan anti Narkoba, hingga ke basis massa semua lini. “Mereka menjadi ujung tombak dalam mencegah dan memberantas peredaran narkotika yang sudah sangat memprihatinkan,” ujarnya tentang Rumah Edukasi Anti Narkoba [REAN.id].
Itu Pun Menjadi Viral.
REAN.id memfasilitasi remaja dalam ikut berperan serta merlakukankan pencegahan narkoba melalui media internet. Memuat konten hasil kreasi remaja itu sendiri, juga literasi, informasi dan edukasi digital.
Upaya mencegah narkoba yang dinamakan Rumah Edukasi dalam artian filosofi, yaitu media tempat singgah bukan dalam bentuk fisik. Rumah Edukasi Anti Narkoba sesungguhnya berbentuk website.
Sosialisasi REAN.id terus digalakkan keseluruh Indonesia melalui BNNP dan BNNK dengan harapan rumah remaja ini bisa memberikan segala informasi tentang upaya mencegah narkoba.
Targetnya, remaja mileneal menjadi pengunjung setia dan mendapat kan manfaat besar guna melawan narkoba dengan syarat REAN.id ditampilkan komunikatif 2 arah. Tampilan konten menarik kekinian sesuai selera kaum milenial.
Kontent Rean.id akan terus di lengkapi dengan cara bekerja sama dengan para pihak yang berpengalaman mengleola website publik.
Lebih lanjut, polisi yang sebelumnya banyak bertugas di bidang pemberantasan narkoba ini mengatakan, “Pencegahan penyalahgunaan narkoba menggali dan menfasilitasi potensi positif. Agar semua pihak, mampu menolak dan melawan segala bentuk ancaman narkoba.”
“Pencegahan penyalahgunaan narkoba menggali dan menfasilitasi potensi positif. Agar semua pihak, mampu menolak dan melawan segala bentuk ancaman narkoba.” — Anjan Pramuka
Deputi Pencegahan juga menjelaskan salah satu program BNN saat ini, yaitu Desa Bersinar (Bersih Narkoba) yang menggalakkan peran aktif warga desa dalam memerangi narkoba di lingkungan mereka.
Acara sosialisasi dilanjutkan dengan diskusi.
Diskusi berlangsung hangat karena pertanyaan seputar bahaya narkoba, modus operandi peredaran gelap narkoba dan bagaimana menjaga anak dan anggota keluarga agar tidak terjerat narkoba.
Senin kemarin (16/12), dilakukan seminar pencegahan narkoba berbasis keagamaan dengan melibatkan ragam tokoh lintas agama.
Rekonstruksi pendekatan agama sebagai strategi peningkatan program bidang pencegahan, berlangsung di Hotel Bidakara, Jakarta.
Nara sumber selain Irjen Anjan Pramuka, juga Irjen Arman Depari (Deputi Pemberantasan BNN) serta Yunis Farida Oktoris (Deputi Rehabilitasi) serta Riswanda Pd.D, yang merupakan praktisi sosial.
baca juga: majalah edisi cetak