Rilis  

Dibalik Drama Evakuasi WNI dari Taliban Afganistan, Kopassus?

Dibalik Drama Evakuasi WNI dari Taliban Afganistan, Kopassus?

Cukup delapan orang, walau yang menyebut tim bekerja dalam senyap itu, lebih jumlahnya. Mereka menyikapi situasi Taliban dan Afganistan. Tak ada yang kena colek Taliban. Hal ini merebak di media sosial. Benarkah tidak kena colek?

Operasi pemulangan atau evakuasi warga negara Indanesia (WNI) dari Bandara Hamid Karzai, Kabul, Afganistan ke Indonesia memang disebut penuh drama. Situasi lapangan, terus berubah dan berkembang.

Bersyukur, tim evakuasi yang terdiri dari Kementerian Luar Negeri, Tentara Nasional Indonesia (TNI), dan Badan Intelijen Negara (BIN) berhasil memulangkan 26 WNI ke Indonesia, beserta dua warga negara Afghanistan dan lima warga negara Filipina, pada Sabtu dini hari, 21 Agustus 2021.

Panglima TNI Hadi Tjahjanto tampak menyambut WNI dari Afghanistan, di Bandara Halim Perdanakusuma, Jakarta. Ia hadir bersama Menteri Luar Negeri Retno Marsudi menyampaikan banyak masalah yang dihadapi oleh tim evakuasi saat itu.

“Banyak masalah di lapangan yang kami hadapi, dinamika. Namun semua bisa dilaksanakan dengan baik berkat kerja sama antarkementerian dan lembaga, sehingga operasi ini bisa berjalan dengan aman dan lancar,” kata Hadi Tjahjanto.

Koopssus TNI dengan Komandan Mayor Jenderal TNI Richard Tampubolon mendapatkan kepercayaan dari negara untuk mengawal misi kemanusiaan penjemputan Warga Negara Indonesia (WNI) dari Kota Kabul, Afganistan dengan menggunakan pesawat Boing 737 milik TNI-AU.

Pesawat TNI Angkatan Udara itu berangkat dari Bandara Halim Perdana Kusuma pada 18 Agustus 2021, sekitar pukul 06.00 WIB. Rute yang ditempuh pesawat untuk mencapai Kabul, Afghanistan, yaitu Jakarta, Aceh, Kolombo (Sri Lanka), Karachi (Pakistan), Islamabad (Pakistan), dan Kabul tepatnya di Bandara Hamid Karzai, Afghanistan.

Baca juga :  BNI Mendukung Trisakti Melangkah ke Arah Technopreneurship menuju Green Campus

“Rute yang ditempuh pesawat adalah Jakarta-Aceh-Colombo-Karachi-Islamabad-Kabul. Dari awal keberangkatan pesawat memang dirancang untuk bermalam di Islamabad. Keputusan ini diambil dengan pertimbangan bahwa, penerbangan Islamabad-Kabul sangat pendek yaitu sekitar satu jam atau kurang dari satu jam, dan pesawat dapat bergerak cepat jika kesempatan landing diberikan sewaktu-waktu,” ujar Menlu.

Saat Pesawat TNI AU terbang, petugas di Jakarta mengurus izin terbang. Termasuk izin terbang dan izin mendarat di Islamabad. Proses berjalan dengan baik hingga pesawat TNI AU tiba di Kabul dan kembali ke tanah air dengan selamat.

Baca juga: Benarkah tidak kena colek Taliban?

Tinggalkan Balasan