Indonesia-Korea Medical Roadshow 2024 di Intercontinental Hotel Pondok Indah 11-12 Sept 2024

Indonesia-Korea Medical Roadshow 2024 di Intercontinental Hotel Pondok Indah 11-12 Sept 2024
Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) Prof Taruna Ikrar mengatakan, pertemuan tersebut menjadi ajang pembelajaran bagi Indonesia dalam hal food and drug safety.

MATRANEWS.idAda 2300 perusahaan Korea yang melakukan bisnis di Indonesia. Namun, hanya sebagian kecil yang main di sektor kesehatan.

Dalam harmoni yang membalut erat dua bangsa, di bawah langit Jakarta yang cerah pada 11-12 September 2024, Medical Roadshow kembali menjadi panggung pertemuan pikiran dan hati antara Indonesia dan Korea Selatan.

Seminar dan Diskusi Kerjasama Industri Kesehatan Indonesia-Korea Selatan tahun ini, yang telah memasuki tahun keenamnya, bukan sekadar perhelatan, melainkan sebuah simfoni kerjasama yang kian matang.

Forum tahunan yang berlangsung di Jakarta ini dihadiri oleh perwakilan-perwakilan penting: Kementerian Perdagangan, Industri, dan Energi Korea Selatan, Kementerian Keamanan Makanan dan Obat-obatan Korea Selatan, Kedutaan Besar Republik Korea Selatan untuk Indonesia, serta berbagai asosiasi dan lembaga ternama seperti Korea Pharmaceutical and Bio-Pharma Manufacturers Association (KPBMA) dan Korea Health Industry Development Institute (KHIDI).

Bersama-sama dengan Kementerian Kesehatan RI dan Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) Indonesia, mereka duduk berdiskusi, menjalin komitmen yang lebih kuat demi masa depan industri farmasi dan alat kesehatan di kedua negara.

Lebih dari 150 instansi pemerintah dan pemimpin bisnis dari Indonesia dan Korea Selatan hadir dalam forum ini. Bagi mereka, ini bukan hanya sekadar forum, tetapi sebuah ikatan yang telah terjalin selama enam tahun, semakin erat dengan komitmen yang kian mengakar.

Baca juga :  Queen Consort Camilla Akan Bergelar 'Queen Camilla, Mother of the Nation' Jika King Charles III Meninggal

Korea Selatan, dengan tangan terbuka, berkomitmen membantu Indonesia dalam mengembangkan industri bio-medis, sebuah sektor yang semakin penting mengingat pertumbuhan populasi usia lanjut dan peningkatan penyakit yang sulit disembuhkan di tanah air.

Di balik angka-angka yang membekukan realitas, terdapat tekad dan visi yang sama.

Dengan partisipasi 33 perusahaan yang terdiri dari 14 perusahaan farmasi besar Korea Selatan dan 19 perusahaan alat kesehatan, serta 70 pengusaha Indonesia, mereka melangkah bersama meniti jalan kerjasama.

Korea Selatan memandang Indonesia sebagai pasar yang berpotensi besar, dengan proyeksi pertumbuhan pasar alat kesehatan dan farmasi mencapai rata-rata 4,6 hingga 6,4 persen per tahun selama lima tahun ke depan.

“Melalui kerja sama kesehatan yang terus berkembang antara dua negara, kami akan memperbaiki kehidupan masyarakat kedua negara dengan hasil pertumbuhan bersama,” ujar Wakil Duta Besar Korea Selatan untuk Indonesia, Mr. Park Soo-deok.

Di tengah peluang yang terbuka, dia melihat momentum ini sebagai saat yang tepat bagi Indonesia untuk memperkuat sistem pelayanan kesehatannya.

Tak ketinggalan, Oi Young Jeong, perwakilan Korea Trade Investment Promotion Agency (KOTRA), menambahkan bahwa forum ini merupakan platform yang ideal untuk memahami tren pasar medis dan meletakkan fondasi bagi kesuksesan perusahaan Korea di Indonesia.

Dia pun mengungkapkan bahwa KOTRA akan terus mendukung pengembangan industri bio-medis dan mendorong perluasan ke pasar global.

Baca juga :  Waket DPD RI Terima Audiensi Mace-Mace, Aktivis Perempuan Untuk Bicarakan Permasalahan Di Tanah Papua

Dalam nada yang penuh optimisme, Kepala BPOM Prof Taruna Ikrar turut berpendapat bahwa pertemuan ini adalah ajang pembelajaran berharga bagi Indonesia.

“Kita mau belajar dari sistem mereka bagaimana supaya BPOM bisa mengglobal,” ucapnya, menyiratkan harapan agar produk Indonesia semakin dipercaya di pasar global. Lebih jauh, dia memuji komitmen Korea Selatan yang telah banyak berinvestasi dalam bioteknologi medis di Indonesia, khususnya dalam terapi sel dan transfer teknologi.

Di saat yang sama, Lee Jaekook dari Korea Pharmaceutical and Bio-Pharma Manufacturers Association (KPBMA) menyampaikan semangat kerjasama yang kian membara.

“Melalui dukungan pihak BPOM, Kementerian Kesehatan Indonesia, dan pihak lainnya, kami akan bersama-sama memajukan dunia medis Indonesia,” katanya dengan keyakinan yang teguh.

“One Dream One Asia,” demikian tagline yang diusung, menjadi simbol persatuan visi antara dua negara yang berbeda budaya namun satu dalam mimpi besar.

Dengan penuh harapan, forum ini pun ditutup dengan kesepakatan untuk terus memperkuat hubungan dan mewujudkan mimpi bersama menuju Asia yang lebih baik.

Di atas fondasi kerjasama serta kolaborasi yang kuat, kedua negara melangkah maju, merajut masa depan yang cerah bagi industri kesehatan dan keselamatan pangan di Asia.

Seminar dan Diskusi Kerjasama Industri Kesehatan Indonesia Korea Selatan, Medical Roadshow 2024 kembali digelar di Jakarta, pada 11-12 September 2024 – Harian Kami

BACA JUGA: majalah EKSEKUTIF edisi September 2024, Klik ini

Baca juga :  Tidur Sambil Membawa Emosi Negatif Yang Datangkan Penyakit, Benarkah?

#KONTRA PIC Marketing Team

Tinggalkan Balasan