Indonesia Tidak Sulit Negosiasi Vaksin

Indonesia Tidak Sulit Negosiasi Vaksin

MATRANEWS.id — Politik luar negeri yang bebas dan aktif bukanlah isapan jempol.

Pejabat Kementerian Luar Negeri bersaksi,  Indonesia terus mengadakan pembicaraan dengan Amerika Serikat, Inggris, China, dan sebagainya.

Kebijakan luar negeri Indonesia yang bebas aktif telah memberikan kemudahan bagi negara untuk bernegosiasi dengan negara lain terkait pengadaan vaksin COVID-19, kata seorang pejabat Kementerian Luar Negeri.

Diplomasi pengadaan vaksin COVID-19 sudah bisa leluasa Indonesia leluasa, sementara beberapa negara besar saling bersaing satu sama lain untuk mengembangkan vaksin tersebut, kata Ketua Satgas COVID-19 Kementerian Luar Negeri RI Daniel Tumpal saat dihubungi. diskusi di sini pada hari Rabu.

“Politik luar negeri yang bebas dan aktif bukanlah isapan jempol. Misalnya, terkait vaksin ini, kami telah mengadakan pembicaraan dengan Amerika Serikat, Inggris, China, dan sebagainya. Saya tidak melihat ada masalah. Kami sangat nyaman untuk bergerak kemana-mana, ”tambahnya.

Pasokan vaksin COVID-19 dari China dan Uni Emirat Arab didapat Indonesia setelah Menteri Luar Negeri Retno Marsudi dan Menteri Badan Usaha Milik Negara Erick Thohir melakukan kunjungan ke kedua negara tersebut pada pertengahan tahun ini.

Pengadaan vaksin COVID-19 telah menjadi salah satu dari tiga titik fokus kembali prioritas kerja Kementerian Luar Negeri dan perwakilan luar negeri Indonesia di tengah pandemi, terutama untuk membantu pemerintah dalam menanggulangi wabah melalui diplomasi kesehatan, kata Tumpal.

Baca juga :  SMRC: Hanya 14% Warga Percaya Ada Kebangkitan PKI di Indonesia

“Dalam jangka pendek dan panjang, ketiga isu – diagnostik, terapeutik, dan vaksin – akan menandai diplomasi kita di bidang kesehatan,” tandasnya.

Meningkatkan kemampuan diagnostik, termasuk reaksi berantai polimerase (pengujian PCR) atau pengujian cepat, telah menjadi salah satu langkah awal yang diambil oleh negara tersebut untuk mengatasi pandemi. Terkait hal tersebut, kementerian telah memfasilitasi 120 perjanjian dukungan internasional senilai US $ 135,28 juta per 17 November 2020.

“Ke depan, dalam jangka panjang (dalam melakukan diplomasi kesehatan) kita akan menyasar masalah bahan baku untuk pembuatan obat,” kata Tupal.

Indonesia telah menjalin kerja sama dengan sejumlah negara, antara lain China, Korea Selatan, Inggris, dan UEA untuk pengembangan dan pendistribusian vaksin COVID-19.

Tinggalkan Balasan