MATRANEWS.id — Ingin Turun ke Kawasan Banjir, Malah Kena Isu Bak Seorang Raja: Dirut PDAM Bangkalan Diserang Netizen
Netizen memang kerap kali memberikan penilaian yang tajam. Sadis.
Hal ini dialami oleh Direktur Utama Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Bangkalan, H. Sjobirin Hasan.
Niat tulusnya untuk memantau langsung kondisi banjir di lokasi pompa PDAM di Desa Benangkah, Kecamatan Burneh, malah mendapat tanggapan negatif setelah videonya menaiki rakit bambu viral di media sosial.
Padahal, langkah ini menunjukkan komitmennya yang luar biasa untuk memahami permasalahan langsung di lapangan.
Aksi tersebut juga mencerminkan kesederhanaan seorang pemimpin yang berani turun tangan meski menghadapi medan sulit yang tidak dapat dijangkau kendaraan biasa.
Kondisi di Lokasi: Rumah Pompa Terendam Banjir
Sjobirin Hasan mengungkapkan bahwa banjir kali ini cukup parah. Permukaan air Sungai Tangkel meluap hingga melebihi ketinggian pagar pembatas, menyebabkan rumah pompa terendam. Situasi ini mengganggu distribusi air bersih ke pelanggan di wilayah Halim Perdanakusuma dan sekitarnya.
“Saat ini, mesin pompa terendam air karena tingginya luapan air sungai,” ujar Sjobirin.
Karena kondisi banjir tersebut, ia turun langsung ke lokasi untuk memantau situasi. Bersama tim PDAM dan warga setempat, ia menyaksikan proses penanganan banjir, termasuk dropping peralatan menggunakan rakit bambu sebagai alat transportasi.
Klarifikasi Dirut PDAM
Saat dihubungi, Sjobirin Hasan memberikan klarifikasi terkait video yang viral tersebut. Ia menegaskan bahwa momen menaiki rakit itu terjadi secara spontan dan tidak direncanakan sebelumnya.
Menurutnya, saat ia tiba di lokasi, warga yang bekerja bersama tim PDAM menyarankan untuk menggunakan rakit agar ia tidak basah kuyup. Situasi ini menjadi pilihan paling logis mengingat tingginya genangan air yang menyulitkan mobilitas.
“Ketika sampai di lokasi, kondisi memang sulit. Atas saran warga dan tim, saya menggunakan rakit untuk memastikan kondisi di rumah pompa. Ini adalah situasi darurat,” jelasnya, Kamis (16/1/2025).
Meski mengenakan seragam lengkap, Sjobirin tetap berusaha menunjukkan dedikasi dengan meninjau langsung lokasi banjir, sebuah langkah yang jarang dilakukan oleh pejabat pada umumnya.
Tanggapan Netizen dan Realita di Lapangan
Sayangnya, tindakan ini malah menuai berbagai komentar dari netizen yang menganggapnya sebagai aksi pencitraan. Beberapa warganet bahkan membandingkan Sjobirin dengan “raja” yang diusung oleh rakyatnya di tengah bencana.
Namun, di balik kritik tersebut, langkah Sjobirin Hasan patut diapresiasi.
Keberanian untuk turun langsung ke lapangan menunjukkan kepedulian dan semangat untuk menyelesaikan masalah, terutama di tengah tantangan besar seperti banjir yang mengancam layanan publik.
Terkadang, di era media sosial, niat baik pun bisa terdistorsi oleh persepsi publik. Namun, satu hal yang jelas: Sjobirin Hasan telah mengambil langkah nyata demi keberlangsungan pelayanan air bersih bagi masyarakat Bangkalan.