MATRANEWS.id –– Di tepi jalan kehidupan, terkadang kita dihadapkan pada peristiwa yang menguji kedewasaan dan kearifan.
Tak jarang, kita disadari bahwa kebijaksanaan tidaklah selalu beriringan dengan bertambahnya usia seseorang. Ada yang telah menginjak puluhan tahun namun masih terjebak dalam perilaku buruk dan keputusan yang memalukan.
Di balik itu semua, ada pula yang masih muda, belum banyak mengarungi samudra pengalaman, namun mampu menyelesaikan persoalan dengan bijaksana saat cobaan datang menghampiri.
Mereka memperlihatkan bahwa kebijaksanaan bukanlah hak eksklusif bagi yang telah melintasi banyak tahun di muka bumi ini.
Seiring berjalannya waktu, setiap individu pasti mengalami cobaan dan kesulitan. Masa-masa sulit dan terpuruk bukanlah hal yang asing bagi siapa pun.
Tahukah Anda, dalam bayang-bayang kesulitan itu, terdapat kebijaksanaan dan kata-kata bijak yang menerangi langkah-langkah gelap yang kita tempuh.
“Suatu hal yang sia-sia jika terjebak dalam penyesalan akan masa lalu. Lebih baik kita merenungi hal-hal yang tidak akan mampu kita ubah di masa depan.”
Dalam ketegangan dan kelelahan, senyum tetaplah menjadi senjata yang ampuh. Senyum sederhana kita mampu menular kepada yang lain, menghapus luka, dan menguatkan hati yang rapuh.
“Tersenyumlah, karena bisa jadi dengan senyumanmu banyak orang lain yang ikut tersenyum sama sepertimu.”
Di tengah gemuruh kesibukan, janganlah lelah untuk tetap menjadi sosok yang baik dan berbuat baik kepada sesama. Kebaikan yang kita tabur akan tumbuh menjadi kebaikan yang akan kita tuai suatu hari nanti.
“Jangan bosan menjadi orang baik dan terus berbuat baiklah pada sesama.”
Kisah kebijaksanaan dan kata-kata bijak ini bukanlah sekadar simbol dari kata-kata hampa. Mereka adalah panggilan hati yang menginspirasi kita untuk tetap berdiri tegak meski badai menghantam, untuk tetap tersenyum meski hati teriris luka, dan untuk tetap berbuat baik meski dunia terasa dingin dan kejam.
Salam sehat dari,
SS Budi Rahardjo MM