MATRANEWS.id — “Sesungguhnya, senangi dulu hobimu, maka semuanya akan ringan di jalaninya,” begitu bunyi petuah dari bibir Johanes Wihardja, sebuah kisah sepatu roda yang kembali berputar
Di tahun 2024, pria yang selalu berdoa setiap harinya untuk diberi keberuntungan ini kembali jadi sorotan. Menjadi sosok inspiratif.
Johanes Wihardja, seorang pria berusia 33 tahun yang mengukir namanya di dunia olahraga sepatu roda akan menikah dan kembali menjadi atlit.
Sosok yang masih aktif olahraga sepeda ini, akankah kembali mengukir prestasi di atas roda?
Ya. Jejak digital merekam perjalanan Johanes dalam dunia sepatu roda bukanlah awal yang baru.
Ia adalah atlit yang telah meraih prestasi cemerlang, membawa pulang medali emas pada SEA Games 2011 dan PON 2008 serta 2012.
Prestasinya melekat dalam sejarah, dengan koleksi 1000 medali sepatu roda yang membuatnya menjadi salah satu ikon olahraga yang dinamis.
Setelah menorehkan sejarah cemerlang, Johanes memilih mengubah haluan kariernya. Keputusannya untuk menjadi pelatih inline skate mengantarnya berbagi pengetahuan dengan generasi muda yang penuh semangat.
Sebagai mentor, ia membimbing banyak atlet muda yang mewarisi hasratnya terhadap sepatu roda.
Di awal tahun 2024 Johanes menyerahkan rencana Tuhan terjadi pada dirinya. Pria yang mempercayai semua pasti yang terbaik dari Allah, memutuskan untuk memulai babak baru dalam hidupnya dengan menikah dengan Sherly Gunawan.
Sherly seorang model cantik yang hobi olahraga juga seakan mendapat sosok pas dalam gaya hidupnya. Ia demikian bersyukur mendapati pasangan yang punya kedalaman iman dan kesadaran akan kasih Tuhan.
Kisahnya adalah cerminan bahwa takdir seringkali membawa kita kembali pada apa yang sesungguhnya menjadi cinta sejati dalam hidup.
Perjalanan cinta mereka menjadi bahan pembicaraan hangat di kalangan penggemar sepatu roda. Johanes dan Sherly, dua pecinta olahraga, memutuskan untuk berbagi hidup dan melanjutkan perjalanan mereka bersama.
Pelatih inline skate sukses di Grand Wisata Bekasi ini memang senangnya berbagi, namun kisah hidupnya terasa belum lengkap.
Ternyata, di balik keberhasilannya sebagai pelatih, terdapat panggilan hati yang kuat untuk kembali merajut cerita sebagai seorang atlit.
Johanes yang disebut juga sebagai pemilik bisnis jual beli peralatan sepatu roda, kabarnya tengah bersiap-siap untuk melepas masa lajangnya pada 24 Februari 2024.
Persiapannya untuk mengikuti berbagai lomba sudah dimulai, dan Johanes tidak sendiri dalam perjalanan ini.
Pemilik skate station bersama dua saudaranya Jeremia Wiharda dan Steven Wihardja masih aktif olahraga sepeda.
Ia memiliki dua saudara laki-laki yang juga atlet sepatu roda, menciptakan trilogi prestasi yang dikenal dengan sebutan “Wihardja Brothers.” Ketiganya bersama-sama mengejar keunggulan dan menyebarkan semangat kompetisi yang sehat.
Satu momen epik yang tetap tertanam dalam sejarah Johanes adalah kemenangan dalam marathon 22 km pada 27 April 2014.
Di Piala Bupati Sidoarjo, ia menjadi yang pertama melewati garis finis dengan waktu yang mengesankan, 36 menit 44 detik. Keberhasilannya ini memberikan kejutan dan mengukuhkan posisinya sebagai salah satu atlit sepatu roda terkemuka.
Dengan persiapan matang dan semangat yang berkobar, Johanes Wihardja kembali berdiri di garis start, siap untuk menorehkan kisah baru dalam karier olahraganya.
Bagaimana perjalanan selanjutnya bagi atlit sepatu roda yang penuh semangat ini?
Hanya waktu yang akan memberikan jawaban, namun satu hal pasti, Johanes Wihardja akan terus menjadi inspirasi bagi banyak generasi yang bermimpi mengarungi lintasan sepatu roda serta berselancar dalam mahligai pernikahan.