“Kang Emil”, Role Model Pemimpin Dalam Penanganan Covid-19

“Kang Emil”, Role Model Pemimpin Dalam Penanganan Covid-19

Situasi krisis, kadang menjadi penajam kemampuan seorang pemimpin. Dalam situasi krisis yang serba tak menentu ini kemampuan seorang pemimpin diuji kapasitasnya, kepekaannya, kepiwaiannya memainkan irama leadership, dan keberaniannya dalam mengambil keputusan.

Situasi pandemi Coronavirus disease (Covid-19) yang kini terjadi merupakan krisis yang secara nyata merontokkan hampir semua sektor. Ekonomi, sosial budaya, dan sektor lainnya rata-rata terimbas oleh pandemi yang begitu cepat mewabah ini. Tak hanya Indonesia, namun hampir di seluruh negara di dunia.

Penanganan pencegahan pandemi Covid 19, tampaknya juga akan menjadi batu uji yang cukup berat bagi para kepala daerah. Pasalnya, pandemi ini tak hanya menguras biaya cukup besar tapi juga energi, pemikiran strategis, hingga menguras tenaga karena mungkin para kepala kurang tidur memikirkan langkah-langkah pencegahan dan penyelamatan rakyatnya.

Dari sekian banyak kepala daerah yang berjuang dan berjibaku dalam penanganan pandemi Covid di wilayahnya masing-masing, sosok Ridwan Kamil mendapat “sorotan” cukup menarik dari pengamat.

Pengamat Politik dari Charta Politika, Yunarto Wijaya, mengapresiasi langkah Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil, dalam penanganan Covid-19 di wilayahnya.

Menurut Yunarto, banyak langkah Ridwan Kamil yang patut diapresiasi dan menunjukan kualitas yang berbeda. Salah satunya, memobiliasi industri di daerah untuk memenuhi kebutuhan masker yang dinilai sebagai langkah besar guna membantu pemerintah pusat dan masyarakat.

“Itu simbolisasi yang konkret. Emil (Ridwan Kamil) dalam hal ini bisa dianggap sebagai role model dari kepala daerah yang ada dengan menunjukan kapasitas dalam sebuah krisis,” ucap Yunarto, di Bandung, seperti yang dilansir RMOLJabar.

Pengamat politik ini memuji langkah konkret kepala daerah yang akrab disapa Kang Emil ini dalam kontek pencegahan pandemi dari pemerintah bisa langsung dirasakan manfaatnya oleh masyarakat.

Baca juga :  Sales Itu Pahlawan, Hari Sales Indonesia

Sebagai contoh, ketika ada problem tes massal yang tidak bisa dilakukan pusat karena keterbatasan fasilitas, dia berinisiatif rapid test. Jabar melakukan rapid test, dan belakangan swab test secara swadaya. Sehingga kekurangan itu bisa diatasi karena pemerintah pusat harus mengurus 34 provinsi.

Dalam menghadapi pandemi, harus diakui, secara realistis bahwa tidak ada negara manapun yang sanggup sendiri mengatasi krisis ini tanpa garis koordinasi yang baik. Kolaborasi itu yang bisa membuat negara bisa menjadi kuat menyelesaikan masalah.

Yunarto juga memuji bahwa dalam pengambilan keputusan yang konkret tersebut, Ridwan Kamil masih menjaga sopan santun. Terutama dalam menjaga hubungan dan koordinasi yang baik dengan Pemerintah Pusat.

“Emil tidak ada dalam pusaran ingin membenturkan dirinya dengan pusat. Tapi kemudian menunjukan harmonisasi, saling melengkapi,” katanya.

Dalam konsep otonomi daerah, penanganan pandemi yang membutuhkan koordinasi kuat posisi seorang gubernur tidaklah mudah sebagai koordinator atau ketua gugus tugas skala provinsi.

“Kalau kita lihat apa yang ditunjukan Emil dan Ganjar memperlihatkan dalam situasi krisis, kemampuan mereka secara leadership termasuk mengambil tindakan secara langsung untuk memenuhi kebutuhan kabupaten kota, itu menunjukan mereka punya kompetensi,” tuturnya.

Dengan langkah progresif yang sudah dilakukan seperti memetakan peta sebaran dan mengharmonisasikan data lewat Pikobar, membeli alat rapid tes dan PCR secara mandiri, mengeluarkan bantuan sosial dengan angka yang paling besar diantara provinsi lain, Ridwan Kamil hanya menyisakan sedikit pekerjaan rumah.

Baca juga :  Kominfo: Hoaks Covid-19 Marak Berseliweran

PR-nya tinggal koordinasi dengan bupati dan walikota. Karena kewenangan anggaran dan distribusi di lapangan tetap harus menggunakan perangkat yang dimiliki bupati walikota.

“Kalau ini sudah terjadi, Jabar bisa dikatakan siap menghadapi pandemi ini,” tandasnya. (abdul kholis)

Tinggalkan Balasan