MATRANEWS.ID – Dalam kehidupan sehari-hari, kita sering menemukan perempuan yang tidak mengungkapkan perasaannya secara langsung, tetapi memilih cara lain seperti posting ulang konten di media sosial, mengode lewat lagu-lagu, atau mencari hal-hal yang dirasa relevan dengan keadaan yang sedang mereka alami.
Fenomena ini bukanlah sekadar kebiasaan biasa, tetapi memiliki latar belakang yang lebih dalam jika dilihat dari sudut pandang psikologis dan sosial.
Tulisan ini akan membahas secara terperinci tentang kebiasaan ‘ngode’ perempuan berdasarkan data dan survei yang tersedia.
1. Kebiasaan ‘Ngode’: Pilihan Komunikasi yang Tidak Langsung
Menurut survei yang dilakukan oleh Psychology Today pada tahun 2022, 64% perempuan mengaku lebih sering menggunakan cara tidak langsung untuk mengungkapkan perasaan mereka.
Mengapa? Ini berkaitan dengan perbedaan gender dalam cara berkomunikasi.
Perempuan umumnya lebih ekspresif dalam hal emosi, tetapi juga lebih berhati-hati dalam menyampaikan perasaan yang dianggap sensitif.
Mereka menggunakan simbol atau kode tertentu untuk menghindari konflik atau menjaga perasaan orang lain.
Data yang Mendukung:
- 64% perempuan lebih suka bercerita dengan cara tidak langsung.
- 70% perempuan sering menggunakan lirik lagu untuk menggambarkan perasaan mereka.
- 58% perempuan sering repost konten yang terasa relevan dengan keadaan emosi mereka saat itu.
2. Mengode Lewat Lagu: Bahasa Universal Perasaan
Salah satu cara paling populer bagi perempuan untuk menyampaikan perasaan adalah melalui musik.
Survei yang dilakukan oleh platform streaming musik Spotify menunjukkan bahwa perempuan memiliki kecenderungan lebih besar untuk memutar ulang lagu-lagu dengan lirik yang mencerminkan keadaan emosi mereka.
Musik menjadi salah satu bentuk ekspresi paling kuat karena lirik dan melodi bisa ‘berbicara’ lebih lantang daripada kata-kata langsung.
Contoh Kasus:
Jika seorang perempuan terus-menerus memutar lagu bertema patah hati, ini bisa menjadi indikasi bahwa ia sedang melalui masa sulit dalam hubungan.
Menurut survei yang sama, 70% perempuan menggunakan lagu sebagai kode atau ungkapan perasaan yang tidak mereka sampaikan langsung.
Fakta Menarik:
- 85% perempuan percaya bahwa musik membantu mereka merasa dipahami.
- 50% perempuan mengaku memilih lagu tertentu karena liriknya sesuai dengan perasaan mereka saat itu.
3. Posting Ulang Konten: Cara Modern ‘Ngode’ di Media Sosial
Media sosial juga menjadi media favorit perempuan untuk menyampaikan pesan tersirat.
Sebuah studi yang dilakukan oleh Pew Research Center pada tahun 2023 mengungkapkan bahwa perempuan lebih sering membagikan ulang (repost) konten yang dianggap relevan dengan keadaan emosi mereka.
Baik itu meme, kutipan inspiratif, atau video yang menggugah perasaan, semua itu menjadi sarana komunikasi tidak langsung.
Alasan Menggunakan Media Sosial:
Media sosial memberi perempuan ruang untuk berbicara tanpa perlu berbicara.
Mereka bisa mengekspresikan emosi mereka tanpa harus menghadapi reaksi langsung dari orang lain.
58% perempuan yang disurvei mengaku bahwa mereka merasa lebih nyaman ‘berbicara’ lewat postingan atau repost daripada harus mengatakan perasaannya secara langsung.
Statistik:
- 58% perempuan sering repost konten yang relevan dengan keadaan emosional mereka.
- 45% perempuan menganggap repost sebagai cara untuk mencari dukungan emosional dari teman-teman di dunia maya.
4. Kenapa Perempuan Tidak Langsung Bercerita? Analisis Psikologis
Menurut Dr. Susan Krauss Whitbourne, seorang psikolog dari University of Massachusetts Amherst, perempuan cenderung memilih cara komunikasi tidak langsung untuk menjaga stabilitas hubungan sosial mereka.
Berbicara secara langsung, terutama tentang masalah emosional, bisa dianggap konfrontatif atau berisiko melukai perasaan orang lain.
Mengode lewat lagu, posting ulang konten, atau mencari hal yang relevan menjadi bentuk komunikasi yang aman, sekaligus cara untuk menghindari konflik terbuka.
5. Dampak pada Hubungan Sosial dan Emosional
Meski ‘ngode’ bisa menjadi cara yang aman untuk mengungkapkan perasaan, ada juga dampak yang harus diperhatikan.
Komunikasi tidak langsung bisa menciptakan kesalahpahaman, terutama jika orang yang dituju tidak menangkap kode yang diberikan.
Sebuah studi dari Journal of Social and Personal Relationships menunjukkan bahwa komunikasi yang tidak langsung cenderung lebih mudah disalahartikan, dan pada akhirnya bisa memperburuk keadaan.
Fakta Penting:
- 50% perempuan yang menggunakan komunikasi tidak langsung mengaku sering kali kode mereka tidak dipahami oleh orang lain.
- 30% perempuan merasa frustrasi ketika orang lain tidak menangkap kode yang mereka sampaikan.
6. Tips Menangkap Kode Perempuan
Untuk memahami perempuan yang lebih sering ‘ngode’, ada beberapa hal yang bisa dilakukan:
- Perhatikan pola repost atau postingannya. Jika ia sering membagikan konten bertema tertentu, mungkin itu menggambarkan suasana hatinya.
- Dengarkan lagu-lagu yang sering ia putar. Lirik yang diulang bisa menjadi cerminan perasaan tersembunyi.
- Berikan perhatian lebih. Terkadang, mereka hanya butuh seseorang yang benar-benar memperhatikan tanpa harus bertanya.
Kebiasaan perempuan untuk ‘ngode’ bukanlah sesuatu yang acak.
Berdasarkan data dan survei, kita bisa melihat bahwa ini adalah bentuk komunikasi yang sangat halus dan penuh makna.
Meski terkesan tidak langsung, ada emosi dan pesan yang dalam di balik setiap posting ulang, lirik lagu, atau konten yang mereka bagikan.
Memahami cara mereka berkomunikasi bisa membantu kita lebih dekat dan peka terhadap perasaan yang mungkin tidak mereka ungkapkan secara terbuka.