MATRANEWS.id — Jokowi Disebut Tak Bisa Kerja, Menko Marves Luhut Binsar Pandjaitan Meradang. “Mereka ini… kelihatan bermasalah,” ucap Luhut dengan suara lantang,
Di suatu ruangan yang megah, suasana tegang seakan memenuhi udara. Menko Marves Luhut Binsar Pandjaitan, sosok yang kerap menggetarkan dunia politik Indonesia dengan sikap tegasnya, kini berdiri di hadapan sekelompok wartawan yang gelisah.
Dia menatap tajam, menahan amarah yang terus membara di dalam dirinya.
“Orang yang mengkritik tanpa henti, seolah tidak pernah puas dengan apa yang telah dicapai, mereka ini… kelihatan bermasalah,” ucap Luhut dengan suara lantang, tetapi penuh dengan kesan yang menggigit.
Tepat di sampingnya, para menteri kabinet terkemuka juga hadir untuk memberikan dukungan. Menparekraf Sandiaga Uno, Menteri Pemuda dan Olahraga Dito Ariotedjo, Wakil Menteri BUMN Kartika Wirjoatmodjo, serta Direktur Utama InJourney Dony Oskaria, menyambut setiap kata Luhut dengan anggukan setuju.
Luhut, dengan penuh keyakinan, melanjutkan pidatonya, menyuarakan keberhasilan yang tak terbantahkan rezim Jokowi.
Dia mengangkat prestasi gemilang penyelenggaraan F1 Powerboat (F1H2O) dan Aquabike Jetski World Championship 2023 di Danau Toba, Sumatra Utara.
“Ini adalah bukti nyata bahwa di bawah kepemimpinan Presiden Joko Widodo, Indonesia mampu menorehkan prestasi gemilang,” ujarnya, disambut riuh oleh hadirin yang memenuhi ruangan.
Luhut dengan bangga menyampaikan kesuksesan tersebut sebagai kebanggaan bagi tanah Batak. Bahkan, ia menyinggung rekomendasi wisata dunia dari New York Times yang mengangkat Toba sebagai salah satu destinasi wisata yang harus dikunjungi.
“Toba adalah ketenangan, kesunyian, keheningan,” tutur Luhut, mengutip bisikan dari Plh Sekretaris Kemenko Marves Odo RM Manuhutu, yang menggambarkan pesona Toba yang menenangkan.
“Jadi, saya kira ada dua destinasi wisata dunia di Indonesia, kalau lima tahun ini bisa kita pelihara atau ini bagus, ada turis destinasi baru selain Bali. Airport sudah bagus, kemudian orang Batak-nya juga diajarkan,” tambahnya dengan penuh semangat.
Meski sindiran tajam yang dilontarkan Luhut tak menyebut nama, tetapi publik tak bisa mengabaikan kemungkinan bahwa pesan itu ditujukan kepada salah satu eks rekannya di DKI Jakarta, yaitu Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok.
Ahok, yang baru saja mundur dari jabatannya sebagai komisaris utama PT Pertamina (Persero), kini fokus dalam kampanye politik.
“Kita bisa berdebat itu. Saya lebih tahu, makanya saya enggak enak ngomong depan umum,” ujar Ahok dalam potongan video yang beredar.
Kritik pedas dari Ahok, yang mempertanyakan kemampuan Jokowi dalam menjalankan tugasnya, jelas menjadi sorotan.
Luhut dengan mantap menegaskan bahwa prestasi dan kesuksesan yang telah diraih, seperti penyelenggaraan F1 Powerboat, adalah bukti nyata dari kepemimpinan Jokowi yang tak bisa dipertanyakan.
Dengan wibawa dan keberanian, Luhut menunjukkan bahwa setiap kritik terhadap Jokowi akan dihadapi dengan bukti nyata atas prestasi yang telah dicapai. Di bawah kepemimpinan Jokowi, Indonesia telah menorehkan jejak gemilang yang tak bisa dipandang sebelah mata.