Menghadiri Pertemuan dengan Atasan

Jadilah Teman Bicara Yang Menyenangkan

Menghadiri Pertemuan dengan Atasan

 “RON, nanti habis rapat ikut saya ke seminar, ya,” ujar Rahmat Santosa, pemimpin rapat. Yang diajak cuma bisa mengangguk. Maklum, sebagai karyawan baru di perusahaan, ia sukar menolak permintaan atasan.

MATRANEWS.id –  Lagi pula, ini kali pertama ia diajak bosnya pergi. Dalam hati, Ronald bertekad akan membawa diri baik-baik, sehingga tidak mengecewakan atasannya. Namun, bagaimana caranya?

Mungkin di antara Anda ada yang pernah mengalami situasi seperti Ronald. Sebagai eksekutif junior, sebaiknya Anda menyimak beberapa hal berikut.

  • Jika eksekutif junior harus menemani eksekutif senior (bos) menghadiri pertemuan entah itu seminar, rapat, atau business lunch dengan mitra usaha, sebaiknya eksekutif junior tetap menjaga sikap hormat dan membantu kenyamanan atasannya selama perjalanan.

 

  • Apalagi kalau semobil dengan atasan.Sebaiknya diingat, mobil menjadi ruang lingkup atasan. Jadi, eksekutif junior tidak bisa berbuat semaunya di mobil, seperti menyalahkan radioatau mengencangkan semburan AC mobil. Sepele, tapi perilaku Anda ini bisa menjadi “bahan” penilaian bos.

 

  • Sebaiknya eksekutif junior mempersilahkan bos masuk mobil lebih dulu. Sementara ia sendiri menempati posisi tempat duduk yang ditentukan atasan. Umumnya, eksekutif paling senior duduk di kursi belakang yang tidak sejajar dengan pengemudi.

 

  • Selama perjalanan, eksekutif junior diharapkan dapat menjadi teman bicara yang baik. Pandai-pandailah membaca sikap atasan dan situasi. Pilihlah tema percakapan yang umum atau seputar pekerjaan.
Baca juga :  Mobil Presiden Indikatornya Menyala Gegara Jalan Lampung

 

  • Dalam perjalanan yang cuklup panjang, sebaiknya eksekutif junior tidak berbicara dan bertanya terus. Hendaknya ia berdiam diri, kalau tidak diajak bicara lebih dulu oleh atasan.

 

  • Ketika tiba di tujuan, eksekutif junior turun dari mobil lebih dulu dan membukakan pintu bagi atasan, jika memungkinkan. Atasan berjalan lebih dulu, diikuti eksekutif junior.

 

  • Kalau perlu melakukan registrasi di pertemuan, eksekutif junior harus melakukanya untuk atasan. Eksekutif junior sebaiknya tetap mendampingi atasan, sehingga jika atasan memerlukan sesuatu, eksekutif junior selalu siap membantu.

 

  • Begitu juga saat coffee break. Jangan biarkan bos Anda sendirian, kecuali jika Anda perlu pamit ke kamar kecil. Biasanya, dalam acara coffee break, atasan sering berbincang dengan kenalan- kenalannya.

 

  • Jika terjadi diskusi tentang suatu topik dengan para kenalan bos, sebaiknya eksekutif junior berpartisipasi, sehinggga tidak tampak kesan hanya menjadi “pajangan”.

 

  • Karena berada di tempat umum, hindarkan berangumentasi langsung dengan atasan. Jangan melakukan hal-hal yang dapat menimbulkan perdebatan dengan bos. Bisa-bisa, pulang ke kantor, Anda langsung disemprot.

 

  • Kalau pintu ruang seminar/rapat tertutup, sebaiknya eksekutif junior membukakan pintu bagi atasan dan mempersilakan dia masuk/ keluar ruangan lebih dahulu.

 

  • Eksekutif junior diharap memperhatikan dan berpatisipasi aktif dalam seminar/rapat. Boleh saja mengajukan pertanyaan, asal tidak menyalahkan atau menyinggung orang lain. Perlu diingat, Anda tengah mewakili perusahaan Anda dalam pertemuan. Maka, perhatikan sikap Anda selama acara berlangsung.
Baca juga :  Misteri Rejeki Pemberi Utang

 

  • Meski sebagai eksekutif junior, bukan berarti Anda harus memenuhi semua permintaan atasan. Jika ada pekerjaan lain yang dinilai lebih penting, ketimbang menghadiri pertemuan dengan bos, eksekutif junior dapat menolaknya secara halus atau meminta pertimbangan atasannya.

 

  • Misalnya, Anda dapat mengatakan kepada atasan. “Dengan senang hati saya mau mendampingi Bapak. Tapi, bukankah ada laporan penjualan yang harus saya selesaikan nanti sore? Menurut Bapak, mana yang sebaiknya saya dahulukan?”

Sumber: Tim Pengajar Profesional Image, The Jakarta Consulting Group

Tinggalkan Balasan