Perkembangan yang sangat signifikan telah terjadi dalam bisnis kuliner selama beberapa tahun terakhir, sebelum pandemi Covid-19 terjadi. Restoran, kafe, hotel hingga outlet makanan berbasis online memiliki persaingan terbuka dalam bisnis ini.
Tak heran jika, permintaan akan basis bisnis kuliner meningkat juga. Basis terpenting dari bisnis ini adalah koki. Tapi, harus diakui, pengembangan bisnis kuliner belum sebanding dengan ketersediaan koki berkualitas. Sulit untuk menemukan sekolah atau kampus memasak yang mendidik koki yang sangat baik.
Di Indonesia, hingga saat ini lebih banyak tempat kursus memasak yang tidak memiliki kemampuan untuk menghasilkan koki serba bisa. Kebanyakan dari mereka hanya menghasilkan lulusan dengan keterampilan terbatas, hanya mampu mengubah resep menjadi hidangan dan keterampilan lainnya yang mengabaikan nutrisi, presentasi piring, kreativitas untuk membuat hidangan baru. Mereka tidak memiliki rasa bisnis juga.
Penggemar memasak muda harus pergi ke luar negeri dan menghabiskan banyak uang untuk menjadi ahli dalam seni kuliner internasional, karena lembaga pendidikan kuliner yang terbatas di Indonesia.
Ironisnya, ada banyak lowongan pekerjaan dalam bisnis kuliner yang diisi oleh koki asing. Pada akhirnya, pasokan koki berkualitas tidak memenuhi permintaan. Faktanya, para koki itu sering berpindah dari satu restoran ke restoran lain yang tidak menguntungkan bagi bisnis kuliner itu sendiri.
Menanggapi kekhawatiran ini, Ottimmo International Mastergourmet Academy menawarkan solusinya. Akdemi ini berlokasi di Surabaya, Jawa Timur.
“Akademi ini didirikan dengan standar internasional untuk menjadi pusat pelatihan seni kuliner bagi para talenta muda, sehingga mereka dapat mencapai impian mereka untuk menjadi koki profesional dan kelas dunia,” ujar Danu Rianto, Founder of Ottimmo International, kepada MatraNews.id.
Menurut Danu, Ottimmo mempersiapkan lulusan dengan soft skill yang terintegrasi dengan suasana akademik bisnis internasional. Ottimmo International Mastergourmet Academy mencoba menghasilkan koki-koki brilian dengan kualitas terbaik.
“Bukan hanya koki yang mencari pekerjaan, tetapi kami mendorong mereka untuk menjadi pengusaha inovatif di industri kuliner,” tambah pria berkacamata ini.
Lulusan Ottimmo International Mastergourmet Academy siap memenuhi permintaan bisnis kuliner yang semakin meningkat. Menurut Danu, pesatnya perkembangan industri pariwisata, diikuti dengan meningkatnya jumlah wisatawan juga akan meningkatkan bisnis hotel dan restoran.
Oleh karena itu, Indonesia perlu menghasilkan banyak pakar kuliner untuk mendukung perkembangan yang dinamis dan Ottimmo International Mastergourmet Academy akan menghadapi tantangan.
Siap Perluas Jaringan
Akademi ini dibangun di Indonesia pada Oktober 2012. Tahun 2013 juga menandai pendirian formal program master Gourmet di akademi. Penekanan baru pada studi umum yang banyak berhubungan dengan pengalaman praktis juga saat ini dimasukkan ke dalam kurikulum standar Eropa.
“Jadi, ini bentuknya akademi Diploma III. Bukan kursus, sehingga lulusan mendapat gelar Amd. Par. Akademi ini khusus mendidik mahasiswa jadi ahli kuliner atau kasarnya jadi chef profesional. Lulusannya bisa buka usaha sendiri di bidang food dan beverage. Bisa jadi konsultan F&B. Bisa juga kerja di hotel, restoran, kapal pesiar, dan lainnya,” papar Danu.
Lembaga pendidikan ini telah mengantongi Akreditasi B, sejak tahun 2019.
Pada 2019, Ottimmo adalah terakreditasi. Pada bulan Maret kami mendapat “B” dalam akreditasi program seni kuliner, dan pada bulan Mei kami memiliki “B” dalam akreditasi dari Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi (BAN-PT).
Danu optimis, Ottimmo International Mastergourmet Academy akan selalu berkembang. Selain meningkatkan kualitas kami, pihaknya memiliki rencana besar untuk memperluas jaringan di kota-kota besar lainnya di Indonesia.
“Ottimmo harus berada dalam jangkauan para koki masa depan di seluruh negeri,” pungkas Danu. (Abdul Kholis)