MATRANEWS.id — Kendaraan bertumpuk menjadi adegan unik. Momen semacam ini bisa sebagai hiburan, akan tetapi bagi yang mengalami musibah, adegan ini menyesakkan.
Bagi yang sudah terbiasa mengalami banjir, memang tak terlalu syok. Tapi, bagi siapa saja yang pertama kali mengalami banjir, apalagi banjir besar seperti kemarin. Wah, jangan ditanya rasa psikologis dan beban yang ditanggung.
Bencana memang datang tiba-tiba. Maka, melihat laporan BMKG, cuaca ekstrim masih akan terjadi. Kiranya semua pihak, memunculkan kewaspadaan “tingkat tinggi” menghadapi kiriman air bah dan hujan yang terus-menerus.
Bagi yang mengalami musibah, jangan lewatkan hal-hal yang perlu diperhatikan.
– Masuk rumah dengan sepatu boot.
Hal ini untuk antisipasi digigit binatang di bagian kaki saat masuk ke dalam rumah pasca kebanjiran. Gunakan sarung tangan dan sepatu bot saat harus beraktivitas di tengah air banjir.
Jika ada masker penutup muka, saat membersihkan rumah dari sisa banjir, itu lebih baik.
– Matikan Aliran Listrik
Jika banjir benar-benar terjadi, matikan aliran listrik di rumah atau hubungi PLN untuk mematikan listrik di wilayah yang terkena bencana.
Hindari konslet. Jangan menyentuh alat elektronik saat tubuh sedang basah atau berdiri di dalam air.
Masuk Rumah, Gunakan Senter.
Catatannya adalah, hindari berjalan di dekat saluran air untuk menghindari terseret arus banjir.
Hindari berjalan di air yang bergerak. Sebab, dalam jarak satu meter, kita dapat terjatuh dan terseret air. Pilih area yang airnya tenang dan tidak bergerak. Gunakan tongkat atau ranting pohon untuk mengecek tekstur tanah di hadapan.
Hindari menembus banjir dengan kendaraan. Karena, kendaraan dapat dengan mudah terseret arus.
Dengan senter kita melakukan pemeriksaan. Keberadaan hewan, bisa dipantau dari pantulan cahaya matanya. Mata ular dan satwa lain akan memantulkan cahaya saat disinari dengan senter di tempat gelap.
Gunakan sarung tangan
Gunakan sarung tangan saat memindahkan barang – barang yang ada di dalam rumah.
Gunakan kayu untuk membalikkan barang.
Warga dianjurkan untuk menggunakan kayu atau sejenisnya untuk membalikkan barang. Hal tersebut untuk mengantisipasi dugaan adanya binatang liar terutama ular di balik barang tersebut.
Dianjurkan untuk memeriksa bagian atap rumah jika banjir sempat merendam hingga setinggi genteng. Hal tersebut dilakukan lantaran ular mungkin saja bersembunyi di atap rumah.
Periksa segala sudut rumah.
Setiap sudut rumah dari belakang lemari, pintu, dan kolong – kolong. Tempat-tempat itu diperiksa untuk mengetahui adanya keberadaan ular atau binatang lain.
Jika akan cek ke dalam lubang atau sela sela, jangan menggunakan tangan. Gunakanlah alat bantu kayu atau bambu.
Anak – anak dilarang masuk lebih dahulu ke rumah sebelum dilakukan pemeriksaan seperti di atas. Hal tersebut untuk mengantisipasi agar anak – anak tidak digigit oleh binatang liar yang hanyut dan masuk ke rumah.
Tak Menduga Kapan Bencana Banjir Datang.
Bagi masyarakat yang tinggal di dekat bantaran kali dan wilayah permukaan rendah yang menjadi langganan banjir, kewaspadaan harus lebih ditingkatkan
- Ikuti kabar terbaru dari media mengenai kondisi cuaca, kemungkinan terjadinya banjir, dan kawasan mana saja yang diprediksi akan terendam banjir.
- Bersiaplah dengan peralatan keselamatan seperti: Radio baterai, senter, korek api gas, lilin, selimut, tikar, jas hujan, dan ban karet.
- Siapkan bahan makanan mudah saji seperti: Mi instan, ikan asin, beras, makanan bayi, gula, kopi, teh, dan persediaan air bersih. Juga siapkan obat-obatan darurat seperti: Oralit, antidiare, dan antiinfluenza.
- Saat curah hujan mulai tinggi, waspadai banjir yang datang tiba-tiba. Jangan tunggu instruksi untuk mengungsi, langsung selamatkan keluarga dan benda-benda berharga.
- Amankan dokumen penting seperti: Ijazah, akte kelahiran, kartu keluarga, buku tabungan, sertifikat, dan benda-benda berharga lainnya.
- Waspadai area sungai, drainase, dan tempat-tempat lain yang menjadi sasaran empuk banjir. Hujan yang tidak terlalu besar saja bisa membuat kawasan ini terkena banjir.
- Selalu sediakan kantong darurat yang berisi makanan instan dan obat-obatan. Bawa kantong darurat ini saat kamu mengungsi.
*Evakuasi
Amankan tempat tinggal sebelum mengungsi. Walau dalam kondisi panik, kamu harus tetap waspada terhadap tangan-tangan jahil yang mencari celah di situasi bencana.
*Amankan Barang Ke Tempat Lebih Tinggi.
Jika kediaman kita lebih dari satu lantai, pindahkan peralatan elektronik dan benda-benda berharga ke lantai atas.
*Pasca-banjir
Jika sudah kembali ke rumah, segera bersihkan septic tank dan saluran air. Keduanya dapat menyebabkan gangguan kesehatan jika didiamkan setelah terendam banjir.
Bersihkan benda-benda yang terendam banjir dengan disinfektan.
Sebagaimana diketahui, banjir menjadi situasi terbaik bagi bakteri dan virus untuk berkembang biak dan menularkan penyakitnya.
Baca juga : Akses Pornhub Lewat VPN, Terus Diminati
Berikut beberapa penyakit yang berpotensi bermunculan pasca-banjir.
1. Leptospirosis
Penyakit ini umum juga disebut dengan istilah kencing tikus. Leptospirosis disebabkan oleh air banjir yang bercampur dengan kotoran tikus atau hewan-hewan lainnya yang ikut terbawa arus.
Tubuh menggigil, batuk, diare, sakit kepala tiba-tiba, demam, nyeri otot, hilang nafsu makan, mata merah, mual-muntah, dan timbul ruam pada kulit menjadi beberapa gejala dari penyakit kencing tikus.
2. Diare dan demam tifoid
Kedua penyakit ini disebabkan oleh konsumsi makanan dan minuman yang terkontaminasi bakteri. Kondisi kebersihan yang minim juga berkontribusi terhadap berkembangnya diare dan demam tifoid.
3. Demam berdarah dengue (DBD)
Penyakit yang disebabkan oleh nyamuk Aedes aegypti ini paling umum terjadi saat musim penghujan. Genangan air menjadi sarang empuk bagi nyamuk untuk berkembang.
4. Infeksi saluran pernapasan akut (ISPA)
ISPA disebabkan oleh udara dingin yang bercampur dengan air beraroma kotor selama banjir berlangsung. Penderita umumnya akan mengalami batuk, bersin, dan demam. ISPA juga mudah menular pada orang dengan daya tahan tubuh lemah.
5. Asam lambung
Umumnya, korban banjir jarang mengonsumsi makanan sesuai gizi yang dibutuhkan tubuh. Banyak juga dari mereka yang makan tak tepat waktu. Hal ini umumnya banyak dialami oleh korban banjir usia produktif dan lansia.
6. Flu dan demam
Kedua penyakit ini sangat umum menyerang banyak orang di musim penghujan. Paparan air dan udara dingin dalam waktu lama membuat kedua penyakit tersebut berkembang.
7. Infeksi kulit
Infeksi terjadi akibat paparan secara langsung antara permukaan kulit dengan air banjir yang terkontaminasi bakteri. Umumnya, infeksi menular melalui luka terbuka pada permukaan kulit.
Untuk itu, jauhkan anak dari aktivitas bermain di dalam air. Tidak merendam kaki dalam air banjir. Segera mengganti pakaian basah dengan pakaian kering untuk mencegah hipotermia.
Hindari luka terbuka yang berpotensi jadi akses masuknya kuman. Konsumsi makanan dan minuman yang higienis. Perbanyak konsumsi air mineral untuk menjaga asam lambung tetap seimbang dan hindari konsumsi makanan pedas.
Jika keluhan berlanjut, segera hubungi dokter.