Perkumpulan Penulis Satu Pena, Siapkan Award

Satu Pena dalam sejarahnya, merupakan paguyuban para Penulis Indonesia.

Nama-nama penulis produktif hebat, produktif dan beken, bergabung dalam wadah yang menyatukan penulis dari semua genre kepenulisan di seluruh Indonesia. Tujuannya, tentu saja, silaturahmi.

Menciptakan ekosistem, penguatas profesi. Ujung-ujungnya yang diharapkan meningkatkan kesejahteraan penulis, selain dari peningkatan kapasitas, penguatan profesi dan melindungi hak atas karya serta kebebasan menulis.

Satu Pena, ingin menciptakan ekosistem dunia menulis. Juga memberi kesempatan kepada semua pihak untuk terlibat menjembatani berbagai keperluan bagi para penulis, maupun untuk menciptakan kebanggaan negeri.

Bersepakat bahwa kemajemukan, keragaman, kebhinekaan Nusantara harus tetap lestari dan perlu dipublikasikan melalui aktivitas menulis. Maklumat bahwa menulis bukan sekedar tindakan individu, tetapi juga menjadikan peradaban dunia, jauh lebih baik.

Di masa kekinian, jaman Now. Satu Pena memasuki dimensi, New Era. Disebut pernah ada, lalu hilang ditelan masa.

Namun hal ini ditegaskan Nasir Tamara, hanya ada Satu Pena yang legal. Yaitu yang terpilih dalam Konggres Penulis Indonesia di Solo, April 2017.

Nasir Tamara menjelaskan Satu Pena ya Satu Pena. Rapat Umum Anggota, nama lain dari konggres anggota akan diselenggarakan 15 Agutus 2021.

“Penghargaan kepada penulis nasional akan dilakukan setiap tahun. Penghargaan ini akan ikut mendorong kegairahan berkarya, dan menjadi monumen prestasi penulis,” demikian Nasir Tamara.

“Penghargaan dari media atau institusi lain sudah banyak. Tapi penghargaan dari peer grup jauh berbeda. Ini asosiasi penulis yang memberi penghargaan: award dari peer to peer,” masih dalam penjelasan Nasir.

“Dari komunitas penulis kepada penulis yang sudah berkontribusi,” demikian Ketua Umum Perkumpulan Penulis Indonesia Satupena,

Konggres diagendakan untuk menyempurnakan Anggaran Dasar dan memilih pengurus baru di mana diharapkan akan terjadi regenerasi.

Tim juri diberi tugas sejak minggu lalu menjaring nama untuk penghargaan ini. Tim ini meminta nama mereka dirahasiakan agar kerja mereka tidak diintervensi baik sebelum ataupun sesudah pengumuman.

Akan dipilih 12 nama penulis yang dianggap berkontribusi di bidangnya masing masing.

Nama ke 12 penulis akan diumumkan kemudian setelah dewan formatur terpilih di Rapat Umum Anggota itu.

“Kegiatan SATUPENA ini bagus”, kata penulis senior Chappy Hakim yang banyak menulis buku-buku strategi militer, dunia dirgantara dan kepemimpinan.

Penulis senior dari Riau Fachrunnas MA Jabbar yang banyak menulis puisi memuji proses pemilihan yang dianggap “serius dan independen”.

BACA JUGA MAJALAH MATRA edisi Agustus 2021: Klik ini

Tinggalkan Balasan