Pertemuan Rahasia Petinggi Negeri, Disadap Alat James Bond 007

Pertemuan Rahasia Petinggi Negeri, Disadap Alat James Bond 007

MATRANEWS.id —  Kecanggihan KPK dalam menyadap pembicaraan telepon dan lalu lintas SMS mereka, berujung pada dicokoknya para begundal koruptor.

Istilah “susu kaleng” dari transkrip rekaman pembicaraan saksi via telepon atau “uang nyam-nyam” untuk para anggota Dewan.

Istilah itu menggambarkan duit pelicin. Adapun istilah “luwak” merujuk pada anggota Dewan yang mendesak minta dijatah duit komisi.

MATRANEWS.id — Ini merupakan Liputan Majalah MATRA beberapa waktu lalu. Saat institusi itu masih bertaji dengan “tangkap tangan” atau dengan istilah operasi tangkap tangan (OTT).

Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) kini tak punya lagi OTT,  karena Undang-Undang KPK hasil revisi.  Masyarakat kini kekurangan “hiburan”. Beda ketika KPK masih punya taring untuk OTT, operasi tangkap tangan kepada koruptor.

Cerita ini hanya kilas balik. Bagaimana iklim di negeri ini.

#

Siang itu, pertemuan kami dengan beberapa anggota DPR terpilih 2014-2019 tidak secara sengaja dilakukan.  Bagaimana gaya hidup “wakil rakyat” sebelum masa pandemi virus. Mereka dikenal dengan istilah:

Ada empat tipe anggota DPR ; idealis, oportunis, pemanis, dan sadis.

Saat makan siang di Pasific Place Mall di Jakarta Selatan, seorang dari antara pria yang telah menjadi DPR periode lalu itu menyapa  kami, karena lama tak berjumpa. Untuk kemudian, kami berkangen-kangenan.

Obrolan membicarakan banyak hal, termasuk pertemuan Jokowi dan Aburizal Bakrie serta Prabowo dan tim koalisinya, hingga tentang Kabinet di era Presiden Jokowi- Wapres JK.

Ada juga obrolan soal sadap menyadap Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) dan Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK). Bahkan, kami berbincang soal negarawan “sejati” dan negarawan “honorer”.

Dalam perbincangan tak sengaja itu, digambarkan bahwa apa yang terjadi dan dilihat oleh masyarakat, adalah bagian dari deal-deal “rahasia” di tempat yang lain.

Sesungguhnya, sebelumnya, telah terjadi pertemuan-pertemuan di apartemen atau di sebuah restoran Jepang, tak jauh dari pusaran Senayan (Gedung DPR/MPR). Semua pihak yang bertemu, memegang kunci.

Situasi yang cenderung kondusif setelah sebelumnya gonjang-ganjing karena pembicaraan empat mata, dengan bargaining masing-masing.

“Mereka mencoba merekam pembicaraan tanpa di antara mereka saling tahu. Pembicaraan empat mata juga mereka rekam dengan alat canggih versi James Bond 007,” salah seorang dari antara mereka memberi bocoran.

Wow! Menjadi menarik sekali. Apalagi info ekslusif disertai kartu truft itu dibumbuhi adanya “rekaman-rekaman rahasia”.

Sebut saja,  pertemuan petinggi di DPR-RI dengan sosok “kunci” dan pengerem kasus-kasusnya yang sedang “on”.

Pertemuan “rahasia” itu, sempat direkam dengan alat canggih oleh seseorang secara klandestin (secara diam-diam).

Gambarnya jelas sekali, terjadi di sebuah restoran Hotel Bintang Lima kawasan Sudirman-Thamrin, berikut tempat dan lokasi waktunya.

Pertemuan empat mata, sesungguhnya tak clear benar tanpa disadap. Sehingga, hal ini bisa saja menjadi “meledak” bila bocor ke tangan-tangan media massa.

Masih dalam pembicaraan seru tersebut, datang dua tiga orang anggota DPR dari partai lain namun masih dalam koalisi yang sama.

Mereka membicarakan bagaimana kekuatirannya terhadap penyadapan yang dilakukan oleh Komisi Pemberantaran Korupsi (KPK). “Mengganggu hak azasi kita juga,” ujar salah seorang anggota komisi III DPR.

Argumentasi melanggar Hak Azasi Manusia (HAM) dilepas para anggota DPR itu. Maksudnya, dengan penyadapan telepon selular dan cara kerja KPK yang kemudian mentranskrip pembicaraan sebagai barang bukti di pengadilan, adalah menjadi paranoid buat wakil rakyat.

Ada empat tipe anggota DPR ; idealis, oportunis, pemanis, dan sadis.

Yang oportunis dan pemanis adalah yang datang, duduk, dengar, duit. Penolakan datang dari kelompok yang bisnisnya terganggu, takut disadap KPK.

Mereka “sadis” mendesak untuk merevisi UU KPK dan memotong kewenangan penyadapan.

Upaya delegitimasi KPK yang datang dari personil anggota DPR, institusi yang semula berkomitmen mendukung pemberantasan korupsi.

Sepertinya, cenderung mengarah pada kepanikan. Pasalnya, argumentasi untuk mendorong revisi kewenangan penyadapan KPK pun saling bertentangan.

Di satu pihak ingin memperkuat kewenangan KPK, di pihak lain suara ingin membubarkan KPK.

Perlu diketahui, prasangka buruk masyarakat kepada wewenang KPK yang terlalu besar termasuk leluasa menyadap, menjadi berkurang karena adanya “kompensasi” tertangkapnya berbagai koruptor.

Imunitas para wakil rakyat yang berkantor di Senayan, Jakarta, memang tak dapat dituntut di depan pengadilan gara-gara pernyataan mereka yang berkaitan dengan tugas DPR, baik di dalam rapat maupun di luar rapat.

Tapi, banyak yang tidak menduga bahwa pembicaraan mereka lewat telepon selular selama ini telah diintai oleh KPK. Semua cuap-cuap mereka ternyata direkam dengan detail oleh KPK.

Kecanggihan KPK menyadap

Pembicaraan telepon dan juga lalu lintas SMS mereka berujung pada dicokoknya begundal-begundal koruptor itu, karena memang alat canggih KPK.

Istilah “susu kaleng” dari transkrip rekaman pembicaraan saksi via telepon atau “uang nyam-nyam” untuk para anggota dewan. Istilah itu menggambarkan duit pelicin. Adapun istilah “luwak” merujuk pada anggota dewan yang mendesak minta dijatah duit komisi.

Lain lagi dengan Angelina Sondakh. Tersangka kasus suap Wisma Atlet Jakabaring itu memilih buah-buahan sebagai sandi saat kongkalikong dengan Mindo Rosalina Manulang, anak buah Muhammad Nazaruddin di Grup Permai.

Dalam percakapan keduanya via layanan BlackBerry Messenger, terungkap istilah “apel Malang”, “apel Washington”, dan “semangka”.

Baca juga :  Kepemimpinan Parpol Menjadi Penentu Utama dalam Mencegah Politik Uang

Istilah “apel Malang” merujuk pada rupiah, “apel Washington” kata pengganti dari dollar Amerika Serikat, sedangkan “semangka” diartikan keduanya sebagai duit.

Di ruang Badan Anggaran Dewan Perwakilan Rakyat (Banggar DPR), tiap warna punya makna tersendiri.

Dalam laptop staf Banggar yang ditemukan KPK, terdapat dokumen berisi daftar penerima alokasi Dana Penyesuaian Infrastruktur Daerah yang dihiasi warna merah, biru, kuning, maupun hijau.

Tak cuma itu, ada pula kode K dan P yang diduga menyimbolkan bos-bos Banggar, dan pimpinan DPR. Semuanya berkat alat sadap berdasar frekuensi telepon.

Aktivitas penyadapan tidak pernah diumumkan kapan dan di mana dilakukan, meskipun KPK sering menggunakan hasil sadapannya sebagai semacam bukti dalam Pengadilan Tipikor.

Cerita mengenai kecanggihan teknologi mikrofon yang kecil tidak kelihatan dengan mata tetapi sangat sensitif merekam getaran suara, bukan hal baru lagi di dunia intelijen.

 

 

Pertemuan makan siang itu makin “serius” ketika salah seorang diantara mereka kemudian menawarkan berbagai peralatan canggih kepada beberapa anggota DPR yang di hadapannya.

“Kami tawarkan alat anti sadap, buat yang merasa trauma dengan penyadapan KPK,” ujar lelaki bertubuh atletis itu. Badannya tegap dan sorot matanya tajam.

Sosok ini perawakannya mirip anggota CIA (Central Intelligence Agency) atau Mossad (lengkapnya Ha-Mossad le-Modiin ule-Tafkidim Meyuhadim, dalam bahasa Ibrani berarti Institut Intelijen dan Operasi Khusus, Israel).

Pria bermata sipit ini punya metode mahir untuk pengumpulan data di lapangan.

Lelaki ini mengaku, punya tim menyamar, teknik menyadap, teknik menyusup, meniru, dan sebagainya. Selalu menekankan dua hal: bertindak jujur dan bertanggung jawab.

Pria ini punya klien beragam, mulai dari peneliti, dosen, atau aktivis LSM, termasuk wartawan.

Siang itu, ia mengenakan batik lengan panjang. Sejenak kemudian, pria itu mengeluarkan beberapa perangkat dari tas hitamnya.

Maka, keluarlah kamera double lens dan beberapa alat elektronik terjejer di kursi pajang tempat ia duduk. Ada yang berupa ball point, kamera dengan tampilan dompet atau kacamata.

Pria berinisial J ini ternyata penyedia alat-alat intelejen.

Ia seorang pengusaha peralatan keamanan diri, yang menyediakan alat pengintaian, mulai dari alat sadap suara, kamera berbentuk ball point dan kancing baju, hingga perekam digital tersedia di tokonya, Jakarta Barat.

Dalam pengakuannya, yang sering membutuhkan perlengkapan alat ala James Bond 007 bukan kalangan profesi seperti pengacara, jurnalis investigasi, security, top manager/ceo.

Kali ini, kliennya adalah para anggota DPR. “Off the record ya,” ujarnya mewanti-wanti untuk tidak menyebut pertemuan makan siang itu menjadi bagian dari jual beli alat-alat anti sadap.

Untuk mendapatkan alat-alat itu, sesungguhnya, tidak terlalu sulit.

Alat penyadap pembicaraan ruangan, kamera mini, pendengar suara jarak jauh, teropong berkamera, teropong malam hari, kamera tembus pandang, dan sebagainya.

Di Jakarta, barang-barang semacam itu bisa didapatkan di toko-toko elektronik, di kawasan Glodok. Atau silakan Anda melihat-lihat sejumlah toko online di internet.

Teknologi terbaru yang sedang jadi pembicaraan hangat adalah penyadap ponsel. Proses penyadapannya ternyata cukup sederhana, yaitu tinggal memasukkan software tertentu ke dalam ponsel melalui kartu memori.

Hasilnya, semua SMS dan pembicaraan bisa diketahui penyadap. Ponsel juga bisa dihubungi tanpa ada nada masuk, sehingga menjadi seperti mikrofon alat penyadap yang memberikan siaran langsung segala aktivitas pemegang ponsel.

Soal melanggar hukum atau tidak, hal itu sangat bisa diperdebatkan. Tapi yang jelas, penyadapan memang hanya bisa dilakukan terhadap ponsel orang-orang terdekat, karena dibutuhkan nomor IMEI (15 digit angka identitas ponsel) dan harus memasukkan software lewat kartu memori. Dua langkah yang tentunya tidak bisa dilakukan sembarang orang.

“Pemakainya, misalnya orangtua yang ingin mengawasi anaknya agar tidak terlibat narkoba. Atau orang yang ingin tahu apakah pasangannya selingkuh atau tidak,” ujar pria ini yang dikenal dekat dengan kalangan petinggi Kejaksaan dan pejabat Mabes Polri.

J menjelaskan, ponsel yang bisa disadap terutama yang menggunakan sistem operasi Symbian. Itu artinya, mayoritas ponsel yang beredar.

Ada alat sadap suara yang dijual. Cukup meletakkan sim card GSM pada alat penyadap suara, kemudian telepon ke nomor GSM tersebut melalui handphone Anda. Tanpa dering atau getar, alat penyadap ini akan langsung menerima panggilan.

Nah, suara akan langsung terdengar. Karena dibuat khusus untuk menyadap suara, alat sadap yang satu ini punya tingkat sensitivitas tinggi terhadap suara.

Produk ini bisa diletakkan dalam mobil. Jika terjadi pencurian Anda dapat melacaknya dari suara yang disadap. Atau mungkin diletakkan di rumah.

Bila Anda jarang di rumah dan memiliki balita/orang tua, penyadap suara ini juga bisa digunakan. Anda dapat memantau kegiatan mereka, dimana saja, serta kapan saja saat dibutuhkan. Diletakkan di kantor juga bisa, untuk memonitor anak buah yang bandel.

Untuk mendengarkan obrolan karyawan ketika mereka bekerja atau curiga dengan adanya kecurangan, pasang saja gadget ini.

Alat sadap ini memiliki ukuran yang cukup kecil, yakni 5 x 3,5 x 1,5cm Jadi tidak akan menyolok jika dipasang di bawah meja atau tempat tersembunyi lainnya.

Baca juga :  Media Patner BNI Java Jazz Festival 2024

Dengan black box alat sadap suara ini, kita akan bisa mendengarkan pembicaraan langsung. Jarak black box dengan orang yang akan kita dengar berkisar 1-10meter.

Kalau yang berbentuk ball point, dengan kamera video mini beresolusi 1,3 megapixel dengan kemampuan dapat merekam gambar bergerak dan suara sekaligus.

Ukuran memori internalnya sebesar 4GB. Ball point “mata-mata” atau biasa disebut “spy agent” sudah terlalu banyak penggunanya. Ia juga menyediakan software penyadap handphone.

Tersedia alat rekam yang berkamuflase seperti kalung salib atau kalung bertuliskan Allah dalam bahasa Arab. Alat rekam tersembunyi juga bisa seperti ID Card perusahaan.

Beragam sekali jenisnya. Ada mouse yang berfungsi normal dalam PC. Ada juga pemancar berbentuk koin yang bisa dipasang di handset telepon.

Bekerja dalam frekuensi VHF 145-170 MHz serta jarak kontrol 300 meter dalam kondisi normal dan 500 meter di tempat terbuka. Bentuknya kecil, hanya berukuran 35 x 15 x 4 mm.

Tersedia juga mikrokamera dalam dasi. Ultramini kamera itu dilengkapi mikrofon dan night vision. Alat itu bekerja dalam frekuensi 1,2-2,4 GHz dan dioperasikan dengan daya arus baterai 12 volt.

Ada juga telekamera berbentuk kancing jas yang dapat merekam sampai sudut 90 derajat, resolusi horizontal 380 TV line. Ukurannya hanya 22 x 15 x 16 mm.

Butuh Keahlian Khusus

Perekam suara berbentuk jam tangan juga ada. Alat itu bisa merekam hingga durasi rekaman sembilan jam dalam bentuk MP3, dengan jarak rekam hingga 5 meter.

Suara bisa disadap dengan bentuk seperti liontin kalung, jam dinding, jam meja, kalender meja, dan sabuk. Cara menyadap pembicaraan target di sebuah kafe, misalnya.

Alat perekam digital bisa ditaruh di sela-sela pot bunga atau tembok tak jauh dari target. Daya jangkau rekam alat ini mencapai 4 meter. Bisa ditaruh di bagian pinggir atau pojok ruangan.

Artinya, teknis penyadapan dengan pemancar itu memerlukan keahlian khusus untuk menyusup dan memasang di lokasi yang tidak terdeteksi si target (rumah, kamar kerja, kantor, dan sebagainya).

Biasanya untuk mengoperasikan alat itu, tim penyadap membutuhkan mobil khusus untuk mengolah data yang dipancarkan dalam jarak tertentu. Seperti halnya KPK yang mempunyai mobil operasional semacam itu.

Untuk mengambil gambar tanpa diketahui sasaran, sang investigator meletakkan alat perekam, bisa berpura-pura ambil sesuatu di dekat target. Yang penting gerak-geriknya tak mencurigakan.

“Sekarang banyak alat sadap yang tidak harus ditempatkan di ruangan itu. Ada yang bentuknya seperti boom mikrofon atau senapan, yang ditempatkan di seberang gedung dan bisa nembus kaca,” ujarnya.

KPK, memiliki alat laser yang ditembakkan pada dinding kaca misalnya dapat menangkap gelombang suara dan memantulkan kembali ke pesawat penerima.

Hasil pantulan itu diterjemahkan untuk memperdengarkan suara tersebut. Proses ini hampir simultan karena kecepatan gelombang cahaya melebihi gelombang suara.

Penyadapan terhadap telepon digital perlu meng-install programnya ke telepon milik target. Untuk melakukan hal tersebut tentu saja perlu berdekatan dengan korban terlebih dahulu untuk mencari waktu yang tepat meng-install program sadap telepon.

Untuk mendengarkan pembicaraan telepon, perlu memasang alat perekam pembicaraan di dekat target, kemudian mengirim hasil rekaman lewat sinyal telepon seluler.

Untuk telepon nirkabel (jaringan digital), penyadapan bisa dilakukan dengan dua cara. Cara pertama yaitu dengan memasang alat penyadap di BTS. Alat ini memang tidak dapat diperoleh dengan bebas. Hanya beberapa pihak tertentu yang bisa memiliki alat ini dengan izin khusus.

Mengintip Jutaan E-mail

Tak hanya alat-alat untuk menyadap, pria ini juga memiliki alat-alat kontra penyadapan. Superbroom merupakan pendeteksi nonlinear (NLJD – non linear junction detector), bekerja seperti radar yang mempunyai 3 antena.

Antena pertama sebagai transmitter dan dua antena yang menjadi receiver untuk menganalisis reaksi dari frekuensi harmonik kedua dan ketiga yang dipantulkan target.

Alat yang dikemas dalam bentuk seperti tas koper itu mampu memberitahukan keberadaan telepon tersembunyi, bugs, dan mikrofon yang tidak aktif dengan amplifier yang sangat sensitif.

“Cara supaya enggak bisa disadap KPK, sering gonta ganti nomor dan lokasi,” ujarnya membuka kiat.

Mengenai layanan SMS,  sebuah aplikasi pengamanan pesan pendek (SMS) menawarkan fitur antiforensik dan audit menjamin privasi.

Janji yang ditawarkan, bukan saja mampu mengintip jutaan e-mail, tapi juga pesan teks, dan panggilan telepon, seperti yang dilakukan National Security Agency (NSA), Amerika Serikat.

Yang ditawarkan adalah aplikasi SMS anti sadap. Pebisnis dan anggota DPR banyak menggunakan aplikasi ini. SMS yang terkirim akan dienkripsi oleh server pribadi menjadi kode-kode yang tak bisa dibaca. SMS itu hanya bisa dibaca oleh handphone yang juga menggunakan aplikasi SMS anti sadap.

Bukan hanya SMS yang disadap tak bisa dibaca, nomor pengirim dan penerima SMS juga dijanjikan tak akan bisa dideteksi oleh penyadap.

Pria ini memberi bocoran alat sadap yang dimiliki oleh KPK buatan Jerman.

Alat seharga lima miliar rupiah lebih ini, sebuah generasi baru dari Instant Recall Recorders (IRC) dalam teknologi solid-state, yang dapat dikoneksikan ke dalam audio source berupa telepon atau handphone GSM, AMPS atau CDMA dan akan merekam atau menyadap seluruh komunikasi suara dengan kapasitas aktif lebih dari 680 menit dan 1000 panggilan yang berbeda.

Baca juga :  "BSSN Jangan Hanya Koordinator, Tapi Harus Lebih Punya Otoritas Menindak."

Kompresi algoritma yang ada di dalam ATIS telah memperbesar kapasitas penyimpanan dan kualitas suara yang cukup jernih. Dengan menggunakan koneksi telepon, ATIS dapat mengidentifikasi penelepon, waktu telepon dan nomor penelepon via RS 232 link built-in.

Teknik penyadapannya, akan menyadap nomor telepon seluler dan kemudian akan ditampilkan di sistem KPK.

Sedangkan pengawasannya akan dilakukan oleh komite pengawas yang terdiri dari non penegak hukum. Selain penyadap telepon seluler, ATIS Gueher Gmbh, KPK juga telah membeli peralatan firing buatan AS dan peralatan macro system bikinan Polandia.

Untuk anti sadapnya, terdapat terobosan baru dengan “voice encrypted” sehingga setiap suara yang terkirim dari handphone anti sadap itu ke operator akan dienkripsi.

Bukan hanya “suara” saja yang dienkripsi, karakter yang diketikkan ketika mengirim “SMS” pun juga disandikan. Yang dapat menerima pembicaraan maupun SMS hanya relasi.

Dengan handphone anti sadap, maka pembicaraan menjadi aman, tanpa ada satu pihak pun yang dapat “mendengarkan pembicaraan dan membaca SMS.

Bahkan “operator seluler” pun konon tidak bisa menyadapnya. Aplikasi selular ini bisa dipasangi di hape Nokia E90, N73, N82, dan N81.

“Ketika ada sambungan telepon yang masuk atau keluar dari salah satu nomor target, maka operator dapat langsung memperdengarkan percakapan maupun memperlihatkan isi pesan yang dikirimkan.

Namun, bisa juga pihak operator `membelokkan` sambungan telpon kepada nomor lain, yang lebih privat untuk didengarkan pihak penyadap,” ujar pria ini.

Bukannya apa-apa, penyadapan bisa dilakukan lewat operator telekomunikasi seperti Indosat dan Telkomsel. Ada empat lembaga yang bisa mendapatkan data pelanggan ponsel, yaitu Kejaksaan, Kepolisian, Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), dan Badan Intelijen Negara (BIN).

“Kalau disadap sebelum sampai ke penerima, yang tampil hanya berupa kode-kode,” ujarnya seraya menunjukkan contoh tampilan kode.

Bukan hanya SMS yang disadap tak bisa dibaca, nomor pengirim dan penerima SMS juga dijanjikan tak akan bisa dideteksi oleh penyadap.

Aplikasi SMS anti sadap ini ditujukan untuk melindungi privasi orang yang berkomunikasi. Penggunaan aplikasi tergantung dari konsumennya.

“KPK tak terlalu merisaukan soal keberadaan aplikasi yang dikatakan canggih itu. Sebab, dalam proses hukum, KPK mengumpulkan bukti-bukti lain selain KPK juga tidak sembarangan asal sadap pembicaraan orang.” ungkap jubir KPK.

Gimana, masih kuatir disadap? (*)

————————–

8 Tips Agar Tak Disadap

—————————–

  1. Saat sedang tidak dipergunakan secara berkala, sebaiknya handphone dimatikan saat mau tidur dan dihidupkan kembali saat bangun tidur. Hal ini bertujuan untuk mencegah program penyadap telepon terus bekerja merekam dan memantau telepon dan SMS Anda.

Kebanyakan program penyadap telepon terganggu kerjanya bila telepon dimatikan. Jadi, bila Anda merasa telepon disadap, mematikan telepon adalah cara anti sadap telepon yang efektif.

2.  Matikan fungsi bluetooth dan fungsi GPS bila sedang tidak Anda butuhkan. Karena, penyadap telepon memiliki teknologi memantau keberadaan Anda dengan fungsi GPS, termasuk juga jangan melakukan koneksi sembarangan dengan bluetooth, lakukan koneksi bluetooth dengan perangkat lain atau orang lain yang benar-benar Anda percaya.

3.  Hubungi provider langganan bila Anda merasa sedang disadap. Mohon kepada provider untuk membantu mengatasi permasalahan sadap telepon yang Anda hadapi. Provider sudah terbiasa menghadapi hal ini, mereka juga mempunyai program deteksi bila telepon Anda benar-benar disadap. Kalau perlu, minta juga mereka untuk menghapus memori pembicaraan dan SMS Anda (ini berlaku biasanya hanya untuk pelanggan pasca bayar).

4.   Gunakan program anti sadap telepon untuk mencegah telepon. Kini banyak program anti sadap telepon yang bisa menyesuaikan dengan merek telepon yang Anda pergunakan. Kombinasikan dengan memberikan password telepon.

5.  Hindari penggunaan HP dengan sistem operasi canggih, karena HP canggih terdapat fitur bluetooth, WiFi, JAVA, dll. Sebagai ganti, gunakan HP jenis “jadul”. Lebih aman, karena HP jenis lama belum support dengan program program sadap handphone.

6.   Jangan berkomunikas via handphone di lokasi rutin Anda, seperti di rumah atau di kantor, karena bisa saja semua sinyal yang keluar masuk dari lokasi itu sudah disadap. Jadi, walau sudah ganti nomor atau ganti handphone tetap  saja bisa disadap jika lokasi itu sudah di lengkapi alat sadap handphone.

7.  Bila pulsa dan baterai ponsel Anda menjadi lebih cepat terkuras padahal jarang digunakan, Anda harus curiga. Sebab, sebuah software mata-mata (spyware) yang sudah tertanam di ponsel, biasanya akan mengirimkan informasi-informasi kepada si penyadap. Hal ini menyebabkan baterai ponsel akan lebih cepat terkuras.

8.  Jika saat digunakan untuk menelepon orang lain, Anda mendengar berbagai macam bunyi-bunyian yang agak aneh, misalnya bunyi klik, derau, atau bunyi lainnya, bahkan, kemungkinan volume ponsel juga bisa bisa berubah-ubah sendiri, segera matikan. Sebab, kemungkinan besar Anda sedang disadap.

Aman, kan?

S.S Budi Rahardjo (Ketua Forum Pimpinan Media Digital)

 

 

 

 

 

Tinggalkan Balasan