Sasmitaloka: Rumah Ingatan, Rumah Kita

MATRANEWS.idSasmitaloka Panglima Besar Soedirman: Rumah Ingatan, Rumah Kebersamaan

Di jantung Yogyakarta, berdiri sebuah rumah yang sederhana tapi sarat makna: Sasmitaloka Panglima Besar Jenderal Soedirman.

Dindingnya masih menyimpan bisikan perjuangan.
Langit-langitnya seakan mengulang doa-doa para pejuang.
Di sini, sejarah tak hanya ditulis, ia dihidupi.

Pada sebuah pertemuan di tahun 2017, saya pernah mengucapkan kalimat yang lahir dari hati:
Negeri ini sejatinya dibangun atas kehendak kita bersama.

Tidak ada yang paling berjasa.
Tidak ada yang berhak mengaku paling memiliki.
Karena kita semua sama, kita semua adalah pemilik sah negeri ini.

Soedirman memang Panglima Besar.
Namun, ia tak pernah berjalan sendirian.
Ada petani yang menyiapkan bekal,
ada ibu-ibu yang menjaga api rumah tangga tetap menyala,
ada santri, ada pelajar, ada rakyat kecil yang tanpa nama,
tapi darah dan keringatnya turut menyalakan obor kemerdekaan.

Sasmitaloka bukan sekadar museum.
Ia adalah cermin: yang memantulkan wajah bangsa—
wajah kita semua yang merenda negeri dengan gotong royong.

Kini, zaman telah berubah.
Senjata tak lagi di pundak,
tapi tanggung jawab ada di tangan kita.
Menjaga toleransi, merawat persaudaraan,
menegakkan keadilan, menumbuhkan kasih pada sesama.
Itulah perang gerilya kita hari ini.

Mari kita jaga negeri ini sebagaimana kita menjaga rumah sendiri.
Karena Indonesia bukan warisan satu tokoh,
bukan pula milik segelintir golongan—
Indonesia adalah rumah bersama.

Dan di hadapan arwah besar Panglima Soedirman,
kita berjanji: Negeri ini akan tetap kita jaga,
bersama-sama,
sampai kapan pun juga.

Klik juga: https://www.hariankami.com/kami-indonesia/23615876469/sasmitaloka-panglima-besar-soedirman-rumah-ingatan-rumah-kebersamaan