Sebelas Tanda Orang Berbohong

Sebelas Tanda Orang Berbohong

MATRANEWS.id — 11 TANDA ORANG BERBOHONG

Terkadang kita tahu orang yang sedang berbincang dengan kita itu berbohong. Tapi kita sering “dilarang” berprasangka burutk. Akhirnya otak kita berkompromi dan berusaha mencari hal-hal yang membenarkan lawan bicara kita. Berpikir positif, istilah yang jamak dipakai untuk menjelaskan gejala itu.

“Benefit of the doubt,” dalam bahasa Inggris-nya. Kalau cuma ragu akan kebenaran omongan seseorang, berbesar hatilah dan terima sajalah omongan itu sebagai kebenaran.

Kondisi itu diketahui juga (tentu) oleh para pembohong. Mereka memanfaatkan kerisihan orang lain (untuk mempertanyakan sesuatu) untuk melakukan aksi bohongnya. Toh kalau akhirnya terungkap kebohongannya, pelakunya sudah pergi jauh sambil membawa aksi bohongnya itu. Tinggallah korban pembohong itu merenung dan menyesalkan: “Mengapa saya tidak mempercayai instink saya yang sejak awal sudah curiga sama pembohong ini.”

Kalangan psikolog forensik sebenarnya punya daftar perilaku dan isyarat seseorang sedang berbohong atau tidak. Sebuah riset yang dilakukan Dr.Leanne Brinke dan rekan-rekan dari Haas School of Business di University of California, Berkeley membenarkan bahwa instink kita yang berasal dari alam bawah sadar sering sekali akurat. Hanya saja rasionalitas kita di alam sadar “sok tahu” dan mengerem agar instink tadi tak merebak.

Untungnya ada tanda-tanda dalam perilaku seseorang yang bisa mengisyaratkan dia lagi berbohong atau tidak. Dalam bukunya berjudul “The Body Language of Liars” Dr. Lillian Glass mengidentifikasi sebelas perilaku yang bisa dianggap sebagai isyarat berbohong. Tentunya untuk mengetahui seseorang itu sedang bohong atau tidak, kita harus tahu juga bagaimana tindak-tanduknya dalam kondisi normal.

“When trying to figure out if someone is lying, you first need to understand how the person normally acts.” Setelah itu, lanjut Dr Glass, kita harus sangan memperhatikan segenap ekspresi wajah, bahasa tubuh, dan pola bicaranya. Penyimpangan signifikan dalam semua hal itu bisa menjadi dasar bagi penilaian sedang berbohong atau tidak.

Baca juga :  From Acquisition To Retention

Tanda-Tanda Bohong

1. Ubah posisi kepala seketika

Jika orang menggerakkan kepalanya tiba-tiba saat kita menanyakan sesuatu kepadanya, boleh jadi ia sedang menutupi sesuatu. Gerakannya bisa berupa kepala ditarik mendadak ke belakang. Bisa juga tiba-tiba yang bersangkutan menunduk. Atau kepalanya dibuat menjadi miring. Semua jenis gerakan ini dilakukan persis setelah pertanyaan dilontarkan.

2. Irama nafasnya berubah

Orang yang sedang berbohong biasanya mulai bernafas agak dalam. Itu tindakan refleks karena tubuh mereka mulai kekurangan oksigen. Hal ini karena derap jantung yang kian cepat akibat pelaku merasa cemas, tertekan dan tegang karena (sedang) berbohong. Hal-hal ini sebenarnya terlihat langsung tanpa harus memakai alat ukur khusus.

3. Berdirinya tegak, nyaris kaku

Orang yang cemas seringkali melakukan gerakan-rerakan kegelisahan saat lagi berdiri. Orang yang berbohong justru berdirinya amat tegak dan nyaris tak bergerak. Sepertinya ini respons dari instink primitif manusia untuk “lari atau lawan” (flight or fight) tiap kali menghadapi ancaman serius. Postur berdiri yang kaku-beku (near-catatonic state) jelas indikasi ada yang tidak beres dari omongan orang ini. Berbohong salah satunya.

4. Pengulangan kata atau frasa

Pengulangan kata atau frasa berlangsung karena orang yang berbohong sedang berusaha meyakinkan orang lain maupun dirinya sendiri akan kebenarang omongan (bohong)-nya itu. “Saya tidak … Saya tidak …!” Pengulangan itu juga suatu teknik mengulur waktu seraya dia memikirkan hal-hal lain yang bisa menguatkan kebohongannya.

Baca juga :  Transformasi Gado-Gado Boplo di Era Digital

5. Menyajikan informasi berlebihan

Apabila seseorang memberikan kelewat banyak informasi, baik yang tidak dibutuhkan maupun yang tidak ditanyakan, maka seharusnya kita langsung curiga bahwa pasti suatu hal penting sedang ditutup-tutupinya. Si pembohong berharap, informasi berlebihan itu akan menutupi kebohongan tertentu. Dia juga berharap orang yang mendengarnya akan terkesan dengan banyaknya informasi sehingga menganggap pemberi informasi itu jujur dan terbuka orangnya.

6. Menyentuh atau menutupi mulut

Salah satu isyarat orang berbohong adalah tangannya sekonyong-konyong menutupi bagian mulut sebelum menjawab pertanyaan. Gerakan ini sebenarnya pertanda orang itu tidak ingin mengupas masalah yang ditanyakan itu. Kebohongannya bisa berupa bohong total atau parsial alias tidak memberi keterangan benar secara keseluruhan (utuh).

7. Menutupi bagian sensitif pada tubuh

Tindakan menutupi mulut pada butir 7 biasanya diikuti gerakan otomatis lainnya berupa menutupi bagian-bagian lain dari tubuh yang tergolong sensitif. Bagian paling yang kerap ditutupi termasuk tenggorokan, dada, dan perut. Tenggorokan karena bagian depan organ ini benar-benar peka.

Jika ditekan keras aliran udara yang dihirup tubuh tersumbat; orang pun bisa mati gara-garanya. Bagian dada karena di sini terdapat jantung; mesin vital kita. Dan perut, karena orang kalau diserang sering kali ditonjok di bagian ini. Dengan begitu, pertanyaan menohok biasanya ditangkis gerakan-gerakan refleks ini seraya si pembohong beraksi (berbohong).

8. Mengocok kaki (jalan di tempat)

Kalau sambil berbicara seseorang terus-menerus mengerakkan kakinya seolah mau jalan (padahal dia tetap di tempat), boleh jadi dia sedang berbohong. Gerakan kaki seperti itu pertanda orang itu sebenarnya tidak nyaman (dengan berbohong).

Baca juga :  Profesi Laris, Hingga Era Pandemi Covid-19

Ia ingin keluar dan/atau meninggalkan situasi itu (dengan mengayunkan kaki, jalan menjauh). Tanpa sadar tubuh orang itu telah mengungkapkan secara nyata apa yang tersirat dalam benaknya.

9. Semakin susah bicara jelas

Saat orang yang sudah diketahui bersalah diinterogasi, acapkali ia mengalami sulit bicara. Ini terjadi karena sistem otonom saraf tubuh kita mengurangi produksi air liur pada mulut saat kita sedang stress/tegang.

Hal ini tentunya membuat berbicara jadi tambah sulit oleh karena mulut orang itu sekonyong-konyong mengering. Pengeringan mulut itu biasanya juga diiringi gerakan menggigit bibir atau melipatkannya ke dalam (mulut).

10. Melotot tanpa berkedip

Saat orang memberi keterangan bohong, sering mereka mengalihkan matanya ke sudut lain sehingga kontak mata antara penanya dengan penjawab terputus. Pada mereka yang kemampuan berbohongnya sudah terasah, hal ini dihindari karena sudah terlalu kentara.

Semua orang sudah tahu kecenderungan ini. Untuk meyakinkan lawan bicaranya, mereka (pembohon) justru akan memelototi lawan bicara. Kontak matanya intens tanpa kedipan.

Justru ini isyarat bohongnya. Orang normal akan sekali-kali memutuskan kontak mata. Kalau ada orang yang melotot terus tanpa sekalipun mengalihkan pandangannya dari mata lawan bicaranya, ia pasti sedang berbohong seraya berusaha meyakinkan si lawan bicara itu.

11. Tangan banyak menunjuk

Ini cara si yang sedang berbohong untuk menguasai keadaan dan mengintimidasi lawan bicara: dengan banyak menunjuk-nunjuk. Gerakan tangan simbolisasi dari agresivitasnya terhadap penanya, yang dianggapnya mengancam dirinya. Ia merasa terancam karena ia merasa kebohongannya perlahan-lahan sudah mulai terkupas. Aksi menunjuk-nunjuk itu substitusi dari keinginannya menohok Anda, si penanya usil. Waspadalah.

Tinggalkan Balasan