Kolom  

Tanda di Balik Anda Cemburu Dahsyat dengan Pasangan: Apakah Ini Wajar atau Ada yang Salah?

Tanda di Balik Anda Cemburu Dahsyat dengan Pasangan: Apakah Ini Wajar atau Ada yang Salah?
Foto : Ilustrasi

MATRANEWS.ID – Cemburu itu sebenarnya hal yang wajar dalam hubungan.

Rasa cemburu sering muncul karena ada rasa sayang yang besar ke pasangan.

Tapi, kalau udah sampai tahap “cemburu dahsyat”, yang bikin kamu jadi overthinking terus, curigaan tanpa alasan, atau bahkan sampe bikin drama, ini bisa jadi tanda ada sesuatu yang salah—baik dalam hubungan, atau dalam diri kamu sendiri.

Dalam artikel ini, kita bakal bahas tanda-tanda di balik cemburu yang terlalu berlebihan, kenapa rasa itu muncul, dan kapan sebaiknya kamu mulai memperbaiki atau bahkan mengambil tindakan serius.

Berdasarkan hasil survei dan penelitian dari ahli psikologi, kita akan kupas habis soal rasa cemburu ini dengan gaya bahasa yang santai tapi tetap berbobot.

1. Overthinking Setiap Gerak-Gerik Pasangan

Salah satu tanda utama kalau kamu sedang dilanda cemburu dahsyat adalah ketika setiap hal kecil yang pasangan lakukan, kamu jadi overthinking.

Misalnya, dia balas chat temen sedikit lebih lama dari biasanya, atau senyum saat buka ponsel, langsung bikin kamu berpikir yang nggak-nggak.

Survey dari Psychology Today (2021) menunjukkan bahwa 60% orang yang merasa cemburu berlebihan cenderung overanalis setiap tindakan pasangan, bahkan yang sebenarnya nggak bermasalah.

Kalau udah begini, kamu mungkin jadi sering ngebuat asumsi sendiri tanpa bukti jelas.

Ini yang bikin rasa cemburu semakin nggak terkendali, karena pikiran kamu terus “jalan” dengan skenario-skenario negatif yang mungkin nggak nyata.

2. Selalu Butuh Kepastian dari Pasangan

Kamu pernah merasa butuh banget reassurance dari pasangan setiap saat?

Selalu nanya, “Kamu sayang aku, kan?”, atau “Kenapa sih lama balas chat?”.

Tanda ini juga termasuk dalam kategori cemburu berlebihan, karena kamu jadi merasa insecure tanpa pengakuan dari pasangan.

Berdasarkan penelitian dari Journal of Relationship Research (2020), orang yang sering meminta kepastian terus-menerus dari pasangan biasanya punya rasa cemburu yang nggak sehat dan kurang percaya diri.

Rasa cemburu ini muncul karena ada ketakutan terselubung bahwa pasangan mungkin akan berpaling.

Kamu merasa butuh pembuktian terus menerus bahwa kamu masih jadi prioritas nomor satu dalam hidup mereka.

Baca juga :  Jabatan Dikejar Jangan

3. Cek Medsos dan Chat Pasangan Tanpa Henti

Cemburu bikin kamu mendadak jadi detektif digital.

Kamu mulai ngecek semua akun media sosial pasangan, scroll sampai ke post 5 tahun lalu, atau bahkan mulai nge-stalk siapa aja yang ngelike atau komen di foto mereka.

Menurut survei dari Statista (2022), lebih dari 50% orang yang merasa cemburu berat sering memeriksa ponsel atau akun media sosial pasangan tanpa izin.

Masalahnya, semakin sering kamu cek, semakin kamu akan menemukan “sesuatu” yang sebenarnya nggak masalah, tapi karena sudah terlanjur cemburu, otak kamu jadi memutarbalikkan semuanya jadi bukti kecurigaan.

Kebiasaan ini nggak hanya bikin kamu stress, tapi juga bisa merusak kepercayaan dalam hubungan.

4. Cemas Saat Pasangan Interaksi dengan Orang Lain

Cemburu berat juga bisa muncul ketika pasangan kamu berinteraksi dengan orang lain, terutama lawan jenis.

Meskipun itu cuma sekedar ngobrol biasa atau urusan kerja, kamu mungkin langsung merasa terancam dan berpikir pasangan akan lebih tertarik sama orang tersebut daripada kamu.

Penelitian dari The Gottman Institute (2021) menunjukkan bahwa cemburu yang ekstrim sering kali disebabkan oleh ketakutan akan penolakan dan perasaan bahwa diri sendiri nggak cukup baik untuk pasangan.

Rasa cemas ini mungkin muncul karena ada pengalaman buruk di masa lalu—entah itu trauma pengkhianatan atau masalah kepercayaan yang belum terselesaikan.

Kalau kamu mulai merasa terancam setiap kali pasangan ngobrol dengan orang lain, mungkin sudah saatnya mengevaluasi dari mana ketakutan itu berasal.

5. Membatasi Ruang Gerak Pasangan

Salah satu tanda paling jelas dari cemburu dahsyat adalah ketika kamu mulai mencoba mengontrol atau membatasi gerak-gerik pasangan.

Kamu melarang mereka untuk nongkrong dengan teman-teman tertentu, sering melarang mereka untuk pergi ke acara-acara tanpa kamu, atau selalu meminta laporan setiap kali mereka pergi.

Menurut observasi dari Marriage.com (2022), banyak pasangan yang terjebak dalam dinamika ini, di mana salah satu pihak merasa cemburu dan mulai mengontrol kehidupan sosial pasangan dengan harapan bisa “melindungi” hubungan.

Baca juga :  Pakar Keamanan Siber Dukung Presiden & DPR Revisi Pasal Karet UU ITE

Sayangnya, perilaku ini justru bisa mendorong pasangan menjauh, karena merasa terkekang atau tidak dipercaya.

6. Sering Membandingkan Diri dengan Orang Lain

Cemburu sering kali dipicu oleh rasa kurang percaya diri.

Kamu mungkin mulai membandingkan diri dengan orang-orang yang berinteraksi dengan pasangan, dan merasa bahwa mereka lebih menarik, lebih cerdas, atau lebih cocok dengan pasangan kamu.

Studi dari Journal of Personality and Social Psychology (2020) menunjukkan bahwa cemburu ekstrim sering dikaitkan dengan rendahnya self-esteem atau kepercayaan diri, di mana seseorang merasa mereka tidak cukup baik untuk pasangan.

Kamu mungkin mulai bertanya-tanya, “Kenapa dia nggak pilih aku?”, padahal sebenarnya semua itu cuma pikiran kamu sendiri.

Kebiasaan membandingkan diri dengan orang lain ini bisa sangat merusak kepercayaan diri, dan semakin memperparah rasa cemburu yang sudah ada.

7. Takut Kehilangan Pasangan Tanpa Alasan yang Jelas

Ketika cemburu dahsyat melanda, sering kali ketakutan terbesar adalah rasa takut kehilangan pasangan, meskipun nggak ada alasan konkret yang mendukung perasaan itu.

Berdasarkan studi dari American Psychological Association (2021), cemburu berlebihan biasanya dipicu oleh ketakutan irasional atau trauma masa lalu yang belum terselesaikan, misalnya pernah dikhianati atau ditinggalkan oleh pasangan sebelumnya.

Kalau rasa takut ini terus kamu pelihara, hubungan jadi terasa berat karena kamu terus merasa was-was dan sulit menikmati momen bersama pasangan.

Ketakutan ini juga bisa berujung pada perilaku posesif atau bahkan toxic dalam hubungan.

8. Menghindari Pembicaraan Terbuka soal Cemburu

Tanda lainnya adalah kamu merasa cemburu tapi sulit mengkomunikasikannya ke pasangan.

Alih-alih berbicara secara terbuka, kamu memilih memendamnya dan menganggap pasangan “seharusnya tahu” apa yang kamu rasakan.

Menurut survei dari Relate.org (2020), pasangan yang tidak bisa mengkomunikasikan perasaan cemburu dengan baik cenderung mengalami lebih banyak masalah dalam hubungan mereka.

Komunikasi yang sehat adalah kunci dalam setiap hubungan.

Kalau kamu merasa cemburu, penting untuk membicarakannya dengan cara yang baik, tanpa menuduh atau menyalahkan pasangan.

Baca juga :  Serbuan Vaksinasi Masyarakat Maritim di TPI Rembang

Ini membantu untuk menjaga kepercayaan dan keterbukaan dalam hubungan.

9. Munculnya Skenario di Kepala yang Tidak Realistis

Salah satu tanda cemburu dahsyat adalah kamu mulai membayangkan skenario yang mungkin nggak realistis, seperti pasangan kamu berselingkuh atau diam-diam punya hubungan dengan orang lain.

Pikiran ini seringkali didasari oleh ketakutan berlebihan dan bukan dari bukti yang nyata.

Menurut hasil studi dari National Survey of Relationships (2021), 70% orang yang merasa cemburu secara berlebihan sering kali membayangkan skenario negatif yang nggak ada dasarnya.

Meskipun kamu nggak punya bukti konkret, kamu mungkin merasa yakin bahwa ada yang nggak beres, dan hal ini bisa menyebabkan kamu bertindak impulsif atau merusak hubungan.

10. Cemburu yang Tidak Berdasar: Apa Penyebabnya?

Cemburu tanpa alasan atau bukti bisa jadi tanda bahwa masalahnya bukan ada pada pasangan, tapi lebih kepada diri kamu sendiri.

Mungkin ada ketidakamanan pribadi yang belum kamu sadari, seperti rasa tidak percaya diri, trauma masa lalu, atau ketakutan kehilangan.

Cemburu seperti ini seringkali disebabkan oleh ketidakstabilan emosional atau pengalaman negatif sebelumnya yang belum terselesaikan.

Menurut penelitian dari Harvard University (2020), orang yang memiliki masalah dengan kepercayaan diri atau memiliki trauma masa lalu lebih rentan mengalami cemburu yang berlebihan dalam hubungan mereka.

Dalam kasus ini, penting untuk melakukan refleksi diri dan mungkin mempertimbangkan bantuan profesional untuk mengatasi masalah ini.

Apakah Cemburu Ini Wajar atau Tidak?

Rasa cemburu itu sebenarnya hal yang wajar dalam hubungan, tapi ketika sudah mencapai tahap “cemburu dahsyat”, di mana kamu mulai overthinking, posesif, atau merasa nggak aman setiap saat, itu adalah tanda bahwa ada yang perlu diperbaiki.

Baik dalam cara kamu memandang hubungan, atau dalam komunikasi dengan pasangan.

Ingat, hubungan yang sehat adalah hubungan yang dibangun atas dasar kepercayaan dan komunikasi yang terbuka.

Kalau kamu merasa cemburu, bicarakan dengan pasangan secara baik-baik, dan jika perlu, refleksikan juga pada diri sendiri apa yang membuat kamu merasa demikian.

Tinggalkan Balasan