Varian Alpha Coronavirus Berevolusi Agar Hindari Sistem Kekebalan Tubuh

MATRANEWS.id — Varian Alpha dari SARS-CoV-2 – varian virus corona pertama yang menjadi perhatian – berevolusi mutasi.

Yang memungkinkannya lebih efisien menekan respon awal sistem kekebalan terhadap infeksi.

Itu, catatan sebuah studi baru yang dipimpin oleh para ilmuwan di UC San Francisco’s Institut Biosains Kuantitatif (QBI) dan Universitas College London.

Para peneliti telah menemukan bahwa varian tersebut telah meningkatkan produksi protein.

Yang digunakannya untuk melumpuhkan sinyal perangsang kekebalan sel yang terinfeksi.

Mutasi yang bertanggung jawab atas perubahan ini kemungkinan membantu varian Alpha menghindari deteksi kekebalan dan mempercepat transmisinya, dan yang penting mutasi serupa ada di Omicron.

Varian Alpha SARS-CoV-2 juga dikenal sebagai garis keturunan B.1.1.7, 20I/501Y.V1, atau VOC-202012/01 (baca § Nama).

Sebuah varian dari SARS-CoV-2, virus yang menyebabkan Covid-19. Varian ini termasuk varian yang dianggap penting dan diperkirakan 40%–80% lebih mudah menular daripada varian asalnya.

Varian ini ditemukan pada bulan November 2020 dari sampel yang diambil pada September 2020 selama pandemi COVID-19 di Britania Raya.

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) melabeli varian ini sebagai varian Alpha bukan untuk menggantikan nama ilmiah, melainkan sebagai nama yang dipakai secara umum di ruang publik.

WHO menganggapnya sebagai varian yang diwaspadai (variant of concern).

Tinggalkan Balasan