Dyah Eko Ajak Kaum Perempuan dan Generasi Muda Dalami Konsensus Dasar Bernegara

Dyah Eko Ajak Kaum Perempuan dan Generasi Muda Dalami Konsensus Dasar Bernegara

MATRANEWS.id repost Beritasenator.com — Dyah Eko alias Dr. Rr. Dyah Eko S, S.Sos.,SE., MM.

Dyah Eko merupakan akademisi dan aktivis pemberdayaan perempuan.

Sesuai motto dari ‘Perempuan Indonesia Cerdas, Mandiri dan Berprestasi’ ini, ia juga aktivis yang aktif di Sekretaris Jenderal Forum Pemberdayaan Perempuan Indonesia (FPPI)

Dyah Eko merupakan angkatan II Lembaga Ketahanan Nasional (Lemhannas) RI Tahun 2021.

Kegiatan Dyah saat ini, rajin mengajak kaum perempuan Indonesia sebagai Ibu Bangsa untuk berasa di garda terdepan.

Dalam hal apa?

Upaya mencegah terkikisnya karakter bangsa karena dampak dari era digital, baik melalui internet dan media sosial.

BACA JUGA: Tantangan Generasi Milenial di Era Digital, Klik ini

Wakil Ketua Bidang Pendidikan Kongres Wanita Indonesia (Kowani) ini menyerukan, sudah saatnya kaum perempuan dilibatkan dalam memerangi ancaman dari sisi nirmiliter yang kerap merusak karakter dan jati diri pemuda Indonesia.

“Mendalami empat konsensus dasar dan wawasan kebangsaan merupakan keniscayaan untuk membangun Indonesia lebih baik lagi dengan semangat nasionalisme yang tinggi,” ujar Dyah Eko.

Wanita yang juga sebagai Dewan Pembina Asosiasi Dosen Pengampu Pancasila dan Kewarganegaraan ini mengatakan, kiranya kaum perempuan sadar dan ikut menjadi garda terdepan menjaga kelangsungan hidup bangsa.

“Dengan semakin banyaknya kaum perempuan memahami empat konsensus dasar, maka srikandi-srikandi bangsa itu dapat turut mencegah adanya sikap dan tindakan yang intoleran di tengah masyarakat,” seru Pendiri Yayasan Pendidikan dan Pelatihan Karakter Bangsa ini.

Baca juga :  Pemilih Anies Baswedan Lebih Condong ke AHY Sebagai Cawapres

Dyah menyebut, yang harus memahami esensi nilai Kebangsaan yang bersumber dari Pancasila yaitu, nilai religius, nilai kekeluargaan, nilai keselarasan, nilai kerakyatan, dan nilai keadilan.

BACA JUGA: Hari Menanam Pohon, Tahukan Anda?

“Esensi nilai kebangsaan yang bersumber dari UUD’45 yaitu, demokrasi, kesamaan derajat, ketaatan hukum. Bersumber dari NKRI yaitu, kesatuan wilayah, persatuan bangsa dan kemandirian,” ujar Dyah.

Sedangkan nilai kebangsaan bersumber dari sesanti Bhineka Tunggal Ika yaitu, toleransi, keadilan,dan gotong royong,” tukasnya.

Dyah menambahkan, setelah memahami nilai-nilai empat konsensus dasar, maka wajib mengimplementasikan dan mengajak anak bangsa untuk menjalankannya.

Masih menurut Dyah Eko, dengan memiliki pemahaman wawasan kebangsaan yang kuat, maka kita dapat memperkuat kerukunan hidup, kesetiakawanan sosial, serta mensyukuri akan perbedaan di bangsa ini.

“ang justru menjadi kekuatan besar dalam membangun Indonesia,” ujar Dyah Eko.

“Dengan begitu, kita tidak mudah diperdaya oleh pemahaman yang keliru, seperti terorisme dan ajaran-ajaran yang menyesatkan serta berpotensi melahirkan perpecahan,” papar Dyah Eko.

BACA JUGA: Rekening Jumbo Rp 120 Triliun Belum Terungkap Pemiliknya, Kenapa?

Menurut Dyah, kaum muda di Indonesia mutlak memiliki pemahaman wawasan kebangsaan yang baik dan benar.

“Di era digital dan borderless antar-negara dan budaya, lebih mudah pengaruh masuk ke benak anak bangsa.

Hal ini dapat mengikis karakter bangsa Indonesia, terutama kaum muda,” imbuh Dyah yang terpilih sebagai Ketua Alumni Taplai Lemhanas Angkatan II Tahun 2021 ini.

Baca juga :  Catatan Hari Kesiapsiagaan Bencana 2022, Ubah Hari Menjadi Gerakan

Namun, apabila para pemuda dibekali pengetahuan wawasan kebangsaan dan empat konsensus dasar tersebut, maka niscaya ancaman nirmiliter bagi bangsa Indonesia dapat diatasi.

BACA JUGA:  Kang Icak Bicara Silat dan Aura Kasih?

Melalui pendidikan di Lemhannas, kita lebih memahami tentang wawasan kebangsaan secara mendalam.

“Ttermasuk empat konsensus dasar yaitu, Pancasila, UUD 1945, NKRI, dan Bhinneka Tunggal Ika,” kata Dyah Eko menegaskan.

Adapun yang ditegaskan, kita perlu memahami empat konsensus dasar bernegara yakni, Pancasila UUD 1945, NKRI, dan Bhinneka Tunggal Ika.

Hal ini perlu diyakini berbagai ancaman bagi negara ini, baik dari luar maupun dalam akan dapat diatasi jika kita komit pada konsesus itu.

Dengan begitu, maka akan tercapai bangsa Indonesia yang tangguh dan unggul.

BACA JUGA: majalah eksekutif edisi November 2021

 

 

Tinggalkan Balasan