MATRANEWS.id –– POSISI KRISTEN ARAB DALAM MASALAH PALESTINA-ISRAEL
Teologi Pembebasan Palestina sepenuhnya adalah refleksi Kristen setempat, yang berangkat dari kondisi riil rakyat Palestina.
Pokok-pokok pemikiran teologi Pembebasan Palestina hendak menjawab pergumulan ini:
1. Cara pendekatan terhadap Alkitab yang melulu dipandang dari sudut Israel, tentu telah melahirkan sikap “menghalalkan segala cara” asal untuk kepentingan Israel, dan itu berarti mengorbankan orang Palestina.
Maksudnya, Alkitab ditarik untuk kepentingan kelompok tertentu dengan mengorbankan manusia yang lain yang juga sama-sama umat Allah.
Akibatnya, Kitab Suci yang satu dan sama itu menjadi “berkat bagi Israel, dan kutuk bagi Arab-Palestina”.
2. Bagaimana menjawab klaim kelompok Yahudi (yang didukung kelompok Kristen Injili Amerika) tentang penguasaan terhadap “Tanah Suci”, khususnya Yerusalem, yang dikaitkan dengan kembalinya umat Yahudi diaspora pada tahun 1948.
Padahal realitanya sekarang tanah Palestina telah menjadi “wathan” (tanah air) bersama Israel dan Palestina, dengan tetap memelihara identitas Yahudi, Kristen dan Islam.
Tidak bisa menghapuskan salah satu identitas ketiga iman rumpun Ibrahim tersebut.
3. Menghadapi klaim-klaim teologis, baik Yahudi ataupun Islam, umat Kristen merefleksikan bagaimana keadilan Allah dalam kasus yang tak kunjung selesai.
Dalam Kristus, Allah tidak hanya mengasihi umat Israel, tetapi juga seluruh dunia (cf. Yohanes 3:16, Liannahu hakadza ahaba Ilahu ‘alam), termasuk bangsa Palestina juga.
4. Berdasarkan hal itu semua, bagaimanakah sekarang tugas orang beriman dalam menciptakan perdamaian di Palestina.
Berdasarkan bunyi Manifesto Nazaret, bahwa Yesus diutus untuk “… menyampaikan kabar baik untuk orang-orang miskin, memberitakan pembebasan kepada orang-orang, tawanan, penglihatan kepada orang buta, membebaskan orang-orang tertindas dan memberitakan tahun rahmat Tuhan telah datang” (Lukas 4:18-19).
Mengacu pada sabda Yesus, Thuba lishaani’is salaami, liannahum abbna’a Ilahu yud’uun (Berbahagialah orang yang membawa damai, karena mereka akan disebut anak-anak Allah), para teolog pembebasan mengajak semua orang Kristen memberlakukan sabda Yesus tersebut dalam konteks Palestina-Israel.
sumber lain: https://www.angelfire.com/id2/yakos/Palestina.htm
- BACA JUGA: majalah MATRA edisi maret 2023, klik ini