Bagaimana Keamanan Jokowi di KRL Kemarin?


MATRANEWS.id — Perjalanan Jokowi mempergunakan komuter Jakarta – Bogor kemarin adalah salah satu perjalanan yang sudah dipersiapkan dan diantisipasi oleh Paspampres. Tapi, bagaimana Paspampres mengantisipasinya?

Tanpa masuk ke OPSEC dari misi kemarin yang merupakan “jeroan” Paspampres, beta mencoba mengulas hal-hal yang bersifat umum saja.

1. Mission Planning
Sebelum Jokowi melakukan perjalanan tersebut, Paspampres sudah pasti telah melakukan assesemnt akan potensi bahaya (safety and security) yang bisa terjadi, dan spektrumnya bisa dari serangan teror sampai pada pencopetan, maupun dehidrasi karena kepanasan. Di samping itu, Paspampres sudah pasti telah melihat trend keamanan jalur KRL tersebut, misalnya, kapan terakhir kali terjadi kecelakaan kereta, di jalur mana, dan seberapa sering.

Dari assessment tersebut, menurut beta, ancaman yang paling tinggi itu hanya ada 2, yaitu copet dan kepanasan sehingga dehidrasi, apalagi jika kereta tersebut macet dan AC tidak bekerja. Dengan demikian, trip tersebut aman!

2. Backup
Paspampres punya tim penyelamatan (Matan). US Secret Service punya CAT: Counter Assault Team, US Diplomatic Security punya QRF: Quick Reaction Force. Kalau Paspampres punya Denmatan.

Dalam kondisi tersebut, di mana posisi Denmatan? Tentu ini rahasia Paspampres lagi, tapi ‘kemungkinan’ mereka diposisikan di ‘choking points’, misalnya di stasiun-stasiun sepanjang jalur Jakarta – Bogor, dan di akses penyeberangan di mana kereta tersebut melintas. Bisa juga mereka ditempatkan di gerbong masinis. Tentunya secara covert (alias berpakaian preman)

Baca juga :  Di Atas Helikopter, Jokowi-Doni Bahas Vetiver

Selain itu, denmatan ini juga siap dengan helikopter untuk antisipasi apabila diperlukan evakuasi lewat udara

3. Posisi Jokowi berdiri.
Posisi Jokowi itu berada tepat di samping pintu kereta. Ini bukan sebuah kebetulan, karena ini adalah posisi paling gampang untuk evakuasi saat dibutuhkan.

Posisi DanPaspampres juga tidak berada tepat di belakang Jokowi, tapi berhadap-hadapan dengan beliau sehingga bisa punya observation view yang lebih luas.

Beta juga yakin, ada beberapa anggota Paspampres yang mengelilingi Jokowi tanpa diketahui oleh warga biasa pengguna KRL kemaren. Orang-orang terlatih yang wajah dan penampilannya bisa menjadi siapa saja, those quite professionals itu sudah pasti mendampingi Danpaspampres di dalam gerbong tersebut, dan mereka bisa laki-laki tapi bisa juga perempuan.

4. Elemen kejutan
Kunci dari keberhasilan mission kemaren adalah elemen kejutan. Karena trip kemaren itu terjadi tanpa diumumkan, orang yang ingin berbuat jahat terhadap Jokowi pun tidak punya waktu untuk melakukan persiapan. Jangan lupa, bagi teroris yang ingin melakukan serangan teror maka dia memakai prinsip yang sama yaitu assessment, persiapan, uji coba, re-planning, baru eksekusi.

Jadi trip kemaren itu aman karena tidak terduga.

5. Jokowi dicintai masyarakatnya.

ini elemen yang paling penting, yaitu bahwa Jokowi itu dicintai warga, sekalipun mereka punya pandangan politik yang berbeda dengan beliau. Dengan demikian maka Paspampres pun mampu beradaptasi dan mampu menjadi ‘invisible enablers’ bagi Jokowi untuk berinteraksi dengan masyarakatnya.

Baca juga :  PROPAMI dan OJK Sepakat Pada Harmonisasi dengan BNSP untuk Kemajuan Industri

Sekali lagi, Sukses Paspampres

Setia, Waspada!

#IndonesiaTanahAirBeta