MATRANEWS.id — Tulisan ini lanjutan dari berita ini, silahkan klik karena menjadi berita terpopuler, walau masih terus bersambung
Kisah Nyata Melacak Si Clearky (1)
Kisah Nyata Melacak Si Clearky (2)
Kehadiran Clearky di keluarga kami memiliki sejarah panjang dan unik.
Sebelum memiliki Si Clearky, keluarga kami pernah lebih dahulu mempunyai anjing juga. Jenisnya Saint Bernard. Ini jenis anjing sangat besar tapi penyayang.
Anjing Saint Bernard tipe anjing yang awalnya ditujukan untuk anjing pekerja dan untuk pertolongan, termasuk di alam yang dingin seperti salju.
Makanya di rumah kami dia tidur di ruangan yang berAC. Kalau tidak, dia akan kepanasan.
Berat Saint Bernad sekitar 60 -100 kg. Si Boeboe, nama anjing kami itu, wakaupun betina, beratnya 70 kiloan.
Saint Bernard dikenal karena kesetiaannya, ketajamannya dan toleran terhadap anak-anak dan hewan lainnya, sehingga anjing St. Bernard sering dijadikan sebagai anjing keluarga.
Ketika berusia masih empat tahun si Boeboe sakit. Belum sempat dibawa ke dokter, dia sudah wafat.
Anak perempuan saya yang waktu itu masih SMA menangis terus menerus meratapi matinya di Boeboe. Memang Si Boeboe saya berikan kepadanya sebagai hadiah ulang tahunnya
“Lebih baik kehilangan pacar, daripada kehilangan anjing kesayangan,” katanya waktu itu.
Hadiah Putus Cinta
Kisah Clearky beda lagi. Anak sulung saya kala itu telah memiliki pacar, bahkan sudah lima tahun. Keluarga pacarnya dan keluarga kami bahkan sudah saling mengenal.
Namun Tuhan berkehendak lain. Mereka putus alias berpisah. Tidak jelas alasannya apa. Si Sulung pun kelihatan ada rasa tertekan dan sedikit frustasi. Setidaknya kuliahnya jelas terganggu.
Bagaimana cara mengatasinya?
Sebelumnya dia pernah bilang senang anjing kecil, khusus jenis shih tzu. Tapi dia mau yang warnanya putih coklat, bukan hitam.
Nah, untuk mengiburnya saya pun mulai melacak jenis dan warna anjing yang dia sukai. Baik kontak dengan teman-teman maupun melalui penelusuran digital.
Untung tak dapat ditampik, malang tak dapat ditolak. Ada anjing jenis itu dijual. Hanya saja, waktu saya kontek dan mau beli, ternyata anjing itu sudah lebih dahulu dibeli orang lain. Namun disitulah letak mujurnya kami.
Dari penelusuran digital, ada seorang mahasiwi mau menjual anjing ahih tzu yang baru beberapa hari dibelinya. Alasannya, orang tuanya tak setuju, dan yang utama, dia sendiri ingin melanjutkan kuliah ke Singapura.
Kami lacak keberadaannya. Dapat. Dia tinggal di Bintaro, sektor 9.
“Masuk aja dari jalan yang di depannya ada toko listerik,” katanya. Kala itu geole map belum jamak. Maka kami ubek- ubek sebagian besar Bintaro yang “jalan depannya ada toko listrik.”
Tidak ketemu. Oh, belakangan baru kami mahfum, rupanya maksud dia “toko listerik”
adalah “Electronik City.” Dari situ kami dapat menemukan rumahnya.
Pemiliknya tidak ada di rumah. Sebelumnya lewat telepon kami sudah sepakat: harga Rp 2.250.000. berikut kandang, rantai, shambo. Semuanya baru dia beli.
Setelah kami lihat ternyata itulah anjing yang kami lihat di online dan mau kami beli. Tapi sudah keburu dibeli mahasiswi.
Jadi, rupanya anjing ini sudah “berjodoh “”dengan si sulung kami. Sejak itu Clearky menjadi seperti anggota keluarga kami.
Hiburan Keluarga
Sewaktu kami belum memiliki cucu, dialah hiburan keluarga kami. Semua anggota keluarga menyayanginya.
Saya dan isteri bahkan terkadang memanggilnya dengan sebutan “Nak.” Anak perempuan saya memamngil dengan sebutan kesayangan “kunyil.”
Kalau kami pergi, tak lupa kami selalu bawa oleh-oleh buat dia. Bisa makanan sehat, bahkan baju. Tak hanya itu, sangat sering Si Cekarky jika kami pergi naik mobil untuk belanja, dibawa serta.
Jika membeli galon di sebuah warung besar dekat rumah, anjing ini pun hampir selalu diajak anak saya. Satpam di warung itu sampai hafal terhadap Clearky.
Maka jika Clearky tidak ikut waktu beli gakon, si satpam bakal bertanya,”Anjingnya mana? Kok gak dibawa?”
Si sulung lantaran pengemar kesebelasan Menchester United (MU), pernah membelikan baju anjing itu dengan lambang MU.
Anjing Terlatih
Dari mulai dibeli berunur dua bulan, sampai kiwari (saat ini), Clearky tidak pernah ditaruh di kandang.
Dia boleh tidur dimana saja yang dia suka. Clearky hanya dikurung kalau di rumah ada hajatan karena dia bisa terus menggong, dan yang terpenting belum tentu semua tamu yang datang juga menyukai anjing.
Jadi, kita harus menghormati tamu itu, Clearky kami kurung. Usai acara hajatan dia kami lepas lagi.
Sejak kecil dia sudah kami latih berbagai aturan dan kepatuhan. Dia tidak boleh makan makanan yang ada di meja, walaupun meja itu rendah dan dalam jangkauannya.
Sampai sekarang kalau ada makanan di meja, dia tidak pernah menyentuhnya.
Oleh sebab itu kami tidak pernah khawatir sama sekali jika meletakan makan di atas meja manapun. Si Clearky tidak akan menyentuhnya, apalagi memakannya.
Dia juga secara khusus saya ajari berbagai keterampilan. Misal untuk menahan diri, walaupun di depannya diletakan makannya.
Baru setelah ada komando “oke,” dia boleh memakannya.
Begitu juga jika ada saya dan pintu pagar depan dibuka, kalao perintah “sit, down and stay,” dia akan duduk dengan tenang serta tidak akan lari ke depan. Begitu seterusnya dengan pelatihan-pelatihan lain.
Dia menjadi anjing terlatig, terampil dan patuh.
Semua saya sendiri yang mengajarkannya. “Ilmu” itu saya peroleh dari berbagai buku. Oleh sebab itu saya sering “sombong” ke orang dengan mengatakan,”Saya pelatih anjing lho!” Padahal cuma pelayih anjing amaterin. Hehehe
Makanya, walaupun manakala dimrumah banyak orang, kalau dia mau kencing keluar, yang digonggong sebagai pemberitahuan, selalu diri saya.
Setelah saya tunjuk anggota keluarga untuk menggringnya keluar, barulah dia mengikutinya.
Tak Sudi Sebarang Cewek
Kami faham , sebagai anjing jantan, secara naluriah dia memmerlukan menyaluran biologis juga.
Sudah sejak lama kami mencari “lawannya,” namun tak pernah dapat, kalau pun ada tidak cocok karena “bukan seleranya.”
Pernah ada seorang kawan, punya anjing shih tzu betina. Kami sepakat mengawininya pada musim kawin anjing.
Si aniing betina pun dititip di rumah kami sampai seminggu. Maksudnya supaya dapat kawin dengan si Clearky. Anaknya bagi dua.
Hasilnya? Ternyata si aniing betina itu, dikirik Clearky pun tidak. Sampai diambil lagi pemiliknya, tak ada tanda-tanda Clearky menyukainya…