LBP: Kurangi Mobilitas untuk Tekan Penambahan Kasus Covid-19

“Kita berharap kalau bisa dalam minggu ini kita sudah dekat 50 (persen), saya kira minggu depan kita akan mulai lihat flattening, kemudian kita akan melihat secara perlahan dia (kasus Covid-19) mulai menurun,” ujar Luhut Binsar Pandjaitan, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi.

Pemerintah terus memantau tingkat mobilitas masyarakat di tengah kebijakan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat yang dimulai sejak 3 Juli 2021 lalu.

Luhut menyebut, pemantauan ini dilakukan untuk memastikan bahwa PPKM Darurat dilaksanakan dengan baik sehingga diharapkan bisa menekan laju kasus konfirmasi Covid-19 harian yang terus meningkat.

“Untuk menurunkan kasus konfirmasi harian, dibutuhkan pengurangan mobilitas warga minimal sebanyak 30 persen. Lebih baik lagi jika penurunan mobilitas tersebut bisa mencapai angka 50 persen,” dalam pernyataan Luhut di konferensi pers secara virtual Selasa, 6 Juli 2021.

Menurut Luhut, pemantauan mobilitas warga selama PPKM Darurat ini dilakukan melalui Facebook Mobility, Google Traffic, dan Night Light dari NASA.

Berdasarkan pemantauan yang dilakukan, lanjut Luhut, telah terjadi penurunan mobilitas masyarakat meskipun masih belum signifikan.

“Ini saya kira sudah jalan dan kalau Anda lihat sudah terjadi penurunan mobilitas, namun masih jauh dari yang kita harapkan. Jatim serta Bali masih terlihat paling rendah dan kita akan dorong supaya itu lebih jalan,” jelasnya.

Luhut juga menegaskan bahwa pemerintah akan terus konsisten menerapkan PPKM Darurat. Penyekatan mobilitas masyarakat yang dilakukan aparat diharapkan bisa dipatuhi oleh seluruh warga demi kebaikan semua pihak. Karena menurutnya, tingkat mobilitas masyarakat berkolerasi erat dengan jumlah kasus Covid-19.

“Kita akan tetap melakukan konsisten mengenai PPKM Darurat diterapkan dan penyekatan mobilitas terus dilakukan dan harap warga patuh karena ini ujung-ujungnya pada keselamatan kita semua,” Luhut menandaskan pemerintah siapkan skenario penanganan lonjakan kasus covid-19

Pemerintah menyiapkan dan menyusun skenario untuk mengantisipasi lonjakan kasus Covid-19 yang terus meningkat setiap harinya. Hingga saat ini, angka kasus konfirmasi Covid-19 harian sempat mencapai rekor 29 ribu kasus per hari.

“Angka ini bisa akan terus naik seperti hari kemarin 29 ribu, bisa saja mungkin kita nanti sampai ke 40 ribu atau lebih. Oleh karena itu, skenario-skenario untuk menghadapi itu telah kita lakukan,” ujar Luhut Binsar Pandjaitan juga jelaskan tentang kesiapan pemenuhan kebutuhan oksigen, rumah sakit, hingga obat-obatan yang dibutuhkan.

Selain itu, pemerintah juga membuka komunikasi dengan sejumlah negara sahabat seperti Singapura dan Republik Rakyat Tiongkok untuk membantu Indonesia jika dibutuhkan.

“Jadi sebenarnya semua secara komprehensif sudah kita lakukan,” imbuhnya.

Terkait kebutuhan suplai oksigen, pemerintah juga telah membuat perhitungan apabila terjadi peningkatan kasus Covid-19 harian hingga mencapai angka 50-70 ribu kasus. Untuk mencukupi kebutuhan oksigen bagi keperluan medis, pemerintah pun mendatangkan oksigen dari sejumlah sumber, antara lain dari Morowali, Sulawesi Tengah, sebanyak 21 ISO tank yang sudah sampai di Jakarta kemarin (5/7).

Selain itu, pemerintah juga mengarahkan oksigen dari industri untuk digunakan 100 persen bagi kebutuhan medis sampai dua minggu ke depan. Tambahan pasokan oksigen ini diharapkan bisa membantu pasien bergejala berat yang sedang diisolasi dan dirawat secara intensif.

“Kita arahkan supaya oksigen ini murni menolong orang yang diisolasi dan rawat intensif. Sedangkan yang ringan itu kita akan gunakan apa yang disebut oksigen konsentrator,” jelas Luhut.

https://supertivi.com/tv/wawancara-luhut/

 

 

 

Tinggalkan Balasan