Pameran Warisan Budaya Indonesia di Amsterdam

KBRI Belanda di Denhaag memamerkan keindahan candi Borobudur yang dibasuh matahari senja, salah satu warisan budaya, yang terpampang nyata dalam pigura di Yunus Emre Institute, Amsterdam, Belanda.

“Pameran ini bukan hanya sekedar mempertunjukkan kekayaan budaya semata,” ujar Dubes Mayerfas pada pembukaan pameran.

Semangat persatuan dan perdamaian yang diusung lima negara yang memiliki budaya yang berbeda, justru menjadi pesan utama kegiatan ini.

Berjajar dengan Komodo, Tari Bali, Tari Saman dan seni membatik, total 15 warisan budaya Indonesia diakui sebagai warisan dunia oleh UNESCO dipamerkan di jantung kota Amsterdam, Belanda.

Minister Counsellor Fungsi Pensosbud KBRI Denhaag, Fery Iswandy kepada Antara London, Jumat menyebutkan Pameran foto bertajuk “Unity in Diversity” ini merupakan kolaborasi kedutaan besar negara anggota MIKTA, yaitu Meksiko, Indonesia, Korea Selatan, Turki dan Australia di Belanda.

Pameran berlangsung hingga 30 Desember pada acara pembukaan dihadiri lima Duta Besar negara anggota MIKTA ini mempertunjukkan warisan budaya berwujud dan tak berwujud negara anggota MIKTA yang tercatat oleh UNESCO.

Forum kerja sama MIKTA (Meksiko, Indonesia, Korea Selatan, Turki dan Australia) pertama kali digagas pada pertemuan informal Menteri Luar Negeri G20 di Los Cabos, Meksiko, Februari 2012.

Pada 2013, MIKTA resmi berdiri setelah pertemuan pertama MIKTA Foreign Ministers’ Meeting di sela-sela Sesi ke-68 Sidang Majelis Umum (SMU) PBB.

Sebagai forum ‘middle power’, MIKTA berperan sebagai ‘consensus maker’ dan ‘bridge builder’ antara negara-negara berkembang dan maju.

Pada pameran foto kali ini menampilkan 75 foto warisan dunia terdapat di lima negara anggota MIKTA menggambarkan 75 tahun Perserikatan Bangsa-Bangsa.

Masing-masing negara menampilkan 15 foto yang mewakili warisan dunia yang terdapat di negaranya.

 

 

Tinggalkan Balasan