Petromax Lampu Legendaris Dunia, Repost Hariankami.com

Petromax Lampu Legendaris Dunia, Repost Hariankami.com

Petromax Lampu Legendaris Dunia Pertamakali Dirancang dan Dikembangkan oleh Keluarga Adolf dan Max Graetz.

Pada suatu masa, di awal pengenalan alat penerangan ini di Indonesia, orang yang rumahnya memiliki (atau mampu) membeli sebuah lampu Petromak dianggap orang cukup berada, untuk tidak mengatakan kaya, sebab masa itu lampu ini termasuk jenis ‘barang mewah’ dan cukup mahal harganya. Masa jaya lampu Petromak memudar seiring dengan meluasanya menggunaan tenaga listrik di awal 1980an.

Lampu atau lentera legendaris Petromak melegenda di Indonesia semenjak tahun 1970an, lampu dirancang dan dikembangkan oleh keluarga Adolf & Max Graetz, yang ditunjuk sebagai direktur pengelola bisnis keluarga mereka (Ehrich & Graetz) pada tahun 1889.

Lentera ini dikenali paling kuat dan sangat handal digunakan oleh masyarakat dunia, keberadaannya menjadi begitu sangat populer pada masyarakat Indonesia dan mulai tersaingi oleh lampu listrik jenis lainnya sekitar tahun 1990an.

Lentera Petromax mudah menyalakannya, dengan menggunakan bahan bakar minyak tanah, alkohol, mineral spirit, minyak serai wangi, bensin, minyak solar, dan hampir semua bahan bakar kategori mudah terbakar tersedia di toko-toko kelontong maupun di pasar-pasar tradisional.

 

 

 

 

Semenjak awal 1900-an, lentera Petromax dikenal multi-bahan bakar ini manfaatnya dapat diandalkan, mudah digunakan, dan dimulai dengan minyak tanah.

Sejarah Lentera Petromax dikembangkan untuk di Jerman pada awal tahun 1922, karena bahan bakar minyak tanah maupun solar saat itu melimpah di berbagai negeri.

Baca juga :  Mahfud MD, Menkopolhukam RI Jadi Warga Kehormatan Marinir TNI AL

Penggunaan minyak tanah menjadi bahan bakar pilihan, namun minyak batu bara maupun solar juga beberapa bahan bakar bensin menjadikan lentera Petromax banyak diminati masyarakat dunia karena banyak ketersediaan bahan bakarnya.

Lentera Petromax untuk pertama kali dikembangkan penggunaannya untuk Angkatan Darat Jerman, selain lentera ini menghasilkan cahaya, manfaat lainnya bisa menghangatkan pasukan dengan panas yang terpancar dari cahayanya. Namun demikian ada juga lentera dibuat secara khusus untuk penghangat makanan yang memiliki bagian atasnya datar agar bisa meletakkan panci maupun untuk menghangatkan ransum.

 

 

 

Ketika Adolf & Max Graetz sudah mulai tua, maka kesinambungan eksistensi lentera fenomenal ini berikutnya diteruskan pengelolaannya kepada putrany.

Ketika ditangan generasi kedua, putra Adolf & Max Graetz mengubah nama Petromax menjadi “Aida”.

Nama lentera Aida tidak hanya sebuah lampu penerang saja akan tetapi menjadikannya sebagai perkakas yang ber-presisi ketat memiliki kemampuan sama namun memiliki disain baru dikembangkan dengan persyaratan pengembangan manufaktur yang sengaja ditambahkan sebagai kontrol produk di lentera Aida.

Purna jual dijanjikan kepada konsumen bahwa semua suku cadang Aida diproduksi tetap bisa menggunakan suku cadang Petromax.

Setelah putra Adolf & Max Graetz, kemudian cucunya mengendalikan perusahaan, dan nama lentera setelah Aida berganti menjadi Geniol.

 

 

Semua spare part lentera Geniol diproduksi juga agar sesuai dengan lentera Petromax maupun Aida. Bahkan ketika sudah berganti hingga generasi ketiga, pasukan NATO di Eropa menggunakan lentera Geniol sebagai aktivitas penerangan hingga pasukan NATO menjadi ketergantungan kepada produk Adolf & Max Graetz ini.

Baca juga :  BULOG Pastikan Mampu Atasi Lonjakan Kebutuhan Beras Tak Terduga

Atas kesuksesan lentera yang diawali produksinya oleh sang legendaris Adolf & Max Graetz, pada peringatan ke 75 tahunnya, cucu-cucunya memberikan penghormatan kepada kakeknya itu dengan mengembalikan nama “PETROMAX dari nama Aida dan Geniol.

Tidak banyaknya perubahan pada lentera Adolf & Max Graetz sehingga menjadikannya konsumen di seantero dunia bagi orang yang memiliki lentera ini tidak perlu khawatir tentang ketersediaan suku cadang.

 

 

 

 

 

Lentera Petromax sebagai nama legendaris pun dilanjutkan kembali eksistensinya ketika bentuk disain produksi terbaru di produksi secara masal, masyarakat pengguna produk ini di seantero dunia pun memaklumi bahkan menyambutnya dengan penuh suka cita.

Perkembangan selanjutnya, negara-negara lain pun memproduksinya seperti Cina bahkan negara-negara lainnya. Lentera dengan bentuk maupun suku cadang yang sama, membuat masyarakat dunia pengguna lentera ini bisa menggantikan suku cadang Petromax dengan suku cadang produksi negara lain. ***

Tinggalkan Balasan