Hukum  

Prof Hikmahanto: Para Hakim Agung Diharapkan Terus Menggali Rasa Keadilan Yang Ada di Dalam Masyarakat

Prof Hikmahanto: Para Hakim Agung Diharapkan Terus Menggali Rasa Keadilan Yang Ada di Dalam Masyarakat
Prof Hikmahanto tentang Mahkamah Agung yang merupakan lembaga peradilan tertinggi di negeri ini.

 

 Jelang ultah MA ke 75 tahun, banyak harapan disampaikan ke Ketua Mahkamah Agung (MA) terpilih periode 2020-2025. 

M Syarifuddin diharapkan membawa perubahan terhadap peradilan di Indonesia. Mengembalikan Kepercayaan Masyarakat Terhadap Lembaga Peradilan. MA Jangan mau diintervensi siapapun. 

MATRANEWS.id — Jelang  peringatan Hari Ulang Tahun Ke – 75 Mahkamah Agung RI Tahun 2020 yang akan jatuh pada 19 Agustus 2020 nanti, tertancap banyak harapan di masyarakat.

Institusi Mahkamah Agung (MA) sebagai lembaga peradilan paling terhormat dituntut untuk selalu menjaga kewibawaan di hadapan aturan hukum dan publik, baik terkait moral putusan yang dikeluarkannya maupun dalam menjaga integritas para hakim agungnya.

Agar Pimpinan dan para Hakim Agung MA mengembalikan kedudukan lembaga terhormat itu sebagai benteng keadilan paling puncak untuk memenuhi harapan mayarakat luas, baik sebagai pencari keadilan ataupun yang meletakkannya dalam aspek kewibawaan hukum nasional.

Masyarakat punya harapan besar ke Pimpinan MA yang baru, membuat marwah MA semakin Agung. Tak bisa ditekan dalam putusan-putusannya.

Juga masyarakat ingin di ultah MA menegaskan, bahwa terus melakukan pengawasan terhadap pekerjaan Pengadilan dan tingkah laku para Hakim dan perbuatan Pejabat Pengadilan dalam menjalankan tugas.

Masyarakat terlanjur memandang hakim yang punya kewenangan besar, harus menjaga kemuliaan dirinya dan jabatannya agar dapat dipertanggungjawabkan.

Tidak hanya di dunia namun di akhirat, karena putusan yang diambil seorang hakim tidak hanya ditujukan untuk menegakkan hukum semata, melainkan sekaligus untuk menegakkan keadilan.

Baca juga :  Survei RIDMA Foundation: Masyarakat Menaruh Harapan Presisi Polri

Jabatan hakim merupakan seorang yang mulia sehingga diibaratkan sebagai ‘Wakil Tuhan’ di muka bumi untuk memutus perkara hukum di lembaga peradilan.

Jangan mau diintervensi oleh pihak manapun, dalam memutuskan suatu perkara.

Jabatan hakim merupakan seorang yang mulia sehingga diibaratkan sebagai ‘Wakil Tuhan’ di muka bumi untuk memutus perkara hukum di lembaga peradilan.

Prof Hikmahanto Juwana SH, LLM, PhD

“Saya termasuk yang optimis, dalam upaya lebih menumbuhkan kepercayaan publik terhadap MA,” ujar pria yang menjadi profesor termuda ahli hukum Internasional di Indonesia kepada Andi Masniar reporter MATRA.

Prof Hikmahanto Juwana SH, LLM, PhD  terus mendorong budaya transparansi, akuntabilitas, dan partisipasi sekaligus terus memperkuat akar dan fondasi prinsip supremasi hukum di dunia peradilan.

Suami dari Nenden H. Juwana ini menyebut  Mahkamah Agung RI  merupakan salah satu lembaga tinggi negara dalam sistem ketatanegaraan Indonesia. Serta membawahi badan peradilan dalam lingkungan peradilan umum.

“MA semakin maju karena lebih terbuka dalam putusannya,” ujar pria yang sejak dulu rajin berolahraga renang ini.

Sosok yang oleh Jokowi sempat menjadi tim Sembilan Independen dan dia ditunjuk sebagai sekretaris untuk menyelesaikan konflik Polri-Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) yakin,  “Mahkamah Agung melakukan pengawasan tertinggi terhadap jalannya peradilan di semua lingkungan peradilan.”

Ayah tiga anak, kelahiran Jakarta 23 November 1965 itu mengapresiasi dalam semangat keterbukaan, Mahkamah Agung bisa dibilang mendahului banyak lembaga negara lainnya.

Baca juga :  PWI: Gudang Vaksin dan BPOM Terbakar di Juli 2021, Ada Apa?

“Banyak terobosan yang dilakukan,” ujar penerima penghargaan dari  British Achieving Award dari Pemerintah Inggris itu memberi suport kepada seluruh hakim di Indonesia.

Pengadilan menjadi dambaan bagi seluruh masyarakat pencari keadilan.  Tentunya, sehubungan dengan situasi Pandemi Covid – 19 dan semangat Ketua MA yang baru.

“Hakim Agung diharap terus menggali rasa keadilan yang ada di dalam masyarakat,” ujar pria yang yang selama ini dikenal sebagai pakar hukum internasional itu yakin, Ketua MA yang baru mampu membawa lembaga peradilan lebih baik lagi.

Lahir di Baturaja, 17 Oktober 1954, YM Dr. H. Muhammad Syarifuddin SH. MH. dilantik menjadi Hakim Agung sejak 18 Februari 2013 dan terpilih menjadi Wakil Ketua MA bidang Yudisial sejak Mei 2016.

“Semoga Ketua MA yang baru terus meningkatkan capaian-capaian yang telah dilakukan oleh Ketua sebelumnya,” ujar Prof Hikmahanto  sekaligus memberi ucapan Selamat ke MA yang nanti berulang tahun ke 75 ini.

Upacara HUT MA mengusung tema “Peradilan Modern Berbasis Teknologi Informasi untuk Melayani”.

Masyarakat terlanjur memandang hakim yang punya kewenangan besar, harus menjaga kemuliaan dirinya dan jabatannya agar dapat dipertanggungjawabkan.

Tidak hanya di dunia namun di akhirat, karena putusan yang diambil seorang hakim tidak hanya ditujukan untuk menegakkan hukum semata, melainkan sekaligus untuk menegakkan keadilan.

Jabatan hakim merupakan seorang yang mulia sehingga diibaratkan sebagai ‘Wakil Tuhan’ di muka bumi untuk memutus perkara hukum di lembaga peradilan.

Masyarakat punya harapan besar ke Pimpinan MA yang baru, membuat marwah MA semakin Agung. Tak bisa ditekan dalam putusan-putusannya. Jangan mau diintervensi oleh pihak manapun, dalam memutuskan suatu perkara.

baca juga: — majalah MATRA cetak edisi terbaru — klik ini.

Baca juga :  Akun Buzzer FB Matra News tak ada hubungannya dengan Majalah MATRA dan MATRANEWS.id

INDEPENDENSI HAKIM TIDAK DAPAT DIINTERVENSI

 

 

 

Tinggalkan Balasan