MATRANEWS.id – Dalam sebuah pertemuan tertutup di kantor DPP PAN pada Kamis malam lalu, Ketua Umum Partai Bulan Bintang (PBB), Yusril Ihza Mahendra, bertemu dengan Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN), Zulkifli Hasan atau Zulhas. Pantauan wartawan menunjukkan bahwa Yusril tiba di kantor PAN bersama dengan beberapa petinggi partai PAN pada pukul 08.00 WIB. Setelah saling berjabat tangan, Yusril dan Zulhas kemudian berjalan menuju ruangan di lantai 3 untuk memulai pertemuan mereka yang berlangsung tertutup.
Menurut pernyataan Yusril, pertemuan ini membahas tentang dukungan untuk calon presiden dan calon wakil presiden pada Pilpres 2024. Yusril sendiri sebelumnya telah bertemu dengan Ketua Umum Partai Gerindra, Prabowo Subianto, pada Kamis, 6 April 2023, di rumah Prabowo, Jalan Kertanegara, Jakarta Selatan.
Pertemuan ini menarik perhatian banyak pihak mengingat PBB dan PAN adalah dua partai politik yang memiliki perbedaan ideologi yang cukup signifikan. Meski demikian, keduanya nampaknya memiliki kesamaan dalam mempertimbangkan dukungan untuk calon presiden dan calon wakil presiden pada Pilpres 2024.
Yang menarik dari pertemuan ini adalah spekulasi dan perhatian publik, terutama mengingat masih ada waktu yang cukup lama hingga Pilpres 2024 digelar. Pertemuan ini menjadi sangat menarik, mengingat PBB adalah partai yang didirikan oleh mantan Menteri Kehakiman dan HAM Indonesia, Yusril Ihza Mahendra, pada tahun 1998, sebagai kelanjutan dari Gerakan Kedaulatan Rakyat (GKR) yang ia pimpin. Pada saat itu, GKR merupakan kelompok pendukung Soeharto dan partai politiknya, Golkar. Pada sisi lain, PAN didirikan pada tahun 1998 oleh Amien Rais, yang merupakan mantan aktivis mahasiswa dan politisi yang berasal dari kalangan Islam.
Partai PBB memiliki pendukung yang berasal dari beragam lapisan masyarakat, termasuk kalangan nasionalis, Islam, dan juga beberapa mantan aktivis Gerakan 30 September (G30S). Sementara itu, PAN memiliki dukungan yang kuat dari kalangan Islam, khususnya dari kelompok Muhammadiyah.
Pertemuan ini menimbulkan spekulasi tentang kemungkinan adanya koalisi besar untuk Pilpres 2024. Gagasan ini mencuat setelah pertemuan 5 petinggi partai politik dengan Presiden Joko Widodo (Jokowi). Menurut Yusril, koalisi besar akan mempersatukan semua kekuatan politik dan sangat ideal untuk demokrasi di Indonesia. “Artinya kalau koalisi besar itu tentu semua kekuatan politik akan menyatu tidak ada lagi sesuatu yang di luar dan itu memang sangat ideal, demokrasi yang khas Indonesia yang dilandasi oleh persaudara