Angela Freitas, Kandidat Capres Republik Demokratik Timor Leste

Angela Freitas, Kandidat Capres Republik Demokratik Timor Leste

Re-post dari Beritasenator.com. Saat mendapatkan kiriman artikel dari seorang jurnalis Suara Pemred, dimana naskah itu diedit. Agar enak dibaca dan di-klik.

#Wawancara Ekslusif Angela Freitas sebagai Capres Timor Leste 2022-2027,  Presiden Independen untuk Satukan Bangsa

SEKRETARIAT Teknis Administrasi Pemilihan (STAE) dan Komisi Pemilihan Umum (CNE) siap menggelar Pemilihan Presiden Republik Timor Leste pada 2022.

Pilpres ini diikuti 839.430 pemilih di dalam negeri, dan 6.010 di luar negeri yang semuanya sudah didaftarkan oleh CNE.

Menariknya, salah satu bakal kandidat adalah Angela Freitas, Presiden Partai Buruh Timor Leste (Partindo Trabalhista Timorense/PTT).

PPT atau disebut juga Partai Trabalhista sejak 2006, adalah mantan aktivis kemerdekaan Timor Leste sejak negara ini masih menjadi provinsi ke-27 Indonesia.

Kala masih disebut Timor Timur (Timtim), dan juga sempat menjadi aktivis Hak Azasi Manusia (HAM) di Indonesia untuk Timtim.

Deklasi Angela Freitas sebagai Capres Timor Leste 2022-2027 digelar oleh pedukungnya di Timor Plaza, Dili, yang disiarkan secara langsung oleh stasiun televisi setempat, Tve Fokus.

Angela sempat berlaga dengan dikungan PTT di Pilpres Timor Leste 2017, yang belakangan dimenangkan oleh Francisco Guterres Lú Olo. Sebelumnya, Pilpres 2012, Angela didiskualifikasi akibat kesalahan teknis administrasi.

“Kala itu ada konspirasi politik bahwa saya bukan orang Timor Leste, padahal saya asli warga negara ini,” kata Angela kepada Patrick Oktavianus Sorongan dari Suara Pemred  di Dili, Ibu Kota Timor Leste,  Kamis, 26 Agustus 2021.

Tapi untuk pilpres 2022, “Saya akan maju untuk periode pemerintahan tahun 2022 sampai 2027 dari kalangan independen”.

Selama menjadi aktivis perjuangan kemerdekaan Timor Leste, Angela pernah menjadi tahanan Pemerintah Indonesia di Dili.

Pada 1988, Angela bekerja di Institut HAM di Indonesia kemudian bergabung di Amnesty International pada 1989 sebagai Sekretaris HAM.

Mendapat Suaka di Australia

Angela pada dekade 1990-an, mendapat suaka di Australia, kemudian kuliah di University of Queensland, dan lulus dengan kualifikasi untuk ilmu politik dan kedokteran.

Sejak itu pula,  Angela bekerja di sebuah rumah sakit di Brisbane kemudian ditempatkan di Angkatan Laut Kerajaan Australia: Bekerja di atas kapal patroli yang mencegat kapal-kapal pengungsi.

Setelah Timor Leste merdeka pada 1999, Angela kembali ke negaranya,  dan memimpin  Partai Pekerja Timor atau Partai Trabalhista, yang didirikan pada 1974 oleh ayahnya, Paulo Freitas.

Pada Pilpres 2012,  Angela mencalonkan diri, tapi ditolak oleh  Mahkamah Agung Timor Leste.

Hal ini tak lepas dari situasi politik yang tersisa sejak 2004, ketika Angela kerap mengkritisi berbagai kebijakan Kay Rala Xanana Gusmao, Presiden Timor Leste ketika itu.

Karena itulah dalam Pilpres 2012, Angela menjadi korban konspirasi politik lewat berbagai tuduhan, termasuk dianggap bukan orang Timor Leste.

Angela  sekali lagi mencalonkan diri sebagai Presiden Timor Leste dalam Pilpres 2017.

Selama pilpres, pendiri  beberapa lokasi penampungan tunawisma dan yang membutuhkan di Daly River NT Australia serta beberapa rumah dan klinik di Ghana Afrika Selatan ini, menempati urutan ketujuh dalam jajak pendapat, dengan total 4.353 suara, setara dengan 0,84 persen.

Xanana Akui Kekuatan Angela

Bagi lawan-lawan politiknya, pengaruh Angela di Timor Leste hingga detik ini, cukup disegani.

Xanana mengakui sendiri bahwa Partai Trabalhista sanggup menggoyang pemerintahan  lewat kekuatan rakyat (people power), jika diinginkan oleh Angela.

Xanana adalah Perdana Menteri Timor Leste IV selama dua periode (8 Agustus 2007 – 6 Februari 2015),  dan Presiden Timor Leste I (20 Mei 2002 – 20 Mei 2007.

Pengakuan ini disampaikan oleh mantan Panglima Falintil III dan VII  ini, ketika mengkritisi tentang adanya dana abadi minyak bumi Timor Leste (Fundu Petroleu) yang mencapai 18,4 miliar dolar AS di sebuah bank di New York, AS.

Dikutip dari The Oekusi Post, Senin, 21 September 2020, yang dilansir dari  sebuah laporan trimestral Banco Central Timor-Leste (BCTL), Xanana menyatakan bahwa dana itu harus segera dicairkan oleh pemerintah.

Baca juga :  Benarkah Tommy Soeharto Siap Masuk Gelanggang?

Hal ini karena Xanana prihatin dengan perekonomian negaranya dewasa ini, yang berdampak pada kesejahteraan rakyat di negara berusia muda ini.

Motor pendiri Timor Leste ini bahkan menilai, jika dana itu didiamkan begitu saja, dan pemerintahan yang sekarang bertahan hingga satu dekade ke depan, maka hal itu bisa saja membuat semua orang (di Timor Leste) mati.

“Artinya, jika mereka  (Pemerintah Timor Leste) selama 10 tahun  terus memimpin, lebih baik kita kabur ke suatu tempat. Jika mereka memimpin 10 tahun lebih, jangan sebut kota,” tegas Xanana.

Pentingnya dana itu, menurut Xanana, juga diketahui oleh Angela. Hanya saja, tokoh kharismatis Timor Leste ini meminta supaya Angela menahan diri.

“Angela Freitas sudah diminta  tidak menurunkan people power untuk melengserkan Presiden Republik Timor Leste. Biarkan saja dia turun (sendiri),” tegas Xanana.

Cuplikan Wawancara dengan Angela Freitas

“Semangat saya untuk keadilan sosial adalah membuat perbedaan yang nyata di masyarakat, jika saya dipercayakan oleh rakyat Timor Leste sebagai pemimpin mereka,” kata Angela Freitas kepada Suara Pemred.

Petikannya:

Anda Ketiga Kali Mengikuti Pilpres Timor Leste?

Ya, setelah tahun 2012, 2017, kemudian berikutnya, tahun 2022. Saya resmi terdaftar sebagai Kandidat Calon Presiden Timor Leste.

Benarkah, pada pilpres tahun 2012, Anda dijegal oleh konspirasi.

Dalam pilpres tahun 2017, sejarah telah mencatat semuanya. Setidaknya, elektabilitas di mata rakyat menempati urutan ketujuh dalam jajak pendapat, dengan total 4.353 suara, setara dengan 0,84 persen.

Lantas, apakah rencana Anda maju lagi ke Pilpres Timor Leste tahun 2022 masih dengan Partai Trabalhista?

Saya akan maju sebagai calon kandidat indpenden, juga dengan dukung an partai-partai lain termasuk tentunya Partai Trabalhista.

Menjadi calon independen adalah pilihan yang saya anggap paling baik.

Kenapa?

Sebab, seorang presiden harus independen, supaya mampu berkomunkasi dengan semua komponen bangsa demi persatuan dan kesatuan nasional.

Seorang calon pemimpin, jika kelak terpilih, haruslah  bisa merealisasikan aspirasi rakyat.

Jadi, harus meninggalkan partai, karena kepentingan semua golongan adalah di atas segala-galanya, demi kemaslahatan rakyat.

Jadi, tak ada lagi kepentingan partai?

Ya, melainkan kepentingan semua suku, agama, ras, dan antargolongan.  Jika seorang kandidat presiden maju atas nama partai,  maka saat terpilih, maka dia, tentu saja, harus memperhatikan kepentingan partainya.

Anda maju sebagai Capres Timor Leste dari kalangan independen?

Saya siap menghadapi belasan kandidat usungan partai-partai, yang dikenal sebagai negara multipartai.

Artinya berhadapan dengan partai-partai yang memiliki ikatan historis dengan sejarah perjuangan kemerdekaaan rakyat Timor Leste?

Kita memilih yang terbaik, untuk maju di Pilpres Timor Leste 2022. Bukan lagi, kita terpaku pada ikatan sejarah dengan kemerdekaan Timor Leste. Di jaman reformasi, sejarah memang ada, tapi figur untuk memajukan lebih yang utama.

Anda yakin, di Timor Leste mengalami reformasi yang demikian?

Jangan lupakan sejarah. Semuanya menjadi reference (referensi), karena sekarang adalah zamannya reformasi.

Apa yang membuat Anda yakin?

Selama diskusi yang rutin saya lakukan dengan generasi muda terkait figur presiden ideal mereka, saya melihat bahwa pandangan kaum milenial di negara kami, adalah tampilnya seorang presiden independen.

Selain independen, apalagi?

Memiliki visi ke depan, dan juga memiliki kemampuan berkomunikasi secara efektif dengan semua golongan,  tanpa ada tendensi politis, serta juga bisa menjalin komunikasi yang baik dan kondusif dengan negara tetangga.

Kemampuan itu, yang membuat Anda yakin bisa memimpin Timor Leste dengan menjadi Presiden?

Ya, saya melihat bahwa kandidat presiden dari kalangan independen adalah penting. Sebab, Republik Timor Leste saat ini  membutuhkan seorang pemimpin yang bisa menyatukan rakyatnya, seuatu kebutuhan mendesak yang sangat penting untuk masa depan negara.

Di media negara Anda, pernah ada pernyataan dari Xanana Gusmao terkait kemampuan Anda untuk menggerakkan people power. Menurut Ada?

Baca juga :  Kata Bijak Orang Bijak

People Power ada di mana saja, dan  di negara mana saja termasuk di Timor Leste.

Kami memiliki kaum milenial, generasi muda yang memiliki kemampuan menggerakkan people power.

Mereka betul-betul patriotis, kritis, paham akan kondisi negeri tercinta mereka sekarang ini, dan juga memiliki pandangan yang global.

Memangnya Kaum Milenial Mampu Gerakkan People Power?

Rakyat Timor Leste terutama kaum milenial, dewasa ini mengharapkan kehadiran seorang pemimpin masa depan.

Pemimpin yang memiliki  wawasan kebangsaan demi pesatuan nasional, yang tujuannya tak lain untuk mensejahterakan rakyat. Jadi, urusan politik harus dikesampingkan.

Memangnya selama ini ada masalah?

Masalah yang paling krusial di Timor Lesta, adalah bagaimana memprioritaskan kemajuan ekonomi bangsa dan negara tercinta, demi kesejahteraan rakyat.

Kita utamakan rakyat sejahtera dulu, barulah kita bicara yang lain. Ini sektor utama, kemudian  pendidikan dan kesehatan.

Anda yakin, di bawah pemerintahan Anda Perekononian negara maju?

Negara maju berarti  rakyatnya sejahtera. Pemimpin haruslah tulus untuk Rakyat. Jika perekonomian suatu  negara maju, berarti rakyat sejahtera, tentu saja.

Artinya, hal ini bisa dilakukan oleh seorang pemimpin?

Benar, jika berbagai kebijakan dan keputusannya bersifat independen, benar-benar demi kepentingan nasional sebagai harga mati di mana kepentingan rakyat, bangsa dan negara  adalah di atas segala-galanya!

Jadi, perekonomian Timor Leste dalam beberapa tahun terakhir dalam kondisi yang sulit?

Perekonomian berusaha bangkit sebagai dampak krisis politik pasca Pemilihan Presiden 2017, dan masalah-masalah lainnya.

Belum lagi dengan terjadinya krisis ekonomi , sebagai dampak pandemi Covid-19 sejak tahun 2029, disusul keprihatinan akibat kemunculan varian virus Delta.

Berbagai pembatasan dilakukan oleh otoritas terkait, demi pencegahan penularan Covid-19, apalagi ditambah cepatnya penularan Delta,  sehingga benar-benar memukul perekonomian negara kami.

Tapi, kita juga jangan terlalu panik menghadapi pandemi ini. Faktanya, ketika kita harus hidup bersama Covid-19, apa boleh buat.

Ikuti  saja protokol kesehatan, dengan tetap menjalankan tugas dan kewajiban sebagai warga negara. Sebab,  jika kita melarang total aktivitas  rakyat,  maka akan berakibat buruk sekali.

Bagaimana Anda melihat hubungan bilateral selama ini antara Pemerintah Indonesia dan Timor Leste, terutama di era Presiden Indonesia, Joko Widodo?

Selama ini, sangat baik.

Walaupun kita memang memiliki sejarah masa lalu. Tapi, semuanya sudah berlalu, tinggal bagaimana ke depan kita terus melanjutkan,  dan meningkatkan suatu rekonsiliasi, agar bisa mempererat hubungan bilateral yang saling menguntungkan.

Adakah program Pemerintah Indonesia terkait kepentingan langsung rakyat yang menarik perhatian Anda?

Banyak program yang baik dari pemerintah Anda, Indonesia. Termasuk di bidang agrikultur. Bidang ini benar-benar dikembangkan di Indonesia, dan layak dicontoh, karena langsung menyentuh kepentingan rakyat.

Jika rakyat sejahtera  karena pemimpin negara sangat tulus menyayangi mereka, maka rakyat pasti akan serta merta berpartisipasi tulus dalam  pembangunan nasional.

Sebagai suatu negara yang masih berusia muda, Timor Leste tentu saja tak akan lepas dari dampak persaingan geopolitik antara Amerika Serikat dan China. kaitannya itu, bagaimana politik luar negeri Timor Leste jika kelak Anda menjabat presiden?

Kebijakan politik luar negeri yang bebas dan aktif, adalah pilihan yang paling baik.

Artinya, Timor Leste mengambil peran dalam berbagai masalah regional, sesuai ukuran dan lokasinya, namun menghindari keterlibatan dalam konflik di antara kekuatan-kekuatan besar dunia.

Yang penting apa?

Komunikasi diplomatik internasional terjalin baik,  termasuk dengan China, dan juga Amerika Serikat.

Tentu saja, jika kelak Timor Leste sudah menjadi anggota ASEAN (Perhimpunan Negara-negara Asia Tenggara), maka politik  luar negeri kami haruslah menyesuaikaikan pula dengan  visi- misi ASEAN itu sendiri.

Timor Leste sendiri baru keluar dari post Covid-19. Karena itu, kerjasama dengan negara-negara lain termasuk dengan Amerika Serikat dan China, tentunya atas prinsip win-win situation. Politik memang ada take and give.

Jadi, kita harus melihat dampak ke depan dari suatu perjanjian dengan negara lain?

Baca juga :  Aksi Pahlawan di Bulan November, Warga The Castilla BSD City Berbondong Donor Darah

Ya, umpamanya terkait pinjaman luar negeri. Jangan sampai kita terlibat dalam pinjaman-pinjaman luar negeri, yang hanya akan merugikan generasi yang akan datang, dan hal ini bisa kita ambil pelajaran dari beberapa negara .

By the way, andai Anda terpilih sebagai Presiden Timor Leste, langkah-langkah apa saja yang harus Anda lakukan selama 100 hari pertama pemerintahan?

Pertama, membubarkan parlemen, karena pembentukan parlemen yang sekarang,  tidak memenuhi persyaratan,  tidak sesuai dengan Konstitusi Republik Demokratik Timor Leste.

Kedua, pemerintahan saya akan membentuk pemerintahan transisi selama satu tahun ke depan dengan sejumlah agenda.

Terutama agenda untk menormalisasi roda pemerintahan terkait persiapan pemilu legislatif,  supaya bisa dilaksanakan dengan suasana damai,  dan kondusif.

***

Penulis : Patrick W Oktavianus Sorongan Editor:Beritasenator.com

 ​​​​​

Biodata

Nama: Angela Freitas

Jabatan: Presiden PTT (PARTIDO TRABALHISTA TIMORENSE), alamat: TRAVESSA DE BEFONTE NO.06 BAIRRO FORMOSA TIMOR TIMUR

+67077449644

Pencapaian :

  • Lulus dengan gelar kelas satu dari Universitas Queensland
  • Mendirikan beberapa tempat penampungan untuk tunawisma dan yang membutuhkan di Daly River NT Australia
  • Mendirikan beberapa rumah dan klinik di Ghana Afrika Selatan
  • Layanan dokter Royal Flying Australia ke beberapa negara di dunia.

 Pendidikan:

1995-1996 MSc Kebijakan & Manajemen Publik

 Nilai yang dicapai: ( 68 )

Modul yang relevan:

  • Organisasi & Manajemen Pelayanan Publik
  • Ekonomi Pelayanan Publik
  • Proses Kebijakan

1992-1995 BSC (Hons) Ekonomi

Nilai yang diraih :

  • Metode Kuantitatif dalam Ilmu Ekonomi
  • Sejarah Ekonomi Inggris
  • Tenaga kerja
  • Analisis Politik Modern
  • Hubungan Internasional

Lulusan Ilmu Politik Universitas Queensland

Lulusan di Praktisi Medis Universitas Queensland

 Pekerjaan dan Pengalaman Kerja

  • -2006: Presiden saat ini (Partai Trabalhista) Timor Leste
  • -2000-2005: Wakil Presiden (Partai Trabalhista) Timor Leste

Partai Buruh Timor Timur :

Berpartisipasi dalam penetapan kebijakan Partai untuk memberikan landasan yang kuat bagi pertumbuhan, perkembangan, dan kemakmuran masa depan negara yang baru muncul ini.

  • 2005-2017: Menjadi penghubung untuk Timor Leste dan Departemen Hubungan Asia
  • 2000-2018: Menjadi penghubung untuk kepentingan pelayaran Timor Leste dan  Singapura
  • 2018:  Menjadi penghubung Timor Leste dan Kamar Dagang China
  • 2017-2022 : Nominasi Pemilihan Calon Presiden oleh Partai Buruh Timor (Partido Trabalhista Timorense) dan akar rumput.
  • 2000-2001 Anggota Parlemen (Dewan Nasional) Timor Leste

Di Pemerintahan Transisi Timor Leste

  • -Ikut menyusun undang-undang pemerintah dengan fokus melindungi kelangsungan ekonomi dan kesejahteraan sosial negara di masa depan
  • -Penasehat Menteri Koordinator Bidang Perekonomian 2020
  • -1998 Chief Liason Officer JAKARTA, Lembaga Hak Asasi Manusia Indonesia
  • -1997-1998 Petugas Medis Brisbane, QLD
  • Rumah Sakit Mater Misericordi dan Rumah Sakit Royal Brisbane
  • -1998-1999 Kepala Penasihat Ekonomi untuk Industri Maritim
  • -1995 Petugas Medis/Penerjemah Darwin, Angkatan Laut Australia NT
  • -Agen Konservasi Alam Australia
  • -Kebijakan Penasihat Senior Internasional untuk Pengacara
  • -1997-1998 Kepala Penasihat Koordinator Kebijakan, Perencanaan & Kemitraan di Collin McDonald QC Barrister
  • -1993-1994 Konselor Narkoba dan Alkohol DALY RIVER, NT Catholic Mission

Upaya Tugas utama:

  • Meningkatkan keselamatan dan kualitas hidup penduduk di daerah pemilihan saya
  • Berhubungan dengan petugas setempat untuk mengatasi masalah yang mempengaruhi masyarakat, seperti perumahan, layanan sosial, sekolah, lingkungan dan transportasi
  • Mengunjungi warga, menanyakan masalah mereka dan menawarkan solusi

#

  • 1990 Manajer JAKARTA, Indonesia Yayasan Kayu
  • 1989 Sekretaris Hak Asasi Manusia dan Amnesty International JAKARTA, Indonesia

 

Pendidikan

Universitas : Lulusan PhD Ilmu Politik Lulus sebagai Praktisi Medis

Bahasa yang dikuasai: Inggris, Portugis, Tetun, Indonesia

 Kualitas pribadi

  • Bertekad
  • Berdedikasi
  • Energik dan Antusias

 Kemampuan:

  • Keterampilan komunikasi yang sangat baik
  • Keterampilan menulis dan percakapan yang baik
  • Mampu menulis laporan dan menyelesaikan yang terkait dengan dokumen apa pun
  • Tingkat pemahaman yang tinggi tentang terminologi politik dan medis dalam beberapa bahasa
  • Kemampuan untuk berbicara dengan nyaman dengan orang-orang dari latar belakang budaya dan bahasa yang sangat beragam
  • Berhubungan dengan belas kasih kepada orang-orang dalam keadaan sulit.

Tinggalkan Balasan