
MATRANEWS.id — Angga Raka Prabowo: Dari Sekretaris Pribadi ke Pengendali Komunikasi Pemerintah
Di antara wajah-wajah muda yang menonjol di lingkar kekuasaan, nama Angga Raka Prabowo muncul dengan cerita yang tak biasa. Nama “Prabowo” di belakang namanya kerap menimbulkan spekulasi: apakah ia memiliki hubungan darah dengan Presiden Prabowo Subianto?
“Enggak ada hubungan darah,” ujar Angga suatu sore di kantornya, sambil tersenyum. “Nama itu pemberian ibu saya, almarhumah Raden Roro Oky Endang, yang sangat mengagumi Pak Prabowo.”
Kekaguman itu bukan hal sepele. Sang ibu, perempuan keturunan bangsawan Jawa, menaruh respek yang besar pada sosok militer yang tegas itu, hingga memutuskan memberi nama “Prabowo” kepada anak bungsunya.
“Gue lahir dengan nama Prabowo karena almarhum ibu nge-fans banget sama Pak Prabowo,” kenang Angga, pria kelahiran 8 September 1989, yang kini menjadi Kepala Badan Komunikasi Pemerintah (BKP).
Tiga Hari Sebelum Kepergian
Kisah tentang sang ibu selalu menjadi bagian paling emosional dalam hidup Angga. Oky Endang wafat pada 29 Januari 2010 setelah berjuang melawan kanker.
“Tiga hari sebelum beliau meninggal, tiba-tiba sadar dari koma,” tutur Angga pelan. “Dia bangunin gue, minta maaf enggak bisa datang ke wisuda. Itu rasanya… hancur.”
Sebelum berpulang, ibunya sempat berpesan — sesuatu yang kini terasa seperti nubuat.
“Dek, nanti Pak Prabowo jadi Presiden,” kata ibunya. Kalimat sederhana itu baru menemukan maknanya pada 14 Februari 2024, ketika Prabowo Subianto bersama Gibran Rakabuming Raka memenangkan pemilihan presiden.
Jejak Politik dari Gerindra ke Istana
Angga tumbuh dengan semangat kerja keras dan disiplin. Lulusan Hubungan Internasional Universitas Jayabaya ini memulai karier politik sejak Gerindra berdiri pada 2008.
Ia dikenal aktif di bidang komunikasi, menjadi bagian dari tim media partai sejak 2012, dan perlahan membangun reputasi sebagai penggerak strategi digital dan komunikasi publik.
Pada 2014, namanya mulai dikenal luas setelah dipercaya menjadi Sekretaris Pribadi Prabowo Subianto.
Dari ruang-ruang rapat, perjalanan kampanye, hingga detik-detik Pilpres, Angga menjadi saksi sekaligus penjaga komunikasi sang ketua umum.
“Bekerja dengan Pak Prabowo itu bukan cuma soal loyalitas, tapi soal memahami visi besar tentang Indonesia,” ujarnya.
Peran itu membawanya menapaki jenjang lebih tinggi: Wakil Sekretaris Jenderal Partai Gerindra dan Ketua Badan Komunikasi. Di Pilpres 2024, ia menjadi Direktur Media Kampanye Nasional, otak di balik strategi komunikasi digital pasangan Prabowo–Gibran yang dikenal agresif namun tetap terkendali.
Dari Media hingga Pemerintahan
Di luar dunia politik, Angga juga sempat meniti karier di dunia korporasi dan media. Ia pernah menjadi CEO Independent Observer, media berbahasa Inggris, serta menjabat sebagai Komisaris PT Teknologi Militer Indonesia (2021) dan Komisaris Utama PT Telkom Indonesia Tbk.
Kiprahnya diakui publik. Tahun 2025, Fortune Indonesia menobatkannya sebagai salah satu dari “40 Under 40”—tokoh muda paling berpengaruh di negeri ini. Presiden Prabowo pun menganugerahinya Bintang Mahaputera Pratama, sebuah penghormatan atas dedikasi di bidang komunikasi publik.
Pada 19 Agustus 2024, Angga resmi dilantik sebagai Wakil Menteri Komunikasi dan Informatika, sebelum akhirnya, dalam reshuffle kabinet terbaru, ditunjuk untuk memimpin Badan Komunikasi Pemerintah (BKP) — lembaga yang kini menjadi pusat pengendali arus informasi pemerintah.
“Ini bukan badan baru,” tegasnya. “Tapi transformasi dari PCO (Presidential Communication Office). Tugas kita memastikan seluruh program Presiden tersampaikan dengan baik kepada publik.”
Sosok di Balik Jabatan
Di balik jabatan dan pencapaian, Angga dikenal sebagai sosok keluarga yang hangat. Ia menikah dengan Wulandari Indri dan dikaruniai tiga anak. Dalam salah satu momen paling penting dalam hidupnya, Prabowo Subianto hadir sebagai saksi pernikahan—sebuah simbol kedekatan emosional yang tulus.
“Bagi saya, komunikasi bukan cuma soal pesan dan media,” kata Angga. “Tapi tentang kepercayaan. Tentang menyambungkan pemerintah dan rakyat dengan cara yang jujur dan efektif.”
Nama yang Menjadi Takdir
Nama “Prabowo” di belakang Angga Raka bukan sekadar kebetulan, melainkan takdir yang perlahan menuntunnya. Dari anak seorang ibu yang mengagumi Prabowo, kini ia menjadi tangan kanan sang presiden dalam menjaga komunikasi negara.
Dan, seperti pesan terakhir sang ibu, jalan hidup Angga seakan memang sudah ditulis sejak lama — di antara doa, dedikasi, dan kesetiaan.
BACA JUGA: majalah MATRA edisi OKTOBER 2025, Klik ini








