MATRANEWS.id — “Jangan meragukan komitmen saya dalam UMKM,” kata Joko Widodo menanggapi pertanyaan Ketua Umum Kadin Indonesia Rosan Perkasa Roeslani.
Pertanyaan mengenai komitmen Pemerintah, kepada pengembangan usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) yang berperan besar dalam perekonomian Indonesia. Itu terjadi setahun yang lalu.
“Saya ini, alumni UMKM, keluarga saya juga masuk dalam kategori UMKM,” kata Joko Widodo.
Ia menyebutkan usaha anak-anaknya juga masuk kategori UMKM yaitu jualan martabak, jualan pisang goreng.
“Kita tahu kontribusi UMKM sangat signifikan, ada sekitar 62 juta unit UMKM dan mempekerjakan 116 juta orang, jumlah jumlah sangat besar, artinya mayoritas atau lebih dari 80 peran tenaga kerja Indonesia berada di sektor UMKM, ” katanya.
Bahkan, Lanjut Kepala Negara, kontribusi UMKM pada PDB Indonesia mencapai 60 persen sehingga pemerintah menegaskan komitmen berpihak kepada UMKM.
Menurut dia, pemerintah juga sudah menurunkan bunga kredit usaha rakyat (KUR) dari 24 persen menjadi 7 persen. Sementara PPh untuk pelaku UMKM juga turun dari satu persen menjadi 0,5 persen.
Presiden mengatakan tidak ada masalah yang mengenai tax holiday dan devisa hasil ekspor. Ada periode, ramai di media, pemerintah memperbarui Paket Kebijakan Ekonomi ke-16.
Sebelumnya disebut dalam kebijakan itu, ada 54 bidang usaha yang boleh 100% menggunakan penanaman modal asing (PMA) alias dibebaskan dari daftar negatif investasi (DNI).
Joko Widodo atau Jokowi meluncurkan paket kebijakan ekonomi ke-16. Dalam salah satu paket kebijakan ini, pemerintah memberikan relaksasi berupa pelepasan daftar negatif investasi (DNI).
Relaksasi DNI lewat Peraturan Presiden (Perpres) No 44 Tahun 2016 tentang Daftar Bidang Usaha yang Tertutup dan Daftar Bidang Usaha yang Terbuka dengan Persyaratan di Bidang Penanaman Modal.