Mau Berotot? Pegang Aku Aja

MATRANEWS.id — Seperti biasa, pergi ke Mall Citos yang sepelemparan batu dari rumah pria yang satu ini, bagian dari kegiatan jika ada yang mengajak ketemuan ngopi-ngopi. Atau malah, “Saya hanya menghilangkan stres, jalan-jalan olahraga di mall, kemudian makan es krim.”

Asri Hadi memberi kesaksian. Suatu kali, “Perempuan muda itu melihat saya, menatap, kemudian tersenyum. Tak hanya yang cantik dan milenial, kakak atau adik yang melihat saya, tiba-tiba tersenyum. ”

“Wah jadi geer juga. Mulai terbayang, penuh khayal, kenapa yang menatap tubuh saya, jadi begitu bersahabat.”

Baru satu kali, Asri Hadi menjadi geli sendiri. Tatkala, diledek oleh beberapa rekannya, saat duduk kongkow di sebuah kafe.

Rekan-rekan yang merupakan owner dari media digital, yang tergabung dalam Asosiasi Media Digital Indonesia (AMDI) membuatnya terkesiap.

“Wah, gimana enggak pada ibu-ibu dan perempuan cantik senyum. Di Kausnya, elo itu loh, ada tulisan yang menarik: Mau Berotot? Pegang Aku Aja.”

Kocak, seru, ya itulah yang terjadi. Mungkin, mereka pada mau pegang ya? Ha-ha-ha.

Kita ingat, masa di saat Pandemi Covid-19 yang memunculkan banyak kekhawatiran untuk semua orang. Ya, banyak orang mengalami stres dan depresi karena perubahan yang tiba-tiba dalam kehidupan sehari-hari.

Seiring berjalannya waktu, stres tersebut mungkin sudah tidak lagi dialami. Namun, beberapa orang justru mengalami stres baru karena kondisi pandemi yang tak kunjung usai.

Apakah Anda salah satunya?

Jika iya, tak apa-apa. Itu adalah emosi yang wajar dirasakan di tengah ketidakpastian ini.

Tak perlu juga membayangkan kehidupan di bulan mendatang, tahun mendatang, atau masa depan yang lebih jauh.

Karena mungkin ini membuat kita menjadi lebih stres dan berpikir secara berlebihan alias overthinking.

Buatlah Kita Fokus Pada Masa Kini

Jadilah Anda orang yang ramah. Berhenti membandingkan-bandingkan ini dan itu. Sejatinya, pandemi membuat kita semua memiliki banyak rutinitas baru.

Seperti membiasakan diri menggunakan masker hampir di semua tempat, rajin mencuci tangan dan memakai hand sanitizer, bekerja dari rumah.

Hingga kita pun, menemukan cara-cara baru untuk terhubung dengan keluarga dan teman dari jarak jauh.

Mengubah kebiasaan-kebiasaan lama menjadi kebiasaan baru. New Era.

Jadi, berikan otakmu waktu istirahat dengan menjadikannya sebuah rutinitas, sesuai yang kita bisa.

Misalnya, dengan tetap menggunakan masker di dalam mobil, agar tidak perlu mencari-carinya ketika keluar dari mobil.

Tak Perlu Masuk Dalam Jejalan Info

Banyak lapangan kerja tutup atau bahkan bangkrut. Serta aturan pemerintah yang menerapkan Work From Home tentunya memberi dampak yang cukup signifikan.

Jika itu menjadi baper, kata anak sekarang, khawatir yang berlebihan bisa berdampak ke dalam kejiwaan seseorang atau biasa disebut dengan stress.

Tak bisa dipungkiri, hal ini dipengaruhi oleh kecanggihan teknologi 5.0. informasi melimpah bisa diakses oleh siapapun serta kapanpun. Sulit untuk menyaring antara fakta dan hoax.

Kelebihan informasi adalah situasi ketika individu disajikan sejumlah besar informasi di media sosial yang melebihi kapasitas yang dapat mereka proses.

Informasi atau berita yang sifatnya overload akan memberi dampak yang cukup serius terhadap psikologis.

Perasaan khawatir, was-was, serta merasa terancam akan kesehatan dan keadaannya.

Setiap hari seseorang akan berpikir sebanyak 50.000-70.000 kali yang dipengaruhi oleh informasi yang mereka peroleh.

Contohnya, adalah saat mendengar informasi menyenangkan, orang tersebut pun akan lebih bahagia.

Sama halnya saat memikirkan hal yang menyedihkan atau membuat khawatir akan membuat stres.

Salah satu cara untuk mengatasi stres tersebut adalah dengan menumbuhkan jiwa kita.

Menganggap pandemi sebagai suatu proses yang akan membuat kita berkembang dan jauh lebih kuat daripada sebelumnya.

Kiat Mengatasi

Tatkala mengalami serangan stres langkah Anda selanjutnya adalah: istirahat sejenak. Sebab, stres membuat Anda tidak bisa berpikir jernih atau lurus.

Istirahat sekitar 5-15 menit bisa menyegarkan kembali pikiran Anda. Yang tadinya kalut kini bisa mengalir lagi.

Ibarat handset yang sempat “hang”, setelah di “re-set” maka kerjanya bisa kembali normal. Saat istirahat lakukan tarik nafas dalam-dalam berkali-kali. Menyegarkan.

Rajin berolahraga. Olahraga terbukti dapat mengurangi stres. Olahraga mengeluarkan hormon-hormon yang diperlukan agar terjadi keseimbangan dalam metabolisme tubuh.

Keseimbangan ini berpengaruh pada kondisi mental dan emosional seseorang.

Olahraga (fisik) ternyata dapat menyegarkan mental state. Ada semboyan “Mens sana in corpore sano” (A sound mind in a healthy body – dalam tubuh sehat terdapat pikiran sehat).

Musik tenang. Bila memiliki perangkat macam iPod, gunakanlah semaksimal mungkin.

Dengan alat ini musik bisa didengarkan kapan saja, di mana saja, tanpa mengganggu kerja Anda.

Pilihlah musik yang menenangkan hati dan pikiran Anda. Musik mana yang  cocok dengan Anda memang bisa macam-macam.

Untuk meraih ketenangan hati banyak  orang berpendapat musik yang tepat adalah dari aliran klasik, religius, atau smooth jazz.

Pilihan di tangan (atau hati) Anda. Yang penting tenang, santai, dan tidak stres.

Jangan lupa berdoa, konsep berserah dan bersyukur. Jangan lupa Whatsapps saya, sebagai bagian dari silaturahmi, salam sehat.

#Asri Hadi adalah Pemimpin Redaksi, Bendahara Asosiasi Media Digital Indonesia yang juga aktivis anti narkoba. Coach Asri Hadi, Public Watch Integrity.

BACA JUGA: majalah MATRA edisi Januari 2023, Klik ini

Tinggalkan Balasan