Kolom  

Hal-hal yang Harus dan Tidak Boleh Dilakukan dalam Menulis Siaran Pers

Hal-hal yang Harus dan Tidak Boleh Dilakukan dalam Menulis Siaran Pers

MATRANEWS.ID – Menulis siaran pers adalah salah satu cara yang sangat efektif untuk menarik perhatian jurnalis dan editor, jika dilakukan dengan tepat.

Dengan siaran pers yang baik, peluang untuk mendapatkan liputan media menjadi lebih besar.

Namun, menulis siaran pers tidak bisa sembarangan. Ada aturan-aturan tertentu yang perlu diperhatikan agar siaran pers Anda dapat mencapai tujuan yang diinginkan.

Tips Menulis Siaran Pers yang Efektif

  1. Buat Singkat dan Jelas

Ketika menulis siaran pers, usahakan untuk menyampaikan pesan dengan singkat dan jelas.

Informasi utama harus langsung terlihat tanpa banyak basa-basi.

Mengapa? Karena jurnalis dan editor tidak punya banyak waktu untuk membaca teks panjang yang penuh dengan informasi tidak relevan.

Fokuskan pada hal-hal penting yang ingin disampaikan dan hindari penggunaan istilah teknis atau jargon yang bisa membingungkan pembaca.

Kalimat yang singkat dan mudah dipahami akan membuat siaran pers Anda lebih efektif. Periksa kembali draf siaran pers Anda dan hapus detail yang tidak menambah nilai bagi pesan utama.

Ingat, semakin jelas dan langsung poin yang disampaikan, semakin besar kemungkinan siaran pers Anda diperhatikan.

  1. Tulis Judul yang Menarik

Judul adalah komponen pertama yang akan dilihat jurnalis.

Pastikan judul siaran pers Anda menarik perhatian, singkat, dan merangkum inti dari berita yang ingin disampaikan.

Sebuah judul yang baik harus membuat pembaca ingin mengetahui lebih banyak tentang cerita yang Anda tulis.

Gunakan kalimat aktif dan kata kerja yang kuat untuk meningkatkan daya tarik judul.

Hindari permainan kata yang mungkin disalahpahami atau justru membuat pesan menjadi kabur.

Pastikan judul juga mencerminkan informasi yang relevan dan layak diberitakan, sehingga jurnalis langsung mengerti pentingnya siaran pers Anda.

  1. Letakkan Informasi Utama di Awal

Dalam menulis siaran pers, gunakan prinsip “piramida terbalik”.

Artinya, letakkan informasi yang paling penting di bagian awal. Mulailah dengan paragraf pembuka yang menjawab pertanyaan dasar: siapa, apa, kapan, di mana, mengapa, dan bagaimana.

Baca juga :  Menjadi Pemimpin Polri yang Baik, Sebuah Perenungan

Jurnalis seringkali hanya membaca bagian awal siaran pers, jadi pastikan inti dari berita Anda disampaikan dengan jelas di awal.

Selanjutnya, Anda bisa memberikan detail pendukung dan informasi latar belakang di bagian bawah.

Namun, pastikan poin-poin terpenting selalu berada di bagian atas.

Jika jurnalis tidak membaca seluruh isi siaran pers, setidaknya mereka telah mendapatkan informasi utama yang ingin Anda sampaikan.

  1. Sertakan Kutipan yang Menambah Nilai

Kutipan dari tokoh yang relevan bisa membuat siaran pers Anda lebih hidup dan menarik.

Kutipan ini dapat memberikan perspektif tambahan dan membantu jurnalis memahami dampak atau pentingnya berita Anda.

Kutipan bisa berasal dari pimpinan perusahaan, pakar industri, atau pihak yang terlibat langsung dalam berita tersebut.

Pastikan kutipan yang Anda sertakan tidak terlalu panjang dan bersifat langsung.

Berikan atribusi yang jelas dengan mencantumkan nama, jabatan, dan organisasi dari orang yang memberikan kutipan.

Dengan menempatkan kutipan di tempat yang tepat, Anda bisa membuat cerita lebih dinamis dan mudah dicerna.

  1. Sertakan Informasi Kontak yang Jelas

Jangan lupa untuk menyertakan informasi kontak di akhir siaran pers.

Pastikan jurnalis dapat dengan mudah menghubungi Anda atau perwakilan yang relevan untuk informasi lebih lanjut atau wawancara.

Cantumkan nama lengkap, jabatan, nomor telepon, dan alamat email.

Jika memungkinkan, berikan nomor kontak langsung agar jurnalis bisa lebih cepat menjangkau pihak yang dituju.

Ini menunjukkan kesiapan Anda untuk berkolaborasi dan memberikan informasi tambahan, yang pada akhirnya dapat meningkatkan peluang liputan media.

  1. Periksa Tata Bahasa dan Ejaan

Sebelum mengirim siaran pers, pastikan untuk memeriksa ulang ejaan dan tata bahasa.

Kesalahan kecil dalam penulisan bisa membuat siaran pers Anda terlihat tidak profesional.

Baca juga :  Sketsa Rem Oleh: N Riantiarno

Luangkan waktu untuk membaca ulang seluruh teks, dan jika perlu, minta orang lain untuk memeriksa apakah ada kesalahan yang terlewat.

Gunakan alat bantu pengecekan ejaan dan tata bahasa, tapi jangan sepenuhnya bergantung padanya.

Pandangan segar dari orang lain sering kali dapat membantu menemukan kesalahan yang Anda abaikan.

Siaran pers yang bebas dari kesalahan menunjukkan bahwa Anda memperhatikan detail dan serius dalam menyampaikan pesan Anda.

  1. Jaga Panjang Siaran Pers di Bawah 500 Kata

Agar siaran pers Anda tetap efisien dan mudah dibaca, usahakan panjangnya tidak lebih dari 500 kata.

Ini akan memudahkan jurnalis untuk membaca dan memahami informasi yang Anda sampaikan.

Pilih informasi yang paling relevan dan hindari detail yang tidak perlu.

Gunakan paragraf singkat dan poin-poin untuk memecah teks sehingga lebih mudah dibaca.

Jika Anda merasa siaran pers Anda terlalu panjang, tinjau kembali dan lihat bagian mana yang bisa disederhanakan atau dihapus.

Tujuannya adalah untuk memberikan gambaran yang jelas tanpa membuat pembaca merasa terbebani.

Hal yang Boleh Dilakukan dalam Menulis Siaran Pers

  1. Gunakan Hyperlink

Saat ini, banyak jurnalis mengandalkan informasi digital, jadi menambahkan hyperlink di siaran pers Anda adalah ide yang baik.

Sertakan URL menuju situs web atau halaman terkait agar jurnalis bisa dengan mudah menemukan informasi tambahan yang mereka butuhkan.

Dengan menambahkan hyperlink, Anda juga meningkatkan peluang agar siaran pers Anda lebih banyak dibaca, karena jurnalis dapat langsung terhubung ke sumber informasi yang relevan.

  1. Pertimbangkan SEO

Dalam era digital, SEO (Search Engine Optimization) juga memainkan peran penting dalam penulisan siaran pers.

Pastikan Anda menggunakan kata kunci yang relevan sehingga siaran pers Anda lebih mudah ditemukan di mesin pencari seperti Google.

Gunakan kata kunci yang relevan dengan topik yang dibahas, tapi jangan berlebihan.

Baca juga :  Rahasia di Balik Fenomena Ani Ani, Sugar Daddy, dan Gaya Hidup Mewah: Strategi Hidup atau Perangkap Sosial?

Tujuan utama adalah membuat siaran pers Anda tetap terbaca dengan baik, sambil meningkatkan visibilitasnya secara online.

Hal yang Tidak Boleh Dilakukan dalam Menulis Siaran Pers

  1. Jangan Kirim Tepat Sebelum Liburan

Mengirim siaran pers tepat sebelum liburan besar bisa menjadi kesalahan besar.

Jurnalis cenderung menerima banyak siaran pers sebelum liburan, sehingga peluang siaran pers Anda dibaca atau diperhatikan akan berkurang.

Sebaiknya, kirim siaran pers Anda pada waktu yang lebih tepat, misalnya di tengah minggu atau sebelum akhir pekan.

  1. Jangan Gunakan Bahasa Gaul

Hindari penggunaan bahasa gaul atau istilah yang tidak profesional dalam siaran pers Anda.

Bahasa yang tidak formal bisa membuat pesan Anda terlihat kurang serius dan tidak profesional di mata jurnalis.

Gunakan bahasa yang umum dan formal agar pesan Anda lebih mudah diterima oleh berbagai kalangan.

  1. Jangan Abaikan Target Audiens

Ketika menyusun siaran pers, pastikan Anda menargetkan audiens yang tepat, terutama jurnalis yang fokus pada topik yang relevan.

Mengirim siaran pers ke audiens yang salah bisa membuat pesan Anda diabaikan.

Lakukan riset sebelumnya dan cari tahu jurnalis atau media yang sesuai dengan berita Anda. Ini akan meningkatkan peluang siaran pers Anda diliput oleh outlet media yang tepat.

Menulis siaran pers yang efektif memerlukan perhatian pada detail, format yang jelas, dan strategi distribusi yang tepat.

Dengan menjaga siaran pers tetap singkat, jelas, dan menarik, Anda bisa memastikan bahwa jurnalis dapat dengan cepat memahami pesan utama yang ingin Anda sampaikan.

Judul yang kuat, penggunaan kutipan yang tepat, serta informasi kontak yang jelas adalah beberapa elemen penting yang perlu diperhatikan.

Jangan lupa untuk memperbaiki kesalahan tata bahasa, menjaga panjang siaran pers di bawah 500 kata, dan mempertimbangkan SEO agar siaran pers Anda lebih mudah ditemukan.

Tinggalkan Balasan