Repost WA Group Motivation Daily 1#

Repost WA Group Motivation Daily 1#

MATRANEWS.id — Simon Oliver Sinek adalah juga penulis buku “Star With Why: How Great Leaders Inspire Everyone to Take Action”.

Simon Sinek membagikan hasil observasinya menjadi “5 Rules of Success”, lima aturan untuk masa depan kehidupan kaum muda seperti yang dirangkum dalam channel Motivation Madness.

Kelima aturan tersebut memberikan kita suatu pandangan dan sikap untuk menghadapi lika-liku hidup kita bahkan mungkin bermimpi dan merencanakan langkah-langkah kita di masa depan.

1.Bagaimana Mengejar Tujuan

Simon mengawali dengan cerita saat berolahraga lari di sentral park bersama temannya, mereka biasanya mendapat sesuatu yang gratis oleh penyelenggara.

Ia lalu mengajak temannya untuk mengambil sesuatu itu, tapi temannya selalu beralasan karena antrian yang cukup panjang.

Dari sini, ia belajar satu hal. Dalam mengejar sebuah tujuan, ada dua pandangan manusia. Pertama, mereka yang melihat rintangan.

Dan kedua, mereka yang hanya melihat tujuan. Orang yang melihat rintangan, akan merasa malas untuk menggapai tujuan, sementara orang yang melihat tujuan, akan berusaha meski melewati banyak rintangan.

The rule is, kamu tidak bisa memaksa orang lain untuk melihat tujuan mereka, tapi kamu bisa mengendalikan dirimu untuk mencapai tujuanmu. Dengan caramu sendiri.

2.Bagaimana Melihat Masalah dan Tanggung jawab

Terkadang, sebuah masalah yang terjadi pada dirimu, tidak selalu berasal dari luar. Kamu lah masalah tersebut, tapi kamu tidak menyadarinya.

Baca juga :  Jamu Ditetapkan Sebagai Warisan Budaya oleh UNESCO, Benarkah?

Tanpa berpikir panjang, kamu menyalahi keadaan, mengutuk Tuhan dan bahkan mengambil jalan negative yang merugikan dirimu sendiri.

Padahal, kalau kamu mau berpikir jernih dan melihat kembali dirimu, kamu akan menemukan masalahmu.

Bertanyalah pada dirimu, kenapa kamu melakukan kesalahan, bagaimana kamu mengatasi kesalahan itu, dan apa yang harus kamu evaluasi atas masalahmu. Lalu bertanggung jawab atas masalahmu sendiri.

Kamu bisa menerima pujian orang lain, tapi kenapa kamu tidak bisa menerima masalahmu sendiri dan bertanggung jawab atas masalah itu?

Lakukan itu dengan seimbang, dan bertanggung jawablah. Karena hanya kamu yang tahu masalahmu.

3.Peduli pada Sesama

Tentu kamu sudah tahu, bahwa sebuah tujuan yang dilakukan dengan kerjasama akan memudahkan dirimu sendiri dan orang lain untuk mencapai tujuan tersebut.

Menyadari bahwa kita punya keterbatasan adalah seni paling ampuh untuk tetap rendah hati.

Dengan begitu, kamu membutuhkan orang lain, dan sebelum kamu mendapatkan sikap peduli dari orang lain, pedulilah dulu pada orang-orang di sekitarmu.

Kalau kamu menemukan dirimu dikalahkan pada kelebihan secara fisik dan intelektual, selami dirimu dalam-dalam dan temukan energy rasa peduli.

Ungguli mereka dalam hal kepedulian, karena mereka yang menjadi hebat tidak melulu tentang kecerdasan dan goodlooking tapi juga soal seberapa jauh kamu saling peduli untuk saling membantu satu sama lain. Itu aturan nomor tiga.

Baca juga :  12 Outlet Holywings Ijinnya Dicabut Anies, Apakah Bisa Buka Kembali di Jakarta?

4.Mendengar Sebelum Berbicara

Simon, memulai pelajaran ini dengan studi kasus Nelson Mandela yang dianggap sebagai pemimpin paling hebat secara umum.

Ketika ditanya bagaimana bisa?

Nelson mengatakan, ia belajar dari ayahnya. Ayahnya adalah seorang kepala suku, setiap pertemuan kepala suku, ada dua hal yang ia ingat dari ayahnya.

Pertama, membiarkan orang lain berbicara lebih dulu. Kedua, ayahnya berbicara paling terakhir.

Pelajarannya, kamu perlu mendengar pendapat orang lain lebih dulu sebelum kamu berbicara.

Ini akan menguntungkanmu dalam dua hal, pertama; mereka merasa didengarkan. Kedua; kamu bisa mendapatkan manfaat dari apa yang mereka katakan.

Maka ketika kamu sudah mendengarnya dan setuju, jangan menganggukan kepala. Dan ketika kamu tidak setuju, jangan menggelengkan kepala.

Cukup terima semua pendapat itu dan yang harus kamu lakukan adalah bertanya, kenapa pendapat itu bisa keluar?

Agar kamu bisa memahami mereka. Baru lah mulai berbicara.

Jadi, berlatihlah menjadi yang paling terakhir berbicara! Itu yang dilakukan Nelson Mandela.

5.Menyadari Bahwa Semua Keistimewaan Hanyalah Titipan

Dengan merasa diri tidak ada apa-apanya, kamu akan belajar bersyukur pada semua hal. Menerima dengan batin terbuka dan menjalankannya dengan damai.

Kamu harus sadar, bahwa keistimewaan yang orang berikan padamu, itu bukan untuk dirimu, tapi pada apa yang melekat padamu. Sehingga, jika sewaktu-waktu sesuatu itu hilang, kamu tidak akan kaget lagi.

Baca juga :  Jokowi Tolak Gelar Doktor HC, Sudah 21 Kali. Off The Record!

Kamu harus sadar, bahwa kamu layak mendapatkan perlakuan yang sama dengan orang lain. Bukan karena kamu lebih cerdas, punya jabatan, dan keistimewaan lain, lantas mau diperlakukan istimewa.

Belajarlah untuk tetap bersyukur dan mengerti, bahwa kamu bukan siapa-siapa dan apa yang orang lain semat-hormat padamu adalah titipan sementara yang akan hilang pada waktunya nanti.

“A dream becomes reality, only when action is taken”.
#SEMANGATSUKSES
Morning all

sumber: Haryo Diehard Motivation

  • BACA JUGA: majalah EKSEKUTIF edisi Februari 2023, Klik ini

 

Tinggalkan Balasan